Connect with us

PERISTIWA

Buaya Jasmawi Nyaris Digondol Petugas BKSDA Gadungan

DETAIL.ID

Published

on

Petugas BKSDA Gadungan

DETAIL.ID, Batanghari – Jasmawi, warga RT 5 Desa Malapari, Kecamatan Muara Bulian, Kabupaten Batanghari, Jambi hampir bernasib sial. Sebab, Buaya Muara yang berhasil masuk jerat nyaris digondol petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jambi gadungan.

“Tanggal 24 Oktober pagi ada orang yang megaku anggota BKSDA Jambi mau ambil buaya. Aku telpon orang kantor Dinas BKSDA di Bulian, katanya bukan, hampir saja buaya tersebut jatuh ke tangan orang yang tidak bertanggungjawab,” kata Jasmawi kepada detail, Ahad (27/10/2019).

Kehadiran BKSDA Jambi gadungan diterima istri Jasmawi. Sebab pada waktu bersamaan dia lagi bekerja. Menurut keterangan istri Jasmawi, petugas BKSDA gadungan berjumlah lima orang.

“Istri aku telpon, aku bilang kasih saja asal dia bisa menjukan edintitas mereka. Tapi mereka tidak bersedia memperlihatkan identitas resmi BKSDA,” ucapnya.

Baca Juga: Sempat Membuat Cemas, Buaya yang Ditakuti Pendulang Emas Akhirnya Terjerat

Setelah berbincang sebentar dengan istri Jasmawi, petugas BKSDA gadungan langsung keluar rumah. Mereka kemudian secara bersama mengeluarkan Buaya dari dalam kolam yang berada di samping rumah Jasmawi.

“Buaya dalam kolam mereka keluarkan, lalu mereka ikan muncung Buaya dengan tali nilon warna oranye,” kata Jasmawi.

Merasa aneh dengan keterangan istri melalui telepon, Jasmawi bergegas pulang dari lokasi kerja. Dalam perjalanan, Jasmawi menghubungi Ketua RT agar dapat menahan kepergian petugas BKSDA gadungan hingga dirinya tiba.

Setibanya di rumah, Jasmawi beruntung masih bisa bertemu dengan petugas BKSDA Provinsi Jambi gadungan. Buaya Muara sudah berada dalam mobil yang mereka kendarai.

“Aku tahan, aku minta identitasnya tapi mereka tidak bersedia. Aku tantang empat orang. Aku buat berita acara, jika empat orang itu mampu melawan aku, silahkan bawak Buaya itu,” ujar Jasmawi.

Jasmawi kemudian mengepal lima jari tangan kanan lalu memukul helm motor dan langsung jebol. Melihat kejadian itu, petugas BKSDA gadungan langsung meminta maaf dengan Jasmawi dan bergegas pergi.

“Mereka mengira aku orang yang lemah dan tolol. Kejadian ini sudah aku laporkan kepada Babinkamtibmas. Kita tidak menahan ini buaya jika BKSDA yang betul-betul. Silakan ambil, asal jangan binatang ini jatuh ke tangan orang-orang yang tidak bertanggung jawab,” ujarnya.

 

Reporter: Ardian Faisal

PERISTIWA

Minim Peminat, SMPN 23 Kota Jambi Hanya Terima 17 Siswa Baru

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Jambi – SMP Negeri 23 Kota Jambi yang terletak di Jalan Raden Fatah, Sijenjang, Kecamatan Jambi Timur hanya menerima 17 siswa baru pada tahun ajaran 2025/2026. Padahal, sekolah ini menyediakan kuota sebanyak 256 siswa.

Akibat rendahnya jumlah pendaftar, dari delapan ruang kelas yang tersedia, hanya satu kelas yang terisi. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SMPN 23, Fery bilang bahwa idealnya satu kelas diisi minimal 20 siswa.

“Saat ini baru ada 17 siswa. Itu baru cukup untuk satu kelas. Idealnya minimal 20 siswa per kelas,” kata Fery pada Selasa, 15 Juli 2025.

Menurut Fery, penurunan jumlah peserta didik baru sudah terjadi dalam tiga tahun terakhir. Lokasi sekolah yang kurang strategis serta minimnya jumlah sekolah dasar di sekitar kawasan disinyalir jadi penyebab utama rendahnya pendaftar ke SMPN 23.

Meski demikian, proses belajar mengajar tetap berjalan lancar pada hari pertama sekolah. Para siswa tampak antusias dan guru tetap menjalankan tugas mengajar secara optimal.

Pihak sekolah berharap Pemerintah Kota Jambi dapat memberikan perhatian serius terhadap kondisi ini, serta mencarikan solusi agar SMPN 23 tetap dapat beroperasi dan memberikan layanan pendidikan bagi masyarakat.

