Connect with us

DAERAH

Mengapa SAD Masih Banyak Belum Punya KK dan KTP? Ini Jawabannya

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Tebo – Meski pemerintah terus berupaya mendata dan merekam data kependudukan terhadap Suku Anak Dalam (SAD), namun masih banyak warga komunitas adat tersebut yang belum memiliki Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Menti (Humas) MHA SAD Kelompok Temenggung Ngadap, Desa Tanah Garo, Kecamatan Muara Tabir, Kabupaten Tebo, Jambi yaitu Bagentar (Gentar) mengatakan, ada alasan tertentu yang membuat SAD enggan memiliki kartu identitas kependudukan. Alasan yang sangat mendasar yakni, SAD takut kehilangan hukum adat mereka.

“Ada ketakutan pada SAD jika sudah memiliki KK dan KTP mereka harus patuh dan harus mengikuti hukum negara (positif). Itu salah satu alasan mengapa warga saya masih banyak yang tidak mau mengurus KK dan KTP,” katanya pada Minggu, 12 September 2021.

[jnews_element_newsticker newsticker_title=”Baca Juga ” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” number_post=”7″ post_offset=”1″]

Dikatakan Gentar, meski sebagian SAD telah mengenal dunia luar, namun mereka patuh dan masih menerapkan hukum adat. Mereka juga masih menjalankan adat istiadat dan tradisi leluhur mereka.

Begitu juga dengan pola hidup, rata-rata SAD masih mengandalkan hidup dari berburu dan meramu. “Kalau hukum positif itu, ada beberapa hewan yang dilindungi dan tidak boleh diburu. Sementara, dari nenek moyang kami dahulu, hewan itu adalah sumber makanan bagi kami di hutan,” kata Gentar.

Diakui Gentar, di MHA SAD kelompok dia, masih ratusan kepala keluarga yang belum memiliki data kependudukan. Sebagian dari mereka sudah mau didata dan dilakukan perekaman data. Namun kendalanya, mereka kesulitan untuk keluar karena jarak tempuh dari hutan tempat mereka tinggal sangat jauh, juga mereka tidak memiliki kendaraan untuk ke luar.

Terpisah, Ketua Yayasan Orang Rimbo Kito (ORIK), Ahmad Firdaus membenarkan jika masih banyak warga SAD belum memiliki KK dan KTP. Menurut dia, banyak alasan yang membuat warga SAD enggan mengurus data kependudukan.

“Alasan yang mendasar karena banyak SAD yang belum bisa menulis dan membaca. Mereka juga tidak tahu cara berurusan di birokrasi,” kata Firdaus.

Selain itu, Firdaus menjelaskan, ada beberapa aturan adat SAD yang membuat mereka enggan didata. Misalnya, kata dia mengisahkan, ia pernah mendata warga SAD Kelompok Temenggung Bujang Itam di Sungai Ibnul, Kabupaten Tanjungjabung Barat, Jambi. Saat itu salah seorang warga SAD sama sekali tidak mau menyebutkan nama istri dan anaknya. Alasannya karena melanggar adat.

Menurut pengetahuan Firdaus, nama istri dan nama-anak bagi SAD merupakan hal yang tabu untuk disebutkan kepada orang lain. Untuk bisa mengetahuinya, dia terpaksa menanyakan kepada warga SAD yang lain yang masih satu rombongan atau kelompok.

[jnews_element_newsticker newsticker_title=”Baca Juga ” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” number_post=”7″ post_offset=”1″]

“Waktu kita tanya nama istrinya, dia menjawab Tidak Tahu, begitu juga waktu ditanya nama anak pertamanya, dijawab Tidak Tahu. Itu kita catat karena pikir kita nama istri dan anak pertamanya Tidak Tahu. Waktu ditanya lagi nama anak kedua, dia menjawab Tidak Tahu juga, begitu juga dengan anak ketiga dan keempat. Kita jadi penasaran, kok ada nama istri, anak pertama, kedua, ketiga dan keempat Tidak Tahu,” kata Firdaus.

Karena penasaran, lalu Firdaus mencari kebenaran atas nama istri dan anak-anak SAD tersebut. Dari Temenggung Bujang Itam dia mengetahui jika warga SAD tersebut tidak mau menyebutkan nama istri dan anaknya. “Jadi dari Temenggunglah, kita bisa tahu nama istri dan anak-anak SAD itu,” ujar Firdaus.

