DAERAH
Desa Batu Empang yang Terabaikan dengan Potensi Wisata dan Bergelimang Kopi

DETAIL.ID, Sarolangun – Desa Batu Empang, Kecamatan Batang Asai boleh dibilang adalah salah satu desa yang paling terisolir di Kabupaten Sarolangun, Jambi. Selain jarak yang jauh, desa ini ditempuh dengan kendaraan roda dua.
Alat telekomunikasi pun belum terjangkau sinyal telepon genggam. Desa ini terdiri dari 10 Rukun Tetangga (RT) serta dua dusun, yaitu Dusun Tangkui di awal masuk dan Dusun Sekeladi dengan jumlah warga berkisar 400 kepala keluarga (KK) serta mata pilih hampir mencapai 700 orang lebih berdasarkan pendataan tahun ini.
Untuk menuju desa yang dilintasi Sungai Batang Tangkui — anak sungai Batang Asai — hanya bisa bersepeda motor dengan jalan setapak berukuran lebih kurang 150 centimeter dari desa tetangga, yaitu Desa Batin Pengambang dengan jarak lebih kurang 10 kilometer.
[jnews_element_newsticker newsticker_title=”Baca Juga” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” autoplay_delay=”2500″ newsticker_animation=”vertical”]
Sebelum menuju ke sana melewati jembatan yang melintasi Sungai Batang Asai di Desa Tambak Ratu, yang juga hanya untuk kendaraan roda dua. Kendaraan roda empat hanya sampai batas Desa Tambak Ratu.
Jarak dari ibukota Kabupaten Sarolangun menuju ke sana mencapai lebih kurang 100 kilometer lebih, dengan waktu perjalanan rerata tiga sampai dengan empat jam perjalanan jika menggunakan kendaraan roda dua dan akan memakan waktu lebih jika berkendaraan roda empat dengan medan jalan mendaki perbukitan.
Detail berkesempatan mengunjungi desa tersebut dan sempat bermalam di sana. Mulai dari 1 sampai 3 Agustus kemarin, bersama penggiat wisata Kabupaten Sarolangun dengan nama Tim Palala Sarolangun, yang memang concern mengeksplorasi berbagai potensi wisata ke setiap pelosok daerah itu.

Objek wisata Batu Empang dan Air Terjun Calau Langit, Desa Batu Empang, Kecamatan Batan Asai, Kabupaten Sarolangun. (DETAIL/Warsun Arbain)
Kepala Desa Batu Empang, Rabuan, ketika dibincangi detail saat itu mengatakan bahwa desa mereka sebelumnya sempat bisa dilalui kendaraan roda empat, bahkan sampai ke pemukiman penduduk.
“Terakhir kali bisa didatangi mobil pada tahun 2002/2003 yang lalu. Setelah itu tidak bisa lagi akibat tidak ada lagi perbaikan jalan dan pembangunan yang baru masuk ke sini,” kata Rabuan.
Potensi Perkebunan Kopi
Rabuan mengatakan, saat ini hampir 95 persen warganya merupakan petani kopi, karena sulitnya mengembangkan komoditas lain seperti sawit yang tidak cocok dengan kontur daerahnya yang rerata merupakan perbukitan dan karet.
Untuk potensi kopi sendiri saat ini, menurutnya, sangat membantu perekonomian masyarakat setempat, harganya mencapai Rp15 ribu per kilo.
Produksi Kopi Hingga 15 Ton Sebulan
Sayangnya, potensi kopi yang berlimpah itu, belum didukung oleh akses jalan roda empat dan telekomunikasi. Selain itu, kopi yang diberi merek Kopi Bukit Butih Sekeladi Desa Batu Empang itu, sampai saat ini belum mendapat pasar yang tinggi.
Untuk sementara masih pembeli-pembeli lokal. Kopi Bukit Putih ini sendiri, merupakan kopi hasil petani Dusun Sekaladi, Batu Empang. Sudah legal dan dikemas sedemikian menarik. Tidak dicampur dengan apa-apa, kopinya masih murni.
