Connect with us

PERKARA

Pusaran Korupsi Puskesmas Bungku: Hadi Prabowo dan Kejati Jambi Desak Kajari Batanghari Rilis Pers

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Jambi – Kejari Batanghari tak kunjung melakukan rilis pers, terkait penetapan 7 orang tersangka, terkait dugaan tindak pidana korupsi pembangunan Puskesmas Bungku, yang diduga merugikan keuangan Pemerintah Kabupaten Batanghari senilai Rp 7 miliar pada Tahun Anggaran 2021.

Sejumlah massa yang tergabung dalam Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lembaga Swadaya Masyarakat Peduli Pemantau Anggaran Negara (LSM Mappan) mendatangi Gedung Adhiyaksa Kejaksaan Tinggi Jambi pada Senin, 24 Januari 2022.

Hadi Prabowo selaku Sekjen DPP LSM Mappan dalam orasinya mengatakan, menurut informasi berkas kasus korupsi yang menyeret sejumlah Pejabat di lingkup Dinkes Batanghari sudah dinyatakan lengkap oleh Jaksa Kejari Batanghari atau P21.

“Tetapi kenapa sampai dengan hari ini Kejari Batanghari tidak berani melakukan
rilis pers dan menyampaikan ke publik, siapa saja oknum pejabat yang terlibat dan apa saja barang bukti yang berhasil diamankan. Kami sebagai masyarakat berhak tahu atas proses penegakan hukum yang dilakukan oleh jajaran Kejari Batanghari,” kata Hadi Prabowo.

“Maka dari itu kami minta Kajati Jambi untuk menahan Kadinkes Batanghari dan orang – orang yang terlibat pusaran kasus korupsi pembangunan Puskesmas Bungku, dan menantang Asisten Pengawasan untuk mengevaluasi dan memonitoring jaksa yang memegang perkara ini, serta jalannya proses penegakan hukum pada Kejaksaan Negeri Batanghari,” ucap Hadi Prabowo.

Usai berorasi, Kajati Jambi melalui Asintel Jufri, SH, MH didamping Kasi Penkum Lexy Fatharani menerima perwakilan pedemo untuk beraudensi di ruangan Penkum Kejati Jambi.

Asintel Kejati Jambi Jufri S.H.,M.H mengucapkan terima kasih atas partisipasi dan peran serta LSM Mappan, yang memiliki komitmen dan selalu pro aktif dalam memantau seluruh kebijakan pemerintah dan penggunaan uang negara.

“Dalam hal ini kami akan menyurati resmi dan memerintahkan Kajari Batanghari untuk segera melakukan konferensi pers, untuk menyampaikan tahapannya saat ini, kapan P21, apakah sudah ada penyerahan tersangka dan BB, dan sudah tahap II serta siapa saja tersangkanya,” kata Jufri.

Jufri juga menjelaskan bahwa pimpinan maunya seperti ini. “Ada instruksi dari Kejagung, dalam satu bulan berapa kali Kejari harus sampaikan ke publik atas capaian kerjanya, agar masyarakat tahu,” ujar Jufri.

PERKARA

Bawa Ganja 11 Kilogram Lebih dari Tapanuli Utara, Dua Pria Ini Ditangkap di Jambi

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Jambi – Direktorat Reserse Narkoba Polda Jambi menggelar pengungkapan kasus peredaran narkotika jenis ganja seberat 11,5 kilogram pada Rabu, 30 April 2025.

Pengungkapan berawal dari informasi masyarakat mengenai masuknya narkotika jenis sabu-sabu ke wilayah Kota Jambi pada 16 April 2025. Menindaklanjuti informasi tersebut, tim bergerak cepat dan mengamankan 2 orang pelaku di kawasan Simpang Tiga Sipin.

Namun setelah dilakukan pemeriksaan, diketahui bahwa barang bukti yang dibawa para pelaku bukan sabu-sabu, melainkan ganja kering seberat 11,5 kilogram. Ganja tersebut ditemukan dalam sebuah mobil Toyota Avanza berwarna hitam yang ditumpangi oleh dua pria berinisial AM dan AS, warga Tapanuli Utara, Sumatera Utara.

Dalam penangkapan tersebut, polisi menyita 10 bungkus ganja sebagai barang bukti dengan total berat mencapai 11,5 kilogram.

“Ini adalah bukti keseriusan Polda Jambi dalam memberantas narkoba. Informasi sekecil apa pun dari masyarakat akan kami tindak lanjuti,” ujar Dirresnarkoba Polda Jambi, Kombes Ernesto dalam konferensi pers pada Rabu, 30 April 2025.