Begitu juga dengan warga SAD Kelompok Temenggung Ngadap di Desa Tanah Garo, Kecamatan Muara Tabir, Kabupaten Tebo. Ditegaskan dia, ada beberapa rombongan (kelompok kecil) SAD di sana yang sama sekali tidak bisa didata.

“Jangan didata, ditemukan saja tidak mau. Kalau kita ke sana, istri dan anak-anak disuruh sembunyi. Itu sudah adat istiadat dan tradisi mereka sejak dulu. Tidak boleh ketemu dengan orang terang (orang dari luar),” ucapnya.

Firdaus berkata, masih banyak lagi adat istiadat dan tradisi yang membuat SAD sulit didata. Hal itu yang membuat mereka tidak memiliki data kependudukan berupa KK dan KTP.

“Mungkin kita sering dengar atau diingatkan, jangan basing-basing (sembarangan) mengambil foto (memfoto) SAD, salah-salah bisa melanggar aturan dan dikenakan sanksi adat. Aturan itu di sebagian SAD masih berlaku,” kata dia.

[jnews_element_newsticker newsticker_title=”Baca Juga ” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” number_post=”7″ post_offset=”1″]

Meski begitu, lanjut Firdaus menjelaskan, ada juga SAD yang telah mengerti akan pentingnya data kependudukan. Biasanya SAD seperti itu sudah mengenal kehidupan luar (masyarakat di luar hutan). Mereka sudah mengerti pentingnya data kependudukan. Biasanya yang seperti ini paling gampang dilakukan pendataan.

“Tinggal pemerintahnya (Disdukcapil) mau (sanggup) atau tidak mendata mereka,” ujarnya.

Reporter: Syahrial

DAERAH

RSAM Bukittinggi Raih Penghargaan Top BUMD Bintang Lima

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Jakarta – Direktur Rumah Ahmad Muhtar (RSAM) Bukittinggi menerima penghargaan sebagai Top Pembina BUMD Award 2025 dari Majalah Top Business di Jakarta pada Senin, 28 April 2025.

Penghargaan ini diraih berkat keberhasilan Manajemen RSAM dibawah komando drg. Busril dalam mengelola Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi sehingga meraih penghargaan Top BUMD Award Bintang Lima dan Top CEO BUMD Award.

Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah didampingi Direktur RSAM Bukittinggi, drg. Busril mengatakan, “Alhamdulillah, secara berturut-turut kita kembali meraih penghargaan ini, bedanya tahun lalu untuk kategori pelayanan sekelas bintang empat sekarang bintang lima. Keberhasilan ini ada, berkat kerja keras bersama, terutama seluruh jajaran RS Achmad Mochtar, yang terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan serta pengelolaan rumah sakit kita,” ucap Gubernur Mahyeldi usai menerima penghargaan di Jakarta.

Gubernur pun mengucapkan selamat atas raihan Top BUMD Award Bintang Lima oleh BLUD RSAM Bukittinggi, serta penghargaan Top CEO BUMD Award yang diraih oleh drg. Busril selaku Direktur RSAM.

Gubernur juga meminta seluruh BUMD di lingkup Pemprov Sumbar, agar terus meningkatkan kualitas pengelolaan, sehingga semakin memberikan manfaat kepada masyarakat dan berujung raihan berbagai prestasi.

Sementara itu, M. Luthfi Handayani selaku Ketua Penyelenggara Top BUMD Award 2025 menyebutkan, keberhasilan kinerja BUMD tidak akan lepas dari peran, dukungan, dan kontribusi kepala pemerintahan di kota/kabupaten dan provinsi.

Sehingga BLUD dan BUMD binaannya berhasil mendapat penghargaan dalam ajang Top BUMD Award, atas dasar itu maka Kepala Daerahnya juga berhak mendapatkan apresiasi khusus.

“Top BUMD Award adalah satu-satunya kegiatan penilaian kinerja terbesar dan paling membanggakan di Indonesia bagi BUMD, BLUD, dan Dinas Terkait BUMD, terkait dengan prestasi, perbaikan, dan kontribusi yang telah diberikan dalam pelayanan dan kinerja bisnis bagi perekonomian daerah,” ujar Luthfi.

Ada pun kegiatan Top BUMD Award sendiri, sambungnya, melibatkan berbagai lembaga seperti Institut Otonomi Daerah (i-OTDA), Lembaga Kajian Nawacita (LKN), SGL Management, PPM Manajemen, Sinergi Daya Prima, Dwika Consulting, Melani K. Harriman Associate, Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Indonesia dan Universitas Padjajaran, dan beberapa juri dari kalangan profesor ekonomi bisnis, praktisi, hingga konsultan bisnis.

