NASIONAL
Perilaku Oknum Polri yang Dinilai Pamrih Kepada Warga Oleh Kompolnas
DETAIL.ID, Jakarta – Kompolnas menilai perilaku salah satu anggota Polsek Palmerah yang menyindir warga karena hanya mengucapkan terima kasih setelah membuat laporan kehilangan. Kompolnas menilai perilaku tersebut sudah sangat keterlaluan karena tidak menunjukkan semangat reformasi kultural Polri.
“Kasus ini sungguh keterlaluan karena menunjukkan semangat reformasi kultural Polri sama sekali tidak dipraktikkan dalam melayani pengaduan masyarakat,” ujar Komisioner Kompolnas Poengky Indarti dalam keterangan kepada detikcom, Sabtu, 26 November 2022.
Kompolnas Poengky Indarti sangat menyayangkan tindakan polisi rasis yang terkesan mengharapkan imbalan padahal seharusnya dalam hal melayani pelapor tersebut harus dengan sepenuh hati tanpa pamrih.
“Bahkan dua orang anggota menunjukkan sikap rasis, terkesan mengharapkan pelayanannya dibayar (pungli), padahal dalam melayani tidak sepenuh hati, tidak menghormati pengadu (ogah-ogahan, menertawakan), serta mengeluarkan kalimat rasis,” ucapnya.
Menurut Poengky, perbuatan oknum polisi ini sudah fatal. Polisi tersebut layak diberikan sanksi.
“Apa yang dilakukan anggota Polsek Palmerah ini sangat fatal, sehingga layak jika mendapat sanksi etik dan disiplin yang maksimal,” katanya.
Untungnya, polisi tersebut tidak harus menghadapi pidana dikarenakan Kapolsek Palmerah AKP Dodi Abdul Rohimlangsung merespons dengan cepat keluhan warga dan menyampaikan permintaan maaf.
“Berkat respons cepat Kapolsek Palmerah yang meminta maaf pada korban dan korban segera memaafkan, membuat para pelaku beruntung tidak harus menghadapi proses pidana. Padahal pernyataan rasis merupakan perbuatan pidana,” katanya.
Usul Dipasangi Body Cam
Kompolnas berharap seluruh anggota Polri bersungguh-sungguh dalam melayani, mengayomi, melindungi masyarakat dan menegakkan hukum guna menjaga harkamtibmas. Menyinggung kasus Ferdy Sambo dan Irjen Teddy Minahasa, Kompolnas kembali mengingatkan agar seluruh personel Polri melaksanakan quick wins Presisi untuk memulihkan kepercayaan publik.
“Maka seluruh anggota harus menggunakan momentum ini untuk kembali ke jalur yang benar dalam melaksanakan Reformasi Kultural Polri. Mindset dan cultureset pimpinan dan seluruh anggota Polri harus berubah, agar dapat semata-mata melayani, melindungi, dan mengayomi masyarakat dengan sebaik-baiknya. Tidak perlu pamrih,” ujarnya.
Di era informasi digital, Polri diharapkan lebih mawas diri. Poengky menilai anggota yang bersentuhan langsung dengan masyarakat perlu diawasi dengan CCTV dan body camera untuk menghindari penyelewengan dan kesewenangan.
“Kami berharap dalam pelaksanaan tugas yang langsung bersentuhan dengan masyarakat, anggota Polri juga diawasi dengan menggunakan CCTV dan body camera yang dimonitor dan dievaluasi setiap hari oleh atasannya, agar pengawasan atasan dapat maksimal, tanpa harus menunggu kasus viral yang justru sangat memalukan institusi Polri,” tuturnya.
Kapolsek Palmerah Minta Maaf
Seorang warga, Rezki Achyana mendapat perlakuan tak menyenangkan saat lapor kehilangan buku tabungan di Polsek Palmerah. Ia disindir dengan kata-kata bernada rasis karena ‘cuma’ bilang ‘terima kasih’ seusai melapor.
Pada Kamis malam, 24 November 2022 Rezki kembali mendatangi Polsek Palmerah untuk memberikan klarifikasi. Dalam pertemuan tersebut, Kapolsek Palmerah AKP Dodi Abdul Rohim menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada Rezki.
“Kami sudah meminta maaf dengan sangat kepada Mas Rezki. Artinya ini juga momen kami untuk memperbaiki diri lagi, pengawasan ke anggota, dan lebih memaksimalkan lagi pelayanan dan pengayoman kepada masyarakat,” kata Dodi di Polsek Palmerah, Kamis, 24 November 2022.