Selain dipasarkan, kopi yang dikemas dengan isi 200 gram dengan harga Rp20 ribu ini, juga dijadikan oleh-oleh bagi tamu maupun pengunjung objek wisata di Desa Batu Empang.
“Selain itu, kami juga sudah menyiapkan kerajinan tangan yang dibuat secara tradisional oleh masyarakat Desa Batu Empang. Seperti anyaman dan kerajinan tangan lainnya, yang masih banyak belum diketahui oleh masyarakat lain,” katanya.
Meski harga Kopi Bukit Putih dijual cukup tinggi di luar, namun penghasilan itu masih saja terasa jauh lebih rendah. Sebab biaya transportasi untuk membawa kopi tersebut ke luar sangat menguras kantong.
“Besar harapan kami, pemerintah kabupaten, provinsi maupun pusat, dapat sedikit membantu keluh kesah kami di desa yang terisolir ini. Terutama soal akses jalan roda empat dan telekomunikasi. Itu harapan terbesar kami,” ujar Rabuan.
Potensi Wisata Batu Empang dan Air Terjun Calau Langit
Selain potensi perkebunan kopi, desa ini juga memiliki potensi lain, yaitu di bidang pariwisata. Objeknya bernama Batu Empang yang sama dengan nama desa tersebut dan air terjun Calau Langit.
Batu Empang ini merupakan daerah bebatuan berukuran besar yang berada di tengah aliran Sungai Batang Tangkui, dengan diameter rerata 15 sampai 30 mete. Sepanjang aliran sungai tersebut arus airnya deras serta masih sangat jernih.

Objek wisata Batu Empang dan Air Terjun Calau Langit, Desa Batu Empang, Kecamatan Batan Asai, Kabupaten Sarolangun. (DETAIL/Warsun Arbain)
Batu Empang ini menurut hikayat cerita masyarakat lokal setempat sudah ada sejak ratusan tahun lampau. Saat itu, alat transportasi masyarakat setempat hanya menggunakan perahu untuk sampai di desa mereka.
“Namun pada saat itu terhalangnya perjalanan karena ditemukannya bebatuan besar ini di tengah aliran sungai, sehingga sampai saat ini tidak ada lagi yang menempuh jalur air menggunakan perahu tadi,” ucap Rabuan.
Sensasi yang akan dirasakan ketika berkunjung untuk melakukan wisata di Batu Empang, Anda akan merasa takjub melihat bebatuan besar tersebut. Selain itu, Anda juga akan disuguhkan cuaca yang sejuk, karena bagian tepi sungai masih ditumbuhi pepohonan hijau yang rindang.
Di sana juga bisa melakukan kemah atau camping ground di tepi-tepi sungainya, masyarakat setempat menyebutnya pulau. Sambil melakukan kemping, kita juga akan diajak berburu ikan sungai bernama ikan Semah, ikan yang khas dan sangat langka serta ikonis karena berharga mahal mencapai ratusan ribu per kilo dan hanya ada di daerah tersebut berkembang biak secara alami.
Dari Batu Empang yang berjajar sepanjang aliran sungai tersebut, tepat di atasnya berkisar 150 meter dari badan jalan mendaki ke atas ada pula air terjun Calau Langit, untuk melengkapi petualangan Anda jika berwisata ke sana.
Atau Anda silakan pilih. Mau mendaki menuju air terjun Calau Langit terlebih dahulu untuk melihat berbagai panorama alam dari ketinggiannya, setelah itu baru berenang di aliran sungai dengan pemandangan Batu Empang atau sebaliknya. Kita pasti akan dihadapkan oleh pilihan tersebut ketika berada di sana.
[jnews_element_newsticker newsticker_title=”Baca Juga” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” autoplay_delay=”2500″ newsticker_animation=”vertical”]
Air Terjun Calau Langit sendiri dinamakan demikian oleh masyarakat sekitar karena sengat berbeda dari penampakan air terjun pada umumnya. Yang biasa mengikuti dan bertampang mengalir di badan sungai.
