Connect with us

ADVERTORIAL

Anggota DPRD Muaro Jambi Sumarsen Purba Reses di Desa Simpang Sungai Duren

DETAIL.ID

Published

on

Sumarsen Purba Reses

DETAIL.ID, Muaro Jambi – Anggota DPRD Muaro Jambi, Sumarsen Purba melaksanakan kegiatan reses di Desa Simpang Sungai Duren, Kecamatan Jaluko. Acara reses ini berlangsung pada Sabtu (15/2/2020) malam sekira pukul 20.00 WIB. Kegiatan dalam rangka menyerap aspirasi masyarakat itu dipusatkan di lapangan belakang Puskesmas Sungai Duren.

Sumarsen Purba dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan reses anggota DPRD diagendakan dua kali dalam satu tahun dengan jumlah titik reses sebanyak empat lokasi. “Sebelumnya, saya telah reses di Desa Mendalo Darat, dan malam ini di Desa Simpang Sungai Duren merupakan titik yang kedua lokasi reses saya,” kata Sumarsen Purba, Sabtu (15/2/2020).

Ketua Fraksi PDI-P DPRD Muaro Jambi ini mengimbau dalam reses tersebut agar masyarakat Desa Simpang Sungai Duren memanfaatkan agenda reses itu untuk menyampaikan berbagai aspirasinya. Baik itu terkait pembangunan infrastruktur, ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan aspek bidang lainnya.

“Di Jaluko ini ada 22 desa, dalam satu tahun saya mendapat jadwal reses di empat titik. Jadi kesempatan ini harus dimanfaatkan betul supaya aspirasi saudara kita bawa untuk diparipurnakan di DPRD,” ujar Sumarsen.

[jnews_element_newsticker newsticker_title=”Baca Juga” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” autoplay_delay=”2500″ newsticker_animation=”vertical”]

Agenda reses ini dihadiri langsung Kepala Desa Simpang Sungai Duren, Madun, Ketua BPD Sutarjo, para Kepala Dusun, Ketua RT dan ratusan warga desa setempat.

Sumarsen kemudian mempersilakan warga untuk menyampaikan aspirasi. Salah satu guru SMP Negeri 1 Muaro Jambi, Nugroho tampil menyampaikan keluhannya. Ia mengeluh masalah lampu jalan di Simpang Sungai Duren yang telah banyak rusak.

Nugroho turut mengeluhkan soal absensi finger print yang diberlakukan kepada guru-guru. Sejak berlakunya sistem absensi tersebut, para guru harus menunggu absen pulang pada pukul 15.00 WIB. Sementara para murid sudah pulang sekitar pukul 13.00 WIB.

“Jadi setelah murid pulang, kami harus menunggu dua jam di sekolah untuk menunggu jadwal absen pulang. Kami kira hal ini tidak efektif. Masa kami harus tidur-tiduran di sekolah hanya nunggu waktu untuk jam pulang,” katanya.

Warga RT 06 Simpang Sungai Duren, Sukaesi menyampaikan keluhan terkait tiang listrik yang belum masuk ke RT 06. Mereka sudah mengajukan proposal namun tiang listrik yang diharapkan tak kunjung terealisasi.

“Sudah tiga kali anggota dewan reses di tempat kami ini. Selalu kami ajukan, tapi tak pernah terealisasi. Kami berharap Pak Sumarsen bisa memperjuangkan aspirasi kami ini,” ujarnya.

Hendri, perwakilan pemuda Simpang Sungai Duren menyampaikan agar dewan dapat memperjuangkan aspirasi terkait pengelolaan sampah di Simpang Sungai Duren. Sampah di desa ini sama sekali belum terkelola dengan baik sehingga warga membuang sampah secara sembarangan di Jalan Ness.

“Tolong agar persoalan sampah ini dicarikan solusinya,” katanya.