Ia juga menegaskan lapor polisi gratis alias tidak dipungut biaya.
“Pada intinya, kalau buat laporan, tidak dipungut biaya,” katanya.
Rezki sudah memaafkan dan menganggap persoalan tersebut sudah clear. Namun, sikap rasis itu membuat polisi tersebut kini dikurung di tempat khusus.
NASIONAL
Hasil Persib VS PSS Sleman: Menang 3-0, Maung Bandung Semakin Dekat Dengan Juara

DETAIL.ID, Bandung – Persib Bandung sukses membungkam PSS Sleman dengan skor 3-0 dalam laga pekan 30 BRI Liga 1 2024/2025 yang dihelat di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Sabtu, 26 April 2025 malam.
Setelah Gustavo Franca membuka keunggulan di babak pertama, Persib mampu mencetak dua gol tambahan di babak kedua lewat aksi Tyronne del Pino.
Berkat hasil ini, Persib semakin kokoh bertengger di puncak klasemen dengan poin 64. Maung Bandung hanya selangkah lagi sukses mempertahankan gelar juara.
Sementara itu, kekalahan telak ini membuat PSS Sleman semakin terpuruk di dasar klasemen dengan poin 22. PSS pun semakin dekat menuju vonis degradasi ke Liga 2.
Sebagai juara bertahan sekaligus pemuncak klasemen, Persib tampil dominan menghadapi PSS yang tengah terpuruk di dasar klasemen usai menelan tiga kekalahan beruntun.
Gol pembuka Maung Bandung tercipta lewat sundulan Gustavo Franca pada menit ke-20, memanfaatkan sepak pojok akurat dari Marc Klok. Sebelumnya, Nick Kuipers juga sempat mengancam gawang PSS lewat sundulannya, memaksa kiper Ala Jose melakukan penyelamatan gemilang.
PSS sempat membobol gawang Persib melalui Marcelo Cirino, namun gol dianulir karena offside. Menjelang turun minum, Persib nyaris menambah keunggulan lewat peluang Tyronne del Pino, namun sepakannya masih melebar. Hingga peluit akhir babak pertama, Persib tetap memimpin 1-0.
Memasuki babak kedua, Persib sama sekali tak mengendurkan tekanan mereka. Hanya tiga menit babak kedua berjalan, Tyronne del Pino sukses menggandakan keunggulan Persib.
Tyronne semakin menggila. Pemain asal Spanyol itu lagi-lagi sukses menggetarkan gawang Alan Jose pada menit ke-56, kali ini menerima assist Ciro Alves.
Ciro Alves sempat mencetak gol di menit ke-75 yang kemudian dianulir VAR karena offside. Skor 3-0 untuk keunggulan Persib tetap tak berubah hingga peluit panjang berbunyi.
Reporter: Yayat Hidayat
NASIONAL
Simbol Agama di Tanah Peradaban Batak Tuai Kontroversi, Giliran 4 Forum Marga Keturunan Leluhur Batak Menolak

DETAIL.ID, Jakarta — Penolakan keras terhadap pembangunan Monumen Silang Hangoluan Titik Nol Peradaban Batak di Parik Sabungan, Pusuk Buhit, Kabupaten Samosir, dilayangkan oleh 4 organisasi besar keturunan langsung dari Ompui Guru Tatea Bulan, leluhur utama masyarakat Batak, 7 April 2025.
Forum Bersama yang terdiri dari Punguan Pomparan Raja Pasaribu Indonesia (PPRPI), Punguan Limbong Mulana se-Jabodetabek dan Serang Banten, Punguan Sagalaraja-Boru-Bere-Ibebere se-Dunia (PSBBI), dan Punguan Silauraja Indonesia menilai proyek pembangunan tersebut tidak hanya mengabaikan nilai budaya Batak, tetapi juga berpotensi menimbulkan konflik identitas dan perpecahan di tengah masyarakat Batak sendiri.
Dalam surat resmi yang ditujukan kepada Bupati Samosir, Forum Bersama menyoroti bentuk salib yang digunakan dalam desain monumen. Salib merupakan simbol agama tertentu, dan dianggap tidak mewakili esensi peradaban Batak yang lahir jauh sebelum masuknya agama-agama modern.
“Sebagai titik nol peradaban Batak, monumen seharusnya mengangkat simbol-simbol budaya, bukan keagamaan,” demikian dikutip dari pernyataan surat.
