PERKARA
PT Pesona Belantara dan PT PDIW Sepakat Lakukan Pemulihan Lahan

DETAIL.ID, Jambi – Akhirnya PT Pesona Belantara dan PT PDIW sepakat untuk melakukan pemulihan lahan yang terbakar. Kesepakatan tersebut disampaikan pada sidang mediasi antara dua perusahaan tersebut sebagai tergugat I dan tergugat II dengan Walhi Jambi sebagai penggugat.
Pada sidang mediasi ketiga ini, pihak tergugat I yaitu PT Pesona Belantara telah mencabut kuasa hukumnya. Perusahaan tersebut, juga telah menunjuk kuasa hukum baru.
“Persidangan kali ini sudah memasuki poin-poin perdamaian. Di antaranya para pihak sepakat untuk menyelesaikan di tahap mediasi. Di antaranya pihak penggugat dalam hal ini Walhi Jambi meminta kepada para tergugat agar melakukan pemulihan di areal bekas terbakar tahun 2019,” kata Abdullah, Direktur Walhi Jambi, Rabu, 14 Juli 2021.
[jnews_element_newsticker newsticker_title=”Baca Juga ” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” number_post=”7″ post_offset=”1″]
Abdullah juga menjelaskan, jika para tergugat juga sudah menyatakan bersedia untuk melaksanakan pemulihan gambut yang terbakar berdasarkan perintah dari KLHK.
Tak hanya menyatakan bersedia untuk melakukan pemulihan lahan, para tergugat juga menyatakan bersedia untuk menyerahkan jaminan guna pemulihan lahan.
Para tergugat mempertimbangkan usulan dari pihak penggugat, namun tetap dimasukkan ke dalam akta perdamaian sebagai bentuk keseriusan dari pihak para tergugat. Di antaranya dimasukkan sebagai sanksi apabila para tergugat tidak melaksanakan akta perdamaian.
Untuk meyakinkan pihak penggugat, maka semua pihak akan meninjau langsung ke lapangan. Di sana nantinya, baik pihak penggugat maupun tergugat, akan melihat pekerjaan yang telah dilaksanakan dan rencana pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh para tergugat.
Kegiatan peninjauan di Lapangan dijadwalkan akan dilaksanakan pada Sabtu, 17 Juli 2021 nanti.
“Peninjauan lapangan ini nanti akan dihadiri para pihak baik pihak penggugat, pihak para tergugat, para turut tergugat dan hakim mediator,” ujar Abdullah.
Ia juga menjelaskan, di dalam pengawasan pelaksanaan pekerjaan pemulihan, Pemerintah Provinsi Jambi akan membentuk tim lintas instansi. Sehingga dengan pengawasan dari Pemerintah Provinsi Jambi maka pekerjaan akan mudah diawasi. Selain itu para pihak juga menjadi bagian dari Tim yang akan memantau pelaksanaan dari pemulihan. Baik dari Walhi maupun pihak para tergugat.
Sementara Hakim mediator berharap, agar pelaksanaan mediasi digunakan dengan baik. Agar nantinya pihak yang telah sepakat di dalam akta perdamaian dapat melaksanakan isi dari perdamaian.
Dalam sidang tersebut, dihadiri oleh lima orang kuasa hukum Walhi Jambi. Mereka yaitu Ramos A.H. Hutabarat S.H, Musri Nauli, S.H, Togi Silalahi, S.H dan Sena Neranda, S.H. Selain itu dari pihak Walhi Jambi juga dihadiri oleh Kartika, Staf Walhi Jambi.
[jnews_element_newsticker newsticker_title=”Baca Juga ” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” number_post=”7″ post_offset=”1″]
Sedangkan dari Tim hukum tergugat I dan tergugat dihadiri oleh Rosmeri dan Eva. Sedangkan dari Pemprov Jambi dihadiri oleh M. Ali Zaini dan Sugianto. Dari pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tidak hadir disebabkan adanya PPKM Mikro. Pihak KLHK memberikan jawaban melalui e-court yang dikirim via email.
PERKARA
Tongkang Batu Bara Tabrak Jembatan Gentala Arasy, Ditpolairud Lakukan Penyelidikan