Ketua RT 08, Muhamad Taufik menyarankan agar Sumarsen Purba mengawal program pengadaan lampu jalan tenaga surya yang dilaksanakan melalui Dinas ESDM Provinsi Jambi. “Saya ini bertugas di Bappeda Muaro Jambi. Informasi yang saya dapat, tahun ini ada kegiatan untuk pengadaan 2.500 lampu jalan tenaga surya. Mohon diperjuangkan agar Simpang Sungai Duren dapat program itu,” ujarnya.

Taufik turut mengkritisi terkait nomenklatur pengelolaan sampah yang saat ini berada di bawah Dinas Perkim. Menurut Taufik, persoalan sampah semestinya berada di bawah Dinas Lingkungan Hidup.

“Kami juga berharap agar bapak hadir dalam Musrenbang Kecamatan dan Musrenbang Desa. Agar usulan dari bawah bisa diperjuangkan termasuk pokok pikiran dari Bapak,” katanya.

Ratna, Warga RT 01 mengusulkan agar pemerintah menyediakan tempat pemakaman umat Kristen di Kecamatan Jaluko. Sebab, selama ini warga Kristen yang ada di Jaluko menumpang pemakaman di Kota Jambi. Sama sekali belum ada tempat pemakaman umat Kristen di Kabupaten Muaro Jambi.

Kepala Desa Simpang Sungai Duren, Madun mengatakan warga Simpang Sungai Duren terdiri dari 3.400 jiwa. Ada tiga agama di desa tersebut, Islam, Kristen dan Konghucu. “Desa kami ini termasuk desa paling aman dengan tingkat toleransi antar umat beragama sangat baik,” ujarnya.

Madun dalam kesempatan itu sangat berharap agar semua aspirasi yang disampaikan warganya itu ditampung dan diperjuangkan sehingga hasilnya terlihat ke depan. “Sebagai perpanjangan tangan kami di dewan, mohon agar aspirasi warga kami ini diperjuangkan,” ujarnya.

Sumarsen Purba dalam kesempatan itu memberikan penjelasan terhadap setiap aspirasi yang disampaikan warga. Dia memastikan bahwa seluruh aspirasi itu telah ditampung dan akan disampaikan pada paripurna DPRD Muaro Jambi. Secara bertahap aspirasi itu akan diperjuangkan untuk direalisasikan pada APBD-P 2020 dan APBD 2021.

“Kalau tidak segera terealisasi, jangan langsung berkecil hati. Yang jelas saya akan berupaya memperjuangkan setiap aspirasi yang disampaikan tersebut,” ujarnya. (Advertorial)

ADVERTORIAL

Bupati Fadhil Arief Lantik 1.742 PPPK Batanghari Tahap II Formasi Tahun 2024

DETAIL.ID

Published

on

Batanghari – Bupati Batanghari, Muhammad Fadhil Arief melantik ribuan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahap II pada Jumat malam, 22 Agustus 2025 di Alun-alun Muara Bulian.

Sebanyak 1.742 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahap II formasi tahun 2024 terdiri atas tenaga Kesehatan dan tenaga teknis.

“Saya Bupati Batanghari, dengan ini secara resmi melantik dan menugaskan kepada saudara dan saudari jabatan yang baru,” katanya.

Bupati Batanghari juga yakin dan percaya bahwa saudara dan saudari akan dapat menjalankan tugas dengan sebaik baiknya, sesuai dengan tanggung jawab yang telah diberikan.

“Semoga tuhan yang Maha Esa Allah SAW selalu melindungi kita semua,” ujarnya.

Pelantikan PPPK tahap II kali ini berbeda dari  sebelumnya, yang dilakukan di kawasan aek meliuk Muara Bulian, akan tetapi tetap sama sama di lapangan terbuka.

Pelantikan PPPK tahap II ini berlangsung pada malam hari dengan ribuan peserta dan juga kera at keluarga turut hadir dalam acara tersebut.