Forum Bersama juga mengecam keras klaim sepihak atas kawasan Parik Sabungan yang merupakan bagian dari Pusuk Buhit, situs sakral peninggalan Ompui Guru Tatea Bulan. Wilayah ini secara adat merupakan tanah komunal yang diwariskan kepada keturunannya, yaitu marga Sariburaja, Limbong Mulana, Sagala Raja, dan Silau Raja. Namun, hingga saat ini, belum pernah ada musyawarah atau persetujuan bersama dengan organisasi-organisasi pomparan (keturunan) terkait soal pembangunan monumen tersebut.
Lebih jauh, penggunaan simbol agama dalam ruang publik budaya dinilai dapat merusak harmoni sosial masyarakat Batak yang saat ini menganut beragam agama dan kepercayaan. Forum Bersama memperingatkan bahwa keberadaan monumen tersebut justru bisa menjadi sumber konflik horizontal dan merusak kesatuan masyarakat Batak secara menyeluruh.
Forum Bersama mendesak Pemerintah Kabupaten Samosir untuk segera menghentikan seluruh aktivitas pembangunan monumen, mencabut Izin Mendirikan Bangunan (IMB), serta mengembalikan kondisi kawasan Pusuk Buhit seperti semula. Selain itu, mereka mendorong agar wilayah tersebut segera ditetapkan sebagai cagar budaya yang dilindungi secara hukum demi melestarikan warisan leluhur.
Surat pernyataan sikap ini ditandatangani oleh empat ketua umum organisasi, yaitu Sahala Benny Pasaribu, Berman Limbong, R. Maringan Sagala, dan Wilman Malau, serta telah ditembuskan ke DPRD Samosir, Camat Sianjur Mulamula, para kepala desa, serta panitia pembangunan monumen.
Reporter: Juan Ambarita
DAERAH
Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Pemko Padang Jajaki Kerjasama dengan Perguruan Tinggi di Irlandia

DETAIL.ID, Padang – Pemerintah Kota Padang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang menjajaki peluang kerja sama dengan perguruan tinggi yang ada di Irlandia.
Hal ini mengemuka dalam pertemuan Halal Bihalal yang diadakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang pada Senin, 14 April 2025, yang turut dihadiri CEO Noble Solutions sekaligus Ketua Kamar Dagang Irlandia di Indonesia, Michael Noble.
“Hari ini kita menerima kunjungan dari perwakilan negara Irlandia. Irlandia menyatakan dukungan mereka terhadap visi dan misi Pemerintah Kota Padang, khususnya dalam bidang pendidikan,” ujar Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir dalam wawancara bersama awak media.
Maigus menambahkan, salah satu peluang yang ditawarkan adalah program pengiriman pelajar berprestasi dari Kota Padang untuk melanjutkan studi ke luar negeri. Dalam hal ini, Irlandia membuka kesempatan kerja sama dengan empat perguruan tinggi yang ada di sana.
“Ada dua strategi utama yang dirancang untuk mendukung kerja sama ini. Pertama, kerja sama langsung antara Pemerintah Kota Padang dengan universitas yang ada di Irlandia. Kedua, kerja sama antar perguruan tinggi yang ada di Padang dengan perguruan tinggi yang ada di Irlandia,” ucap Wakil Wali Kota.
Lebih lanjut Maigus Nasir menyampaikan, kerja sama ini merupakan upaya Pemerintah Kota Padang dalam mensukseskan Program Unggulan (Progul) Padang Juara, serta mewujudkan Padang sebagai kota pintar (smart city) menuju kota maju dan sejahtera.
“Kita masih menunggu kejelasan lebih lanjut dari pihak Irlandia terkait bentuk kerja sama yang akan dijalankan. Semoga melalui kerja sama ini dapat menjadikan Kota Padang, menjadi kota maju dan sejahtera dalam lima tahun ke depan,” ucapnya.
Sementara itu, CEO Noble Solution Michael Noble menyebutkan empat universitas pilihan di Irlandia yang bisa menjadi tujuan studi, yaitu University College Dublin, University of Limerick, University of Galway, dan University College Cork.
“Universitas-universitas ini secara umum berada dalam jajaran 100 hingga 200 perguruan tinggi terbaik dunia,” kata Michael melalui penerjemahannya.
Lebih lanjut, Michael menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap program pendidikan Pemerintah Kota Padang. Ini merupakan langkah awal dari kerja sama yang lebih besar.
“Sebagai Kamar Dagang Irlandia di Indonesia, pihaknya ingin menjadi jembatan penghubung antara Irlandia dan Kota Padang, baik dalam bidang pendidikan, ekonomi, maupun kerjasama strategis lainnya,” tuturnya.
Reporter: Diona