“Selain Gubernur Sumbar dan jajaran, beberapa daerah di Sumbar juga mendapatkan penghargaan Top Pembina BUMD, Top BUMD, dan Top CEO BUMD Award. Di antaranya, Kota Padang, Kota Padang Panjang, Kabupaten Sijunjung,” ucapnya.

Saat menerima penghargaan itu, Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah didampingi oleh Kepala Biro Perekonomian Setdaprov. Sumbar, Kuartini Deti Putri, M.Si, Direktur RSUD Achmad Muchtar, drg. Busril, M.PH dan Kepala Badan Penghubung Sumbar, Aschari Cahyaditama.

Reporter: Diona

Continue Reading

DAERAH

Kepala MTsN 15 Tanah Datar Buka Secara Langsung Kegiatan LDKS

DETAIL.ID

Published

on

DETAI.ID, Tanah Datar – Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 15 Tanah Datar, Muspiarman, S.Pd.I membuka secara langsung kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LKDS) yang bertempat di kampus 2 Madrasah pada Senin, 28 April 2025.

Kegiatan ini berlangsung selama 2 hari, pada tanggal 28-29 April 2025 dan diperuntukkan untuk anggota Organisasi Siswa Intra Madrasah (OSIM).

Kepala MTsN 15 Tanah Datar Muspiarman, S.Pd.I dalam sambutannya menyampaikan pentingnya LDKS ini guna membentuk pribadi siswa yang memiliki jiwa kepemimpinan, terbiasa mengkoordinasikan teman-teman, terbiasa tampil di depan umum dan menjadi tauladan bagi warga madrasah.

“Dengan adanya LDKS ini, kita berharap dapat mencetak generasi pemimpin yang mampu membawa perubahan positif, baik di lingkungan madrasah maupun masyarakat luas,” tutur Muspiarman.

Ia mengajak peserta yang ikut kegiatan ini untuk mengikuti rangkaian kegiatan dengan sungguh-sungguh.

“ikutilah LDKS ini dengan sungguh – sungguh dan semangat yang tinggi supaya acara ini berjalan dengan sukses ” ucapnya.

Pada kesempatan itu, Kepala Madrasah merencanakan LDKS tahap 2 akan di laksanakan di luar Madrasah. “LDKS tahap 2 insyaallah akan kita di laksanakan di luar Madrasah yang akan disertai berbagai permainan dan lomba-lamba seperti LDKS tahun lalu di Meer Von Kandi,” ujarnya.

Ketua panitia sekaligus pembina OSIM Zulfakri, melaporkan jumlah peserta yang mengikuti kegiatan LDKS ini sebanyak 32 prang, dan beberapa rencana kegiatan pada acara ini.

Dengan semangat yang membara, terlihat para peserta LDKS siap mengikuti serangkaian kegiatan yang telah disiapkan untuk membentuk kepemimpinan dan kerjasama yang baik di MTsN 15 Tanah Datar.

Kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan generasi pemimpin masa depan yang unggul dan berintegritas.

Reporter: Diona

Continue Reading

DAERAH

Koperasi Simpan Pinjam (KSPPS BTM) Muhammadiyah Sumbar Sukses Pilih Kepengurusan Baru dan RAT

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Padang – Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah Baitut Tanwil Muhammadiyah (KSPPS BTM Sumbar) sukses melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) yang berlangsung di Aula Gedung dakwah Muhammadiyah Sumbar, Sabtu, 26 April 2025.

Acara bergengsi ini dibuka secara resmi oleh Ir. Yosmeri Yusuf, Wakil Ketua bidang ekonomi Pimpinan wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumbar.

Dalam sambutannya, Ir. Yosmeri menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh jajaran pengurus dan pengelola, khususnya kepada Manajer KSPPS BTM Sumbar, Ismail Putra, beserta segenap karyawan yang telah menunjukkan dedikasi luar biasa dalam mempertahankan eksistensi dan pertumbuhan koperasi ini.

