Connect with us

ADVERTORIAL

FKIK UNJA Resmi Jalin Kerja Sama Dengan RSUD Raden Mattaher dan RS Bhayangkara Jambi

DETAIL.ID

Published

on

Jambi – Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesekatan (FKIK) Universitas Jambi (UNJA) resmi menjalin kerja sama dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher Jambi dan Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Jambi. Penandatanganan perjanjian kerja sama ini dilakukan di Ruang Auditorium FKIK UNJA pada Rabu, 25 Juni 2025.

Acara penandatangan kerjasama ini dihadiri oleh Rektor UNJA, Helmi, Wakil Rektor Bidang Kerja Sama, Hubungan Masyarakat dan Sistem Informasi, Prof. Dr. Revis Asra, S.Si., M.Si., Dekan FKIK UNJA, Dr. dr. Humaryanto, Sp.OT, M.Kes., Direktur RSUD Raden Mattaher Jambi, DR. dr. Herlambang, Sp.OG.KFM, Kepala RS Bhayangkara Jambi, Kombes Pol Dr. dr. Syahrul Gani, Sp.Rad, M.Kes, Kabiddokkes Polda Jambi, AKBP dr. Alfons Silawa, M.Si., yang diwakili oleh AKBP dr. Syahril, M.M., Karo Ops Polda Jambi, yang diwakili oleh AKBP Marinus Marantika Sitepu, dan para wakil Dekan di Lingkungan FKIK UNJA.

Rektor UNJA, Helmi, mengapresiasi kerja sama yang sudah digagas sejak lama ini. Rektor berharap kerja sama ini akan meningkatkan nilai dari masing-masing lembaga terkait, yakni FKIK UNJA, RSUD Raden Mattaher Jambi dan RS Bhayangkara Jambi.

“Mudah-mudahan kerja sama ini akan meningkatkan nilai dari masing-masing lembaga. Kemudian juga akan meningkatkan kompetensi mahasiswa. Ini akan memudahkan mahasiswa kita untuk berkegiatan akademik di RS Bhayangkara Jambi dan RSUD Raden Mattaher Jambi,” ujar Rektor.

Kepala RS Bhayangkara Jambi, Kombes Pol Dr. dr. Syahrul Gani, Sp.Rad, M.Kes menyambut baik kerja sama ini. Dalam hal ini, kerja sama antara FKIK UNJA dan RS Bhayangkara Jambi akan terfokus di bagian Kedokteran Forensik.

“Ada beberapa manfaat sebetulnya dari MoU ini. Kami sangat berterimakasih kepada FKIK UNJA yang sudah mempercayakan kepada RS Bhayangkara Jambi. Walaupun, nanti fokusnya adalah kerja sama di bidang Kedokteran Forensik yang menjadi unggulan di Institusi Polri” kata Kepala RS Bhayangkara Jambi.

Sementara Dekan FKIK UNJA, Dr. dr. Humaryanto, Sp.OT, M.Kes., menuturkan bahwa upaya kerja sama ini telah di inisiasi sejak lama. Ia menekankan bahwa kerja sama ini akan sangat penting untuk memajukan keilmuan kedokteran forensik UNJA selanjutnya.

“Kita terus menambah dan berupaya untuk menjalin kerja sama dan syukur alhamdulillah kerja sama dengan RS Bhayangkara Jambi ini sudah diinisiasi oleh Pak Karumkit sebelumnya. Alhamdulillah dengan Pak Syahrul sangat didorong sehingga bisa terlaksana pada hari ini. Saya juga ingin menyampaikan kebutuhan pembelajaran untuk kedokteran forensik masih butuh penambahan dan harapannya RS Bhayangkara Jambi bisa mendukung ini,” ujar Dekan FKIK UNJA.

Kerja sama antara FKIK UNJA dengan RS Bhayangkara Jambi dan RSUD Raden Mattaher Jambi merupakan hal yang sudah lama direncanakan. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat proses pembelajaran di FKIK UNJA.

ADVERTORIAL

Pisah Sambut Kapolres Merangin, Bupati Syukur: Mari Bangun Merangin Bersama dan Jaga Bersama

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Merangin – Mari membangun negeri Merangin bersama-sama dan menjaganya bersama-sama. Secara administrasi Pemerintahan ada di Bupati dan keamanan ada di Kapolres, ini harus sejalan.

Hal tersebut sebagaimana dikatakan Bupati Merangin H M Syukur, pada acara Pisah Sambut Kapolres Merangin dari AKBP Roni Syahendra kepada AKBP Kiki Firmansyah Efendi, yang digelar di Auditorium rumah dinas Bupati Merangin, pada Selasa malam, 15 Juli 2025.

“Sore tadi saya seharusnya di Jakarta, bertemu Menteri Kehutanan dan paginya dengan Menteri Sosial, tapi malam ini saya lengkap hadir bersama Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pada acara yang penting ini,” ujar Bupati.

Bupati ingin komunikasi, koordinasi, sinergi kedepan lebih baik lagi. Merangin harus dibangun bersama dan dijaga bersama. Persoalan Merangin tentu ada, tapi kalau dibangun kerjasama yang baik, Insyaallah bisa diselesaikan dengan baik.

“Kami selalu mendoakan Bang Roni dimanapun bertugas, semoga balik lagi ke Jambi bintang satu atau bintang dua. Saya lama kenal Bang Roni, orangnya profesional, baik, ramah. Banyak menganggap Bang Roni orang Jawa, bawaannya slow,” kata Bupati.

