Connect with us

ADVERTORIAL

Pemkab Batanghari Siapkan 10 Ribu Bibit Manggis Gratis

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Batanghari – Bibit buah manggis asal Purworejo, Jawa Tengah tahun ini masuk daerah pimpinan Muhammad Fadhil Arief dan Bakhtiar sebanyak 10 ribu batang.

“Bibit manggis memang langsung pengadaan dari Purworejo karena paritas masuk unggul nasional sebanyak 10 ribu batang,” kata Kepala Dinas Tanaman Panggan Hortikultura, Mara Mulya Pane, Kamis 31 Maret 2022.

Pendistribusian semua bibit menyasar seluruh kecamatan. Panel bilang proses lelang pengadaan bibit manggis tengah berlangsung. Ia mengaku telah meninjau langsung ketersediaan stok bibit bersama Wabup Bakhtiar.

“Estimasi harga bibit manggis sebatang sebesar 75.000 rupiah. Setibanya di lokasi pembibitan, angkanya cukup tinggi, nanti akan ada penyesuaian dalam pelaksanaan tender,” ucapnya.

Pengadaan bibit manggis, kata Pane sesuai arahan Bupati Fadhil Arief, mengingat manggis adalah komoditi ekspor. Ia berharap Batanghari nanti bisa menjadi daerah penyuplai buah manggis ke luar negeri.

“10 ribu bibit manggis akan dibagikan kepada masyarakat secara gratis. Setiap batang manggis yang diberikan akan di kontrol,” ujarnya.

Pane berujar selama ini bantuan bibit Pemkab Batanghari cuma sebatas memberikan tanpa kontrol. Kini pihaknya punya wadah perkembangan buah manggis. Teknologi budidaya manggis akan dapat bantuan dari Institut Pertanian Bogor (IPB).

“Pendistribusian bibit manggis tetap menggunakan pola kelompok tani. Kita akan mensosialisasikan ke desa-desa, kecamatan, bahwa tahun ini kita dapat pengembangan manggis 10 ribu batang,” katanya.

Desa penerima bantuan bibit manggis nantinya akan ditabulasi. Proses lelang pengadaan bibit manggis sudah di mulai. Dinas TPH Batanghari sudah menyiapkan administrasi maupun kerangka acuan kegiatan (KAK).

“Kita harapkan pada Juni 2022 bibit manggis sudah ada di Kabupaten Batanghari. Bibit manggis tak bisa lama-lama dibiarkan pasca datang dari daerah asalnya. Kalau kita biarkan, maka biaya pemeliharaan bibit manggis melonjak tinggi,” ucapnya.

Pane mengakui 10 ribu bibit manggis belum cukup memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten Batanghari. Tapi pengadaan tahun ini merupakan tahapan pertama. Hasil panen manggis masyarakat diharapkan bisa mengeluarkan manggis secara ekspor.

“Kita menggunakan bibit unggul dan ini akan berkesinambungan sesuai dengan visi misi Bupati dan Wakil Bupati Batanghari untuk pengembangan tanaman. Mudah-mudahan secara bertahap kita bisa membanggakan,” katanya.

Editor: Ardian Faisal

ADVERTORIAL

Dukung Program Nasional, Pemda Natuna Bentuk Koperasi Merah Putih di Desa/Kelurahan

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Natuna – Demi mendukung Program Nasional yang digagas Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat ekonomi desa dan mengatasi kemiskinan struktural, pada Senin, 28 April 2025, bertempat di Ruang Rapat Lantai ll, Kantor Bupati Natuna, Bukit Arai, Kecamatan Bunguran Timur, Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna menggelar Rapat Koordinasi Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.

Rapat dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Natuna, H. Boy Wijanarko Varianto

Dalam sambutannya, Boy Wijanarko Varianto menyampaikan bahwa ini akan mendengarkan pemaparan dari Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro (Disprindagkopum) terkait pembentukan koperasi merah putih.