Berbeda dengan Air Terjun Calau Langit, ia menempel di Batu Napal (Calau) yang menjulang tegak lurus seolah-olah tegak lurus menunjuk ke arah ketinggian langit, dengan tinggi Calaunya hampir mencapai 100 meter yang dialiri mata air dari dua anak sungai di atasnya.
“Baru sekitar satu tahun inilah kita temukan, dan ini sudah mulai kita kelola dengan melakukan gotong royong membersihkan arealnya bersama masyarakat,” kata Rabuan.
Palala Sarolangun untuk Eksplorasi Objek Wisata
Ketua Tim Palala Sarolangun, Suryadi atau yang biasa dikenal oleh masyarakat Kabupaten Sarolangun dengan panggilan Temenggung Rimbo kepada detail bercerita bahwa tim ini terbentuk berawal dari hobi travelling dan kesamaan visi dalam melihat potensi wisata alam minat khusus, yang ada di daerah itu.
“Ini merupakan sebuah tim yang bertujuan mempromosikan wisata alam minat khusus yang berada dalam kecamatan di wilayah Kabupaten Sarolangun,” kata Suryadi.
Palala sendiri kata Suryadi, yang berarti orang yang suka berjalan ke mana-mana. Kehadiran tim ini diharapkan membantu pemerintah untuk dapat mengambil kebijakan dalam pengembangan wisata minat khusus.
“Juga dapat membantu kami dalam melepas hobi berwisata dengan motto: “Orang senang, candu lepeh, awak tatolong” atau dalam bahasa Indonesia artinya orang senang, candu lepas, kita tertolong,” katanya sambil tertawa kecil kepada detail.
Reporter: Warsun Arbain
DAERAH
RSUD Padang Panjang Raih Penghargaan Top BUMD Awards 2025

DETAIL.ID, Jakarta – Kota Padang Panjang kembali torehkan prestasi membanggakan yaitu penghargaan bergengsi Top BUMD Awards 2025 yang digelar oleh Institut Otonomi Daerah (i-OTDA) dan majalah TOP Business, yang juga turut didukung oleh Kementerian Dalam Negeri serta Kementerian BUMN.
Acara bergengsi ini berlangsung di Hotel Raffles Ciputra World, Jakarta pasa Senin, 28 April 2025.
Pada ajang tersebut, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat raih penghargaan bergengsi Top BUMD Awards 2025, diantaranya kategori Top Pembina BUMD 2025, yang diterima Wali Kota Hendri Arnis.
Top BUMD Award 2025 Bintang 5 Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Serambi dan RSUD Padang Panjang. Top CEO BUMD 2025 diterima Direktur Perumdam, Adrial A. Bakar dan Direktur RSUD, dr. Lismawati R, M.Biomed, Sp.PA.
Penghargaan kategori Top Pembina BUMD, diberikan kepada Gubernur/ Bupati/ Wali Kota yang BUMD nya mendapat penghargaan pada predikat bintang tertentu, dengan dasar penilaian keberhasilan BUMD tidak lepas dari peran, kontribusi, dan dukungan Kepala Pemerintahan nya.
“Lima kriteria BUMD yang mendapat penghargaan, yaitu kinerja bisnis yang tinggi, pengembangan bisnis berkelanjutan, berkontribusi bagi pembangunan daerah, sudah menerapkan tata kelola perusahaan yang baik dan menjadi role model bagi BUMD lain,” ucap Ketua Juri Top BUMD Awards 2025, Prof. Djohermansyah Johan.
Wali Kota Padang Panjang, Hendri Arnis, mengatakan atas keberhasilan penghargaan Top Award 2025 yang telah diraih Kota Padang Panjang, atas upaya dan kerja keras semua pihak termasuk dukungan dari masyarakat.
“Ini tentunya menjadi motivasi untuk mempertahankan predikat peraih penghargaan ini dan menjadi penyemangat bagaimana lebih baik lagi dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” tuturnya.
Hendri Arnis berharap Perumdam Tirta Serambi dan RSUD Padang Panjang, untuk terus berinovasi untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, dalam memberikan pelayanan.