Reporter: Juan Ambarita

Continue Reading

PERISTIWA

Kepala BKD Klaim Timsus Bakal Dibentuk Tindaklanjuti Nonjob 13 ASN, Ceritanya Begini…

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Jambi – Peristiwa Nonjob 13 orang ASN Pemprov Jambi masih terus menuai perbincangan, belakangan beredar informasi bahwa ke-13 ASN Eselon 3 dan 4 tersebut diduga dipalsukan surat pengunduran dirinya, lalu diinput ke dalam sistem BKN RI.

Setelah riak-riak mulai muncul belakangan, mereka lantas dipanggil menghadiri pertemuan dengan Sekda lengkap dengan Kepala BKD Provinsi Jambi. Semua kemudian berujung pada munculnya 2 versi surat berita acara kesepakatan. Ada yang pada poinnya menerima SK terkait Nonjob, kemudian surat versi lainnya menahan diri untuk tidak membawa ke ranah hukum.

Belakangan Kepala BKD Provinsi Jambi, Sulaiman buka suara, namun ia terkesan tidak merespons dengan gamblang. Sulaiman tak menampik isu yang beredar. Namun menurutnya isu munculnya surat palsu pengunduran diri yang mengiringi nonjob 13 ASN tersebut masih sebatas praduga.

“Ini kan proses sudah selesai, sudah dinaikkan rekomendasinya ke Kemendagri dan BKN, bahkan sudah dilakukan penonjoban tetapi dalam hal ini ada praduga kesalahan,” ujar Sulaiman pada Senin, 14 Juli 2025.

Kepala BKD tersebut mengklaim bahwa pihaknya dalam hal manajemen aparatur sipil tentu mematuhi UU Nomor 20 tahun 2003. Namun seiring dengan isu beredar adanya oknum ASN BKD yang diduga dengan sengaja memalsukan surat pengunduran diri lengkap beserta tanda tangan sejumlah ASN.

Sulaiman mengaku ke depan pihaknya bakal bersurat pada Gubernur Jambi, menyarankan agar dibentuk tim khusus guna menindaklannuti permasalahan ini.

“Jadi BKD dalam hal ini Pemda akan membentuk tim khusus, kita belum tahu siapa oknum BKD yang melaksanakan hal (pemalsuan) tersebut. Tim khusus ini akan dibentuk, itu yang akan menyelidiki siapa oknumnya,” ujarnya.

Disinggung soal tindak pidana dalam dugaan pemalsuan tersebut, Sulaiman berpandangan bahwa dalam hal ini masih dalam lingkup administrasi pemerintahan, sebagaimana UU Nomor 30 tahun 2014.

“Undang-undang ini kan kalau dilanggar tentu ada sanksi, masih pada ranah itu. Belum sampai ke ranah pidana. Karena dia masih dalam rangka aparatur sipil negara,” katanya.

Jika nantinya terbukti adanya kesalahan dalam proses nonjob 13 ASN tersebut. Sulaiman yakin Gubernur bakal menindaklanjuti.

Begini dia bilang. “Bisa jadi alternatif mengembalikan jabatan ke semula, bisa juga hal lain. Itu nanti (tergantung) Pak Gubernur. Karena keuangan, kepegawaian itu hak prerogatif Gubernur,” ujarnya.

Reporter: Juan Ambarita

Continue Reading

PERISTIWA

Mutasi Pejabat Kejaksaan: Kajari Jambi Berganti, Abdi Reza Fachlewi Junus Jabat Posisi Baru

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Jambi – Gerbong mutasi kembali bergulir di tubuh Kejaksaan Republik Indonesia. Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Jambi, M N Ingratubun, akan menempati jabatan baru sebagai Kepala Subdirektorat (Kasubdit) III pada Direktorat III Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) di Kejaksaan Agung RI.

Sebagai pengganti, posisi Kajari Jambi akan diisi oleh Abdi Reza Fachlewi Junus yang sebelumnya menjabat sebagai Asisten Tindak Pidana Khusus (Aspidsus) di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jambi.

Perpindahan posisi ini juga memunculkan rotasi lanjutan. Jabatan Aspidsus yang ditinggalkan Abdi Reza, akan diisi oleh Adam Ohoiled, yang sebelumnya menjabat sebagai Kajari Kota Tual, Provinsi Maluku.

Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasi Penkum) Kejati Jambi, Noly Wijaya, membenarkan adanya rotasi pejabat eselon III di lingkungan Kejaksaan Agung RI.

“Pak Kajari Jambi pindah ke Kejagung, dan digantikan Aspidsus Pak Reza. Sementara Aspidsus diisi oleh Kajari Tual, Maluku,” ujar Noly, pada Rabu, 9 Juli 2025.

Surat Keputusan (SK) pemberhentian dan pengangkatan dalam jabatan struktural pegawai negeri sipil Kejaksaan RI tersebut ditandatangani langsung oleh Jaksa Agung ST Burhanuddin pada tanggal 4 Juli 2025.

Reporter: Juan Ambarita

Continue Reading
Advertisement ads ads
Advertisement ads

Dilarang menyalin atau mengambil artikel dan property pada situs