“Hari ini kita akan mendengarkan pemaparan dari pihak Disperindagkop Natuna terkait Inpres Nomor 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Koperasi Merah Putih ini akan menjadi wadah pemberdayaan ekonomi masyarakat desa dan kelurahan. Melalui koperasi, kita ingin membuka akses permodalan, pelatihan, dan pendampingan usaha bagi masyarakat,” ujarnya.

Beliau juga menyampaikan rapat ini menindaklanjuti program nasional penguatan ekonomi berbasis desa.

“Rapat koordinasi ini menjadi langkah awal konkret kita dalam menindaklanjuti program nasional penguatan ekonomi berbasis desa. Selain membahas teknis pembentukan Koperasi Merah Putih, hari kita juga membahas aspek regulasi, struktur organisasi, sumber daya manusia, dukungan anggaran dan teknis lapangan,” katanya.

Di akhir sambutannya, beliau menyampaikan bahwa setelah dibentuk Koperasi Merah Putih, harus ada tindak lanjut yaitu sosialisasi kepada 7 Kelurahan dan 70 Desa di Kabupaten terkait pelaksanaan pembentukan Koperasi Merah Putih.

“Setelah dibentuk Koperasi Merah Putih, kita perlu melakukan sosialisasi kepada 7 Kelurahan dan 70 Desa di Kabupaten Natuna terkait pelaksanaan pembentukan Koperasi Merah Putih,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro (Disprindagkopum), Marwan Syahputra menyampaikan dasar hukum pembentukan koperasi Merah Putih.

“Dasar hukum Pembentukan Koperasi Merah Putih ini adalah diantaranya adalah Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Kopdes/Kel/Kelurahan Merah Putih, Surat Edaran Menteri Koperasi Nomor 1 Tahun 2025 Tentang Tata Cara Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih, dan Surat Keputusan Menteri Koperasi Nomor 9 Tahun 2025 Tentang Satuan Tugas Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih,” tuturnya.

Beliau juga menyampaikan poin terpenting dari inpres kepada para Bupati/Walikota terkait pembentukan Koperasi Merah Putih.

“Dalam Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025, pada poin ke 18 diinstruksikan kepada para Bupati/Walikota untuk:

  1. Berkoordinasi dengan Gubernur mengenai Teknis Pelaksanaan Pendirian Koperasi,
  2. Menugaskan Perangkat Daerah Urusan Koperasi untuk mengkoordinasikan Pembentukan Koperasi Merah Putih;
  3. Menugaskan Perangkat Daerah urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa untuk Memfasilitasi dan mendampingi Pemerintah Desa dalam Pelaksanaan Musyawarah Desa,
  4. Menyediakan Anggaran yang diperlukan dalam Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih terutama di Prioritaskan untuk pemberian Bantuan Pembuatan Akta Notaris Koperasi,” ucapnya.

Rapat tersebut juga membahas persiapan penyambutan kedatangan Menteri Koperasi yang akan melaksanakan kunjungan ke Kabupaten Natuna pada bulan Mei mendatang, dalam agenda memantau persiapan pembentukan Koperasi Merah Putih di desa dan kelurahan di Kabupaten Natuna.

Reporter: Saipul Bahari

Continue Reading

ADVERTORIAL

Pemerintah Kabupaten Batanghari Gelar Upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah ke-29

DETAIL.ID

Published

on

Batanghari – Memperingati Hari Otonomi Daerah ke-29, Pemerintah Kabupaten Batanghari menggelar upacara bersama pada Jumat, 25 April 2025.

Dalam sambutan Bupati Batanghari yang diwakilkan Pjs Sekda, Mula P. Rambe membacakan amanat dari Kementerian Dalam Negeri.

Disampaikannya, pada peringatan Hari Otonomi Daerah XXIX tahun 2025 ini mengangkat tema “Sinergi Pusat dan Daerah Membangun Nusantara Menuju Indonesia Emas 2045”.

Melalui tema ini, dapat dijadikan refleksi atas pentingnya hubungan yang harmonis dan konstruktif antara pemerintah pusat dan daerah dalam menyongsong masa depan Indonesia, yaitu Indonesia Emas 2045.