Menurutnya, kedua pelaku sebelumnya juga diketahui telah mengedarkan sekitar 3 kilogram sabu-sabu di wilayah Riau, yang mereka bawa dari Sumatera Utara. Sisa ganja yang dibawa rencananya akan diedarkan di wilayah Jambi.

“Dengan harga jual sekitar Rp 3 juta per kilogram, total nilai barang bukti ini diperkirakan mencapai lebih dari Rp 33 juta,” katanya.

Namun terkait sosok pemesan di Jambi atas narkotika ganja 11, 5 kilogram tersebut, polisi bilang bahwa hal itu masih dalam penyelidikan. Polisi menekankan bahwa mereka masih memburu sosok pemesan ganja tersebut.

Reporter: Juan Ambarita

Continue Reading

PERKARA

Didin Tarik Uang Hingga Miliaran Lewat Brilink, Saksi Beberkan di Persidangan

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Jambi – Sidang lanjutan kasus dugaan tindak pidana narkotika yang melibatkan terdakwa Didin kembali digelar hari ini dengan agenda pemeriksaan saksi. Jaksa Penuntut Umum (JPU) menghadirkan David Komarudin (41) sebagai saksi, yang diketahui pernah beberapa kali membantu proses penarikan uang tunai oleh Didin.

Dalam keterangannya di hadapan majelis hakim, David mengaku mengenal Didin dengan nama samaran Nasroji. Ia menyebut Didin kerap menarik uang tunai dalam jumlah besar melalui layanan Brilink miliknya yang berlokasi di depan Mall Jamtos.

“Penarikan terbesar yang pernah dilakukan sekitar Rp 800 juta – Rp 1 miliar. Kadang ada juga Rp 200 juta,” ujar David menjawab pertanyaan JPU pada Selasa, 29 April 2025.

David juga mengungkapkan bahwa Didin kerap datang bersama istrinya untuk menarik uang. Ketika ditanya Penuntut Umum soal latar belakang bisnis Didin, saksi menyebut bahwa Didin pernah mengaku memiliki usaha tambang emas dan perkebunan sawit di daerah Bungo, Jambi.

Terkait fee yang diterima dari aktivitas tersebut, David mengatakan jumlahnya bervariasi tergantung nominal transaksi.

“Yang paling besar pernah sampai Rp 100 juta,” katanya.

Mengenai aliran dana, David mengaku lupa atas nama rekening yang sering melakukan transfer ke akun Brilink miliknya. Namun menyebut nama Alfian Hidayat sebagai salah satu pihak yang kerap mengirimkan uang.

Menurut David, setiap kali ada dana masuk, Didin akan memberitahu melalui pesan WhatsApp. Ia juga menyebut dana kadang ditransfer ke rekening istri Didin bernama Mardika, dengan nominal terbesar mencapai Rp 300 juta.

Berdasarkan pengakuan David, Didin pernah memintanya menemani sang istri menarik uang tunai di Bank BCA Cabang Nusa Indah. Ia mengaku tak tahu jumlah persisnya namun saat itu, ia melihat satu tas bermerek Polo berisi uang pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu yang diperkirakan berkisar Rp 1 miliar.

David pun mengaku baru mengetahui identitas asli Didin setelah yang bersangkutan ditangkap oleh Tim dari Dittipid Narkoba Bareskrim Polri, awal Oktober lalu.

Sidang akan dilanjutkan dengan pemeriksaan saksi lainnya pada agenda berikutnya.

Reporter: Juan Ambarita

Continue Reading

PERKARA

JPU Minta Hakim Tolak Eksepsi Tikuy

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Jambi – Terdakwa kasus narkoba, Dedi Susanto alias Tek Hui (Tikuy), bersama rekannya Mafi Abidin bin Jaenal Abidin, kembali menjalani sidang di Pengadilan Negeri (PN) Jambi pada Selasa, 29 April 2025.

Sidang yang dipimpin oleh Hakim Denny Firdaus itu mengagendakan pembacaan tanggapan Jaksa Penuntut Umum (JPU) atas eksepsi atau keberatan yang diajukan oleh tim penasihat hukum terdakwa.

Dalam persidangan, JPU meminta majelis hakim untuk menolak eksepsi yang diajukan pihak Tikuy. Menurut jaksa, penangkapan dan barang bukti yang disampaikan dalam dakwaan telah sesuai prosedur dan sah secara hukum.

“Kami meminta kepada majelis hakim untuk menolak eksepsi atas dakwaan Tikuy,” ujar JPU saat membacakan tanggapannya.

Menanggapi permintaan tersebut, majelis hakim menyatakan akan bermusyawarah terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan.

“Majelis meminta waktu untuk bermusyawarah hingga Kamis, 8 Mei 2025,” kata Hakim Denny menutup sidang.

Reporter: Juan Ambarita 

Continue Reading
Advertisement ads ads
Advertisement ads