DETAIL.ID, Jambi – Kisah ini jarang-jarang terjadi. Seorang pelanggan PDAM Tirta Mayang kaget melihat meteran airnya justru bergerak mundur. Pelanggan itu bernama Putra, 25 tahun.
Putra bercerita, pemandangan aneh ini mulai terjadi sejak tagihan air PDAM bulan September justru membengkak hingga Rp712 ribu. Padahal biasanya, tak sampai ratusan ribu.
“Saya kaget, tagihan pada bulan Agustus 2019 hanya Rp18 ribu. Namun tagihan bulan September 2019 justru membengkak berkali-kali lipat,” ujarnya saat dikonfirmasi detail, Rabu (23/10/2019).
Tidak terima tagihannya membengkak, Putra mengklarifikasi hal itu kepada pihak PDAM Tirta Mayang. Namun, bukan solusi yang didapat. Pihak PDAM Tirta Mayang hanya punya saran agar Putra “menjaga” meteran air di rumahnya.
“Aneh ya, kami yang punya iktikad baik, malah mendapat tanggapan yang normatif. Saya merasa saran itu macam dagelan dari pihak PDAM Tirta Mayang. Mereka menyuruh kami untuk standby memantau meteran air. Memangnya kami tidak punya kegiatan lain?” kata Putra.
Meskipun dia bekerja di salah satu perusahaan swasta, Putra tetap penasaran. Ia “menjaga” meteran airnya. Saat itulah, dia menemukan gerakan meteran airnya justru angkanya bergerak mundur. Putra merekam “peristiwa ajaib” ini menggunakan telepon genggamnya.
Berikut ini adalah hasil rekamannya:
Polemik PDAM Tirta Mayang Kota Jambi memang sudah cerita umum bagi warga Kota Jambi. Wali Kota Jambi Syarif Fasha mengeluarkan kebijakan memberatkan pelanggan pada tahun 2018 lalu. Tarif air PDAM dinaikkan menjadi 100 persen.
Hingga akhirnya Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menggugat Wali Kota Jambi di Pengadilan Negeri Jambi. Perkara ini juga masih ditangani Polda Jambi atas laporan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Jambi.
Dua warga Jambi yang menggugat kebijakan ini dikabulkan Mahkamah Agung (MA) RI. Ironisnya, DPRD Kota Jambi sempat membentuk Pansus belum ditanggapi serius Pemkot Jambi yang tetap ngotot menaikkan tarif air PDAM.
Reporter: Ara Permana Putra
Discussion about this post