Hal ini adalah kesempatan emas untuk membuktikan bahwa kita bisa menjadi bangsa yang maju, mandiri, dan berdaulat yang tercermin dari keunggulan ekonomi, teknologi, pendidikan, dan kebudayaan dengan masyarakat yang adil, makmur, dan berakhlak mulia.

Berkenaan dengan hal tersebut, melalui momentum yang berbahagia ini saya mengajak seluruh komponen bangsa, khususnya jajaran pemerintah daerah di seluruh Indonesia, untuk terus memperkuat komitmen dalam membangun tata kelola pemerintahan yang baik, inovatif, dan berorientasi pada pelayanan publik.

“Mari kita jadikan otonomi daerah sebagai sarana untuk mempercepat pemerataan pembangunan, memperkuat integrasi nasional, serta meningkatkan daya saing daerah yang pada akhirnya akan berkontribusi terhadap kemajuan bangsa secara keseluruhan,” ujarnya.

Tantangan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang kita hadapi tidaklah mudah. Namun dengan kerja sama dan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, saya yakin kita bisa menghadapinya.

Dalam membangun sinergi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah tidak dapat dilepaskan dari derajat kapasitas dari masing-masing tingkatan pemerintahan.

Kunci untuk melaksanakan otonomi secara efektif adalah mengelola pembangunan daerah dan mendukung implementasi kebijakan strategis nasional.

Oleh karenanya, upaya peningkatan kapasitas daerah menjadi hal prioritas dengan memberikan atensi pada:

Pertama, penguatan sumber daya manusia aparatur melalui pelatihan dan sertifikasi kompetensi, kerja sama dengan perguruan tinggi, dan beasiswa.

Kedua, peningkatan kapasitas keuangan daerah melalui optimalisasi pendapatan asli daerah, desain APBD berbasis kinerja, dan kerja sama dengan perbankan sebagai upaya membuka akses ke pembiayaan alternatif.

Ketiga, penguatan kelembagaan dan tata kelola dengan melakukan reformasi birokrasi, digitalisasi pelayanan publik, dan peningkatan transparansi serta akuntabilitas.

“Terakhir, saya juga berpesan agar kita dapat menjadikan capaian pelaksanaan otonomi daerah di usia ke-29 tahun ini sebagai pijakan untuk terus mengoptimalkan penyelenggaraan urusan dan meningkatkan pelayanan publik di tengah-tengah tantangan dan dinamika yang ada,” tuturnya.

Continue Reading

ADVERTORIAL

Bupati Natuna Cen Sui Lan Hadiri Penandatanganan PI 10%, Tunjukkan Komitmen untuk Majukan Daerah

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Natuna – Natuna kini memiliki peluang besar dalam sektor energi setelah BUMD Kepri, PT PK Northwest Natuna (PT PK NWN), resmi memperoleh hak partisipasi sebesar 10% di Blok Migas Strategis wilayah Northwest Natuna. Langkah ini menandai keterlibatan langsung daerah dalam pengelolaan migas, sejalan dengan amanat Permen ESDM No. 37 tahun 2016.

Cen Sui Lan sebagai Bupati Natuna hadir langsung di Gedung Daerah Tanjungpinang, bersama Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, CEO Prima Energy, Pieters Utomo dan Direktur Utama PT PK NWN, Syahril Efendi.

Sebagai daerah penghasil, Natuna berpotensi memperoleh manfaat besar dari pengelolaan ini, terutama dalam peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), pembangunan infrastruktur, dan penciptaan lapangan kerja. Dukungan teknologi dan investasi dari pusat menjadi kunci dalam memaksimalkan potensi laut Natuna yang kaya namun menantang secara teknis.

Gubernur Kepri dan pejabat SKK Migas menekankan pentingnya tata kelola yang baik serta sinergi antara BUMD dan pihak operator migas untuk memastikan keuntungan ini benar-benar berdampak pada kesejahteraan masyarakat Natuna.

“Hal ini penting untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sekaligus mendorong pembangunan daerah dan kami terus melakukan inovasi untuk memanfaatkan potensi yang dimiliki daerah,” ucap Ansar

Reporter: saipul bahari

Continue Reading
Advertisement ads ads
Advertisement ads