Bupati mengucapkan selamat menjalankan tugas di tempat yang baru kepada AKBP Roni Syahendra yang turut didampingi istri,  Helga Syahendra, sebagai Kabagwatpers Ro SDM Polda Sumsel.

“Selamat datang di Merangin kepada Kang Kiki dan istri Ny Lianita Kiki, kami sangat senang atas kehadirannya bersama keluarga. Mudah-mudahan kedepan bisa terjalin bekerjasama yang baik, untuk bersama membangun Merangin,” tutur Bupati.

AKBP Kiki Firmansyah Efendi lanjut Bupati, tanggal lahirnya beda dua hari dengan bupati sama-sama Juli, tentu punya selera yang sama. Masyarakat Merangin sangat terbuka, terdiri dari berbagai suku dan agama, semua hidup rukun dan damai.

Bupati berharap AKBP Kiki Firmansyah Efendi, betah bertugas di Merangin, merasa aman, nyaman dan tentram. Semua kepala OPD menyambut dengan senyum kebaikan dan berharap terjalin komunikasi yang baik. (*)

Continue Reading

ADVERTORIAL

Bupati Fadhil Arief Resmi Melantik 1.077 Tahap I Formasi Tahun 2024

DETAIL.ID

Published

on

Batanghari – Bupati Batanghari, Muhammad Fadhil Arief resmi melantik 1.077 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tahap I Formasi Tahun 2024, di kawasan wisata Aek Meliuk, Kota Muara Bulian, Kabupaten Batanghari, pada Senin, 14 Juli 2025.

Pelantikan dimulai pukul 06.30 WIB dan dihadiri oleh sejumlah jajaran pejabat Pemerintah Kabupaten Batanghari.

Para PPPK yang dilantik ini terdiri atas 31 tenaga guru, 101 tenaga kesehatan, dan 945 tenaga teknis.

Seluruh peserta hadir dengan pakaian dinas harian warna khaki, sesuai ketentuan Peraturan Bupati Nomor 4 Tahun 2025.

Dalam sambutannya, Bupati Batanghari, Fadhil Arief menekankan pentingnya profesionalisme dan integritas dalam melayani masyarakat.

“PPPK adalah bagian penting dari reformasi birokrasi. Saya minta kalian bekerja dengan hati,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan bahwa jabatan tersebut bukan sekadar status, melainkan bentuk pengabdian nyata kepada bangsa dan daerah.

“Saya harap saudara-saudari sekalian dapat menjadi pelayan masyarakat yang amanah, disiplin, dan bekerja sepenuh hati,” ucap Fadhil Arief.

Pelantikan ini menjadi salah satu langkah Pemerintah Kabupaten Batanghari dalam memperkuat kualitas layanan publik dan mendukung pembangunan daerah menuju tata kelola pemerintahan yang lebih baik.

Continue Reading

ADVERTORIAL

Bupati H M Syukur Buka Pelatihan Lembaga Adat Desa se-Kabupaten Merangin

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Merangin – Bupati Merangin H M Syukur, didampingi Sekda Merangin Fajarman, membuka pembinaan dan pelatihan lembaga adat desa se-Kabupaten Merangin, yang berlangsung di Aula kantor Bupati Merangin, pada Selasa, 15 Juli 2025.

Pelatihan lembaga adat desa yang diikuti sebanyak 175 orang peserta lembaga adat desa itu, dihadiri Ketua Lembaga Adat Melayu Kabupaten Merangin Azrai, Kadis PMD Andrei Fransusman dan undangan lainnya.

Dikatakan Bupati pada sambutan pembuka acara, salah satu tujuan dilakukannya pelatihan lembaga adat desa, untuk memperkuat posisi lembaga adat desa dan kecamatan dalam meningkatkan sumber daya manusia.

Selain itu guna mewujudkan sinergi antar budaya dan pembagunan daerah.

“Salah satu visi misi kami adalah Merangin pintar dan beradat. Ke depan bagimana untuk melestarikan adat ini bisa dituangkan dalam kurikulum pendidikan di tingkat SD dan SMP,” ujar Bupati.

Jadi lanjut Bupati, dalam seminggu itu ada satu kali dilakukan proses belajar mengajar adat istiadat, sehingga adat budaya Melayu yang dijalankan dapat terus dilestarikan sampai ke generasi berikutnya.

Tidak hanya itu, intinya Bupati ingin program lembaga adat Melayu Kabupaten Merangin, sejalan dengan program Pemerintah Daerah, sejalan dengan program pendidikan. Bupati tidak membedakan adat antar suku.

“Saya sebagai Bupati akan berkomitmen melestarikan adat dan menghormati adat. Nanti meskipun warga Merangin asal Jawa dalam melakukan pesta perkawinan menggunakan adat Jawa, tapi di acara pembuka tetap memakai petitah-petitih seloko budaya Melayu,” kata Bupati.

Untuk itu jelas Bupati perlu dibuat peraturan adatnya. Diakui Bupati, selama lima bulan menjabat bupati, banyak masalah-masalah yang berhubungan soal adat terjadi, termasuk masalah yang menimpa kades sendiri, sebagai ketua lembaga adat desa. (*)

Continue Reading
Advertisement ads ads
Advertisement ads

Dilarang menyalin atau mengambil artikel dan property pada situs