Penghargaan bergengsi Top BUMD Awards 2025, diterima Wakil Wali Kota, Allex Saputra bersama Lismawati dan Adrial yang diwakili bagian keuangan, Syafwan Hadi, di Dian Ballroom Hotel Raffles, Ciputra World Kuningan, Jakarta Selatan, Senin, 28 April 2025.
“Alhamdulillah, kita sangat bersyukur dan berbahagia karena Padang Panjang berhasil mendapatkan beberapa kategori penghargaan di Top BUMD Award 2025 ini. Penghargaan ini merupakan sebuah penghargaan terbesar dan membanggakan di Indonesia,” kata Allex.
Allex berharap, penghargaan ini akan semakin menambah motivasi untuk terus bekerja dan memberikan yang terbaik untuk masyarakat Padang Panjang.
“Terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat baik ASN hingga masyarakat yang telah bekerja keras untuk mencapai penghargaan ini. Ini akan semakin memicu kita dalam meningkatkan motivasi, kinerja, layanan, inovasi dan daya saing serta layanan kepada masyarakat,” kata dia.
Menurut Allex Saputra, Top BUMD Awards adalah satu-satunya kegiatan corporate rating (penilaian kinerja BUMD) yang penilaiannya dilakukan secara obyektif dan independen.
Direktur RSUD, dr. Lismawati R, M.Biomed, Sp.PA, menyebutkan RSUD Padang Panjang, telah meraih penghargaan TOP BUMD sebanyak 2 kali dan tahun ini berhasil meraih Bintang 5
“Ini sungguh penghargaan luar biasa, karena baru dua kali kita ikut langsung mendapatkan award Bintang 5, sebelum penghargaan ini diraih kami beserta jajaran manajemen RSUD mengikuti presentasi secara daring, berjudul Implementasi Kinerja BLUD RSUD Kota Padang Panjang, yang disampaikan terkait penerapan layanan dan kinerja serta inovasi-inovasi yang ada di RSUD.” kata Lismawati.
Ia menjelaskan saat ini ada sebanyak 14 inovasi terbaru di RSUD. Salah satunya Smart Hospital Satu Jam Saja, dan 13 lainnya.
Sementara itu, Dirut Perumdam Tirta Serambi, Adrial menyampaikan, ini adalah penghargaan Top Award BUMD kali ini merupakan penghargaan yang ke tiga kalinya bagi Perumdam Tirta Serambi.
“Penghargaan ini sebagai tantangan untuk selalu menjadikan pelayanan kepada pelanggan dan masyarakat semakin baik dan memuaskan lagi. Juga apresiasi atas kerja keras dan dedikasi jajaran Tirta Serambi yang operasionalnya semakin efektif dan efisien yang diakui di tingkat nasional,” kata Adrial.
Top BUMD Awards merupakan ajang penghargaan tertinggi dan membanggakan bagi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Indonesia yang mempunyai prestasi melalui capaian kinerja terbaik di bidang pelayanan, tata kelola dan keuangan BUMD. Dari 1.133 BUMD yang ada di Indonesia hanya sekitar 225 BUMD yang terseleksi memasuki babak final untuk presentasi akhir.
Reporter: Diona
DAERAH
KSBSI Provinsi Jambi Gelar FGD Perlindungan dan Pemberdayaan Buruh Dalam Rangka May Day 2025

DETAIL.ID, Jambi – Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) Provinsi Jambi menggelar Forum Group Discussion (FGD) bertema Perlindungan dan Pemberdayaan Buruh untuk Kesejahteraan Buruh, bertempat di Shang Ratu Hotel Jambi. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan Hari Buruh Internasional (May Day) tahun 2025.
FGD ini menghadirkan narasumber yang memiliki kepedulian terhadap isu-isu ketenagakerjaan, diantaranya; Dr. Hartati, Dekan Fakultas Hukum Universitas Jambi (UNJA), Dody Hardianto, Plt. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jambi, Jhon Kennedy, Ketua Apindo Jambi, dan Dedi Hardianto, Sekretaris Jenderal Dewan Eksekutif Nasional KSBSI.