DETAIL.ID, Jambi – Kapal tongkang batu bara BG MEGA TRANS II menabrak tiang pelindung Jembatan Gentala Arasy pada Kamis kemarin, 8 Mei 2025 sekitar pukul 14.55 WIB. Insiden ini terjadi saat kapal melintasi Sungai Batanghari di tengah hujan lebat dan angin kencang.
Tongkang yang menarik muatan batu bara itu dikawal oleh Tug Boat EQUATOR V dan didampingi Tb SUMBER IV dalam pelayaran dari Jetty Mersam. Nahkoda kapal diketahui bernama Nur Kholifah Dirmayanti, didampingi Pandu Safari Ramadhan.
Menurut keterangan Kasubdit Gakkum Ditpolairud Polda Jambi, AKBP Ade Chandra, cuaca buruk mengganggu jarak pandang dan kendali kapal hingga menabrak bagian pelindung jembatan (fender).
“Tiang utama tidak terdampak, jembatan masih aman dilalui,” ujar AKBP Ade pada Jumat, 9 Mei 2025.
Berdasarkan keterangan polisi, kapal tersebut dimiliki oleh PT Bangun Energi Indonesia dan dioperasikan oleh PT Rimba Megah Armada dari Pontianak.
Polda Jambi kini tengah memeriksa kru kapal, termasuk nahkoda, chief officer, dan kepala kamar mesin (KKM). Pihak kepolisian juga tak menutup kemungkinan untuk memanggil dan memintai keterangan dari pemilik kapal.
Reporter: Juan Ambarita
PERKARA
JPU Hadirkan Penyidik Dittipidnarkoba Bareskrim Polri dalam Sidang Helen

DETAIL.ID, Jambi – Terdakwa pengendali jaringan narkotika Jambi, Helen Dian Krisnawati kembali menjalani persidangan di PN Jambi dengan agenda keterangan saksi pada Kamis, 8 Mei 2025.
Jaksa Penuntut Umum (JPU) menghadirkan 2 orang saksi yakni Lilik Puji Santoso dan Bambang Setyobudi. Keduanya merupakan penyidik Sub Dit 3 Dittipidnarkoba Bareskrim Polri, tim yang melakukan penangkapan terhadap Helen di rumahnya daerah Jakarta Barat pada 9 November lalu.
Penuntut Umum melontarkan sejumlah pertanyaan terhadap Lilik, soal bagaimana jaringan narkotika yang beroperasi di wilayah Jambi serta keterkaitan Diding dan Ari Ambok dengan Helen, hingga penangkapan yang dilakukan oleh Bareskrim Polri.
“Helen ini target operasi?” ujar JPU Yusma bertanya. “Ya, sudah lama,” kata saksi menjawab.
Menurut saksi saat penangkapan, Helen mengakui bahwa mengenal Diding. Beberapa kali transaksi narkotika pun terungkap di antara keduanya.
“Mengakui, pernah ketemu Diding, kasih sabu 4 kg, inek 2.000 butir,” ujarnya.
Saksi pun mengaku Helen langsung diboyong ke Bareskrim Mabes Polri, pasca ditangkap di rumahnya. Sejumlah barang bukti turut diamankan di antaranya handphone milik Helen.
Berdasarkan penyidikan lebih lanjut oleh polisi, informasi kian terang bahwa Helen berada di atas sebagai bandar utama alias pengendali jaringan narkotika Jambi. Sementara Didin dan Ari Ambok berada di bawahnya dalam mengatur distribusi hingga mengutip uang dari lapak-lapak narkoba mereka di kawasan Pulau Pandan, Jambi.
“Iya ada barang (narkotika), ada uang. Itu (tertera) dalam chart (hasil penyidikan),” katanya.
Reporter: Juan Ambarita
PERKARA
Perkara Bandar Narkoba Jambi Tek Hui Lanjut ke Pembuktian

DETAIL.ID, Jambi – Sidang perkara narkotika dengan terdakwa Dedi Susanto alias Tek Hui dengan nomor perkara 145/Pid.Sus/2025/PN Jmb. Kembali bergulir dengan agenda putusan sela di Pengadilan Negeri Jambi pada Kamis, 8 Mei 2025.
Dalam pertimbangannya, Ketua Majelis Hakim Deni Firdaus menilai bahwa dakwaan penuntut umum telah memenuhi unsur sebagaimana diatur dalam undang-undang.
“Menolak keberatan penasihat hukum terdakwa,” ujar Ketua Majelis Hakim, Deni Firdaus, membacakan putusan sela pada Kamis, 8 Mei 2025.
Majelis hakim pun meminta agar penuntut umum melanjutkan sidang perkara narkotika tersebut ke tahap pembuktian, yang dijadwalkan bakal berlangsung pada Selasa, 20 Mei 2025.
Sebelumnya Tek Hui didakwa diancam pidana dalam pasal 137 huruf a UU Nomor 35 tahun 2009 junto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. Subsider Pasal 137 huruf b UU No 35 tahun 2009 tentang Narkotika junto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.
Atau ke-2 Primair diancam pidana Pasal 3 junto Pasal 10 UU No 8 tahun 2010, subsidair Pasal 4 junto Pasal 10 UU No 8 tahun 2010, lebih subsidair Pasal 5 ayat 1 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
Subsider, diancam pidana dalam pasal 4 jo Pasal 10 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
Lebih subsidair, perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 5 ayat (1) jo Pasal 10 UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
Reporter: Juan Ambarita