“Kami di PWM Sumbar merasa bangga dengan semangat, komitmen, dan profesionalisme yang ditunjukkan KSPPS BTM Sumbar. Dalam kondisi berat saat pandemi Covid-19 hingga pasca pandemi, koperasi ini tidak hanya bertahan, tetapi juga bangkit dan terus berkembang,” tutur Ir. Yosmeri.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh berbagai tokoh penting di Sumatera Barat di antaranya Asisten Gubernur Sumbar, Ketua PWM Sumbar, Dr. Bathiar, M.Ag, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra) Kota Padang, Prof.Salman M. Nur, dan H. Nurman dari Baznas Provinsi Sumbar, serta para tamu undangan dari berbagai kalangan masyarakat, akademisi, dan praktisi ekonomi syariah.

Kehadiran para tokoh ini menunjukkan betapa strategisnya peran KSPPS BTM Sumbar sebagai pilar ekonomi umat yang berbasis nilai-nilai syariah dan Muhammadiyah.

Nasrul A, S.Sos.I., M.M., selaku Steering Committee (SC) acara RAT, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh tamu, undangan, anggota koperasi, serta para pihak yang telah mendukung terselenggaranya RAT ini.

“Kehadiran dan partisipasi Bapak/Ibu sekalian adalah energi besar bagi kami. Semangat kolaborasi ini insyaallah akan memperkuat perjalanan KSPPS BTM Sumbar di masa mendatang,” ujar Nasrul A.

Sementara itu dalam laporan pertanggungjawaban nya Manajer Ismail Putra menekankan bahwa meskipun diterpa berbagai tantangan ekonomi akibat pandemi Covid-19, KSPPS BTM Sumbar mampu menunjukkan ketangguhan.
Kinerja keuangan koperasi tetap terjaga stabil dengan pertumbuhan positif di sektor pembiayaan dan simpanan anggota.

Keberhasilan ini berkat strategi pengelolaan risiko yang cermat, pelayanan anggota yang prima, serta komitmen untuk menjaga prinsip syariah dalam seluruh aktivitas usaha koperasi.

Dalam acara tersebut salah satu agenda penting RAT kali ini adalah pemilihan pengurus baru. Dari 16 orang calon formatur yang diajukan, akhirnya terpilih 5 orang formatur melalui mekanisme musyawarah dan mufakat, yaitu:

  1. Irwan Toni
  2. Amora Lubis
  3. Nasrul A
  4. Murisal
  5. Novembli

Formatur terpilih diberi amanah untuk segera bermusyawarah paling lambat dalam waktu 3 hari untuk menentukan formasi lengkap pengurus baru, Badan Syariah, dan Dewan Pengawas Syariah KSPPS BTM Sumbar.

Proses ini diharapkan melahirkan kepemimpinan baru yang mampu membawa KSPPS BTM Sumbar ke tingkat yang lebih tinggi, lebih profesional, dan lebih berdaya saing dalam menghadapi tantangan keuangan syariah modern.

Ketua PWM Sumatera Barat, Dr. Bathiar, M.Ag., memberikan arahan dan motivasi kepada seluruh anggota dan pengurus.
Beliau menegaskan bahwa KSPPS BTM Sumbar merupakan salah satu lembaga keuangan strategis Muhammadiyah di Sumatera Barat yang harus terus dijaga integritas, profesionalisme, serta komitmennya terhadap ekonomi syariah.

“KSPPS BTM Sumbar bukan hanya koperasi biasa, ini adalah pusat pergerakan ekonomi Muhammadiyah Sumbar. Kami berharap koperasi ini bisa menjadi contoh dan rujukan bagi koperasi-koperasi syariah lainnya di tingkat lokal maupun nasional,” ucap Dr. Bathiar.

Ia juga menyampaikan penghargaan dan apresiasi kepada seluruh jajaran pengurus periode sebelumnya atas kerja keras dan dedikasinya dalam mengembangkan KSPPS BTM Sumbar.

Dengan pelaksanaan RAT Tahun Buku 2024 ini menandai babak baru perjalanan KSPPS BTM Sumbar. Dengan semangat pembaruan dan kolaborasi semua pihak, koperasi ini optimistis menatap masa depan yang lebih cerah.

Komitmen untuk menjalankan prinsip syariah, memperkuat pelayanan anggota, serta menjadi lokomotif ekonomi umat tetap menjadi visi besar yang diusung oleh seluruh pengurus, manajemen, dan anggota.

Dengan semangat “Membumikan Ekonomi Syariah, Menguatkan Kemandirian Umat” akan terus digelorakan, seiring dengan upaya menjadikan KSPPS BTM Sumbar sebagai pelopor dan model terbaik lembaga keuangan syariah di Sumatera Barat, bahkan di Indonesia.

Reporter: Diona

Continue Reading
Advertisement ads ads
Advertisement ads