Dalam sambutannya, Roida Pane selaku Koordinator Wilayah KSBSI Jambi menyampaikan bahwa pelaksanaan FGD ini merupakan hasil kerja sama antara KSBSI Jambi dan Polda Jambi sebagai bentuk perayaan May Day yang tetap mengedepankan esensi perjuangan buruh melalui dialog sosial.
“Perayaan May Day tahun ini kita laksanakan dengan FGD sebagai bagian dari dialog sosial, yang nantinya dapat memberikan rekomendasi kepada pemerintah, khususnya pemerintah pusat,” ujar Roida, Selasa, 29 April 2025.
Adapun FGD tersebut menghasilkan 2 poin penting rekomendasi KSBSI Jambi yaitu;
Pertama, Penguatan Regulasi Penetapan UMP. KSBSI Jambi menekankan pentingnya penguatan regulasi dalam proses penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) oleh pemerintah pusat.
Pasca diberlakukannya Undang-Undang Cipta Kerja, posisi Dewan Pengupahan menjadi lemah karena hanya berperan sebagai pemberi saran. Padahal sebelumnya, berdasarkan UU No. 13 Tahun 2003, Dewan Pengupahan memiliki peran strategis dalam penentuan UMP melalui survei Komponen Hidup Layak (KHL).
Kedua, Penegakan Hukum di Bidang Ketenagakerjaan. Ditekankan juga pentingnya penegakan hukum yang adil dan tegas di bidang ketenagakerjaan guna menciptakan kenyamanan bagi pekerja dan pengusaha.
Menutup FGD, Dedi Hardianto, selaku Sekjen Dewan Eksekutif Nasional KSBSI, menyampaikan apresiasi atas masukan dari KSBSI Jambi.
“Ide dan masukan seperti ini sangat kita butuhkan untuk penguatan dan kesejahteraan buruh ke depan. Kami akan konsolidasikan dan sampaikan rekomendasi ini ke pemerintah pusat,” katanya.
Reporter: Juan Ambarita
DAERAH
BWS Sumatra IV Batam akan Segera Menangani Permasalahan Embung di Desa Nyamuk

DETAIL.ID, Anambas – Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatra IV Batam akan segera menangani dan mengatasi permasalahan pada embung di Desa Nyamuk, Kecamatan Siantan Timur, Kabupaten Kepulauan Anambas. Warga sebelumnya mengeluhkan bahwa embung tersebut pada musim kemarau tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Melalui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Iwan, dalam wawancara dengan media pada Senin, 28 April 2025 di Kantor BWS Sungai Harapan, Batam, ia menyampaikan bahwa embung di Desa Nyamuk merupakan embung yang sumber airnya berasal dari air hujan, dimana pada musim kemarau air yang masuk (inflow) dan air yang keluar (outflow) untuk dimanfaatkan masyarakat, penguapan dan penyerapan tidak seimbang.
Dalam waktu dekat Tim BWS akan turun ke lokasi untuk mengambil langkah penanganan. Salah satu solusi yang direncanakan adalah pemasangan alat pelapis pada penampungan air agar tidak merembes dan mampu menahan air lebih lama.
Iwan juga mengajak masyarakat Desa Nyamuk untuk bekerja sama dalam menjaga dan merawat embung, serta memohon kesabaran warga karena proses penanganannya akan dilaksanakan secara bertahap menyesuaikan ketersediaan anggaran.
“Saat ini kita dalam kondisi efisiensi anggaran, semua biaya operasional terbatas. Tapi insyaallah secepatnya akan kita atasi,” ujarnya.
Kepala Balai BWS Sumatra IV Batam, Daniel, ST., MT., menambahkan bahwa pihaknya berkomitmen memberikan yang terbaik bagi seluruh masyarakat Kepulauan Riau, khususnya di Anambas. Ia juga menyampaikan bahwa saat ini BWS sedang mendorong pembangunan embung di daerah Temburun yang memiliki potensi air besar, agar bisa dimanfaatkan oleh masyarakat di Terempa dan pulau-pulau sekitarnya. Selain itu, program pembangunan juga tengah berjalan di Letung, Kecamatan Jemaja.
Reporter: Saipul Bahari