Usai secara resmi dilakukan pelantikan, Bupati didampingi sang istri dan Sekda Batanghari, melakukan salam salaman bersama seluruh PPPK.

Kemudian dilanjutkan dengan bernyanyi bersama bersuka cita dengan dimeriahkan pesta kembang api yang mana menambah kesan bahagia pada malam tersebut.

Continue Reading

Natuna

Wakil Bupati Natuna Tekankan Peran Strategis Posyandu Usai Lantik Tim Pembina Baru

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Natuna – Wakil Bupati Natuna, Jarmin Sidik secara resmi melantik Tim Pembina Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Kabupaten Natuna Masa Bakti 2025–2030 di Gedung Serindit Ranai, pada Jumat, 22 Agustus 2025.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Jarmin menekankan bahwa Posyandu memiliki peran yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan dasar masyarakat, mulai dari ibu dan anak, gizi, turut mendukung program pemerintah daerah.

“Keberadaan tim Pembina Posyandu sangat vital. Tim ini tidak hanya berperan sebagai koordinator lintas sektor, tetapi juga sebagai motor penggerak dalam meningkatkan kualitas pelayanan Posyandu agar lebih tepat sasaran, berkelanjutan, dan mampu menjawab kebutuhan masyarakat saat ini secara langsung. Fungsi keberadaannya sangat strategis dalam mendukung program pemerintah daerah, terutama dalam bidang kesehatan ibu dan anak, gizi, imunisasi dan pemantauan tumbuh kembang balita,” ujarnya.

Tim Pembina Posyandu Kabupaten Natuna yang baru dilantik ini memiliki tugas utama melakukan pembinaan, pengawasan, serta pemberdayaan kader Posyandu agar dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat. Selain itu, tim juga diharapkan mampu mendorong inovasi pelayanan kesehatan yang menyentuh semua lapisan, dari anak-anak hingga lansia.

Wakil Bupati Jarmin menambahkan, ke depan Posyandu tidak hanya berfokus pada layanan imunisasi, kesehatan ibu, dan anak, tetapi juga berperan sebagai pusat edukasi masyarakat.

“Posyandu harus menjadi pusat informasi, mulai dari kesehatan remaja, pola makan bergizi, hingga perawatan lansia. Dengan begitu, masyarakat bisa merasakan manfaat nyata dari keberadaan Posyandu di lingkungannya,” katanya.

Pelantikan Tim Pembina Posyandu ini menjadi momentum penting dalam memperkuat komitmen Pemerintah Kabupaten Natuna terhadap pembangunan kesehatan daerah. Harapannya, keberadaan tim baru ini dapat mempercepat pencapaian target pembangunan kesehatan, terutama dalam menekan angka stunting dan meningkatkan kualitas gizi masyarakat.

Acara pelantikan ditutup dengan sesi foto bersama antara Wakil Bupati Natuna, jajaran OPD, Tim Penggerak PKK, serta anggota Tim Pembina Posyandu yang baru dilantik.

Hadir dalam acara tersebut Sekretaris Daerah Kabupaten Natuna serta jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Tim Penggerak PKK, tenaga kesehatan, serta perwakilan masyarakat.

Reporter: Saipul Bahari

Continue Reading

Natuna

Natuna Jadi Sorotan BRIN, Bupati Sampaikan Potensi Pengembangan Wisata Bahari dan Perikanan

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Natuna – Natuna kembali menjadi pusat perhatian nasional. Kali ini, tim Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan kunjungan ke Kabupaten Natuna untuk melakukan wawancara mendalam bersama Bupati Natuna terkait potensi besar daerah di sektor ekowisata dan industri perikanan. Bertempat Ruang Kerja Bupati Natuna, Kantor Bupati Bukit Arai, pada Kamis, 21 Agustus 2025.

Dalam kunjungan tersebut, BRIN menyoroti kekayaan laut Natuna yang dinilai memiliki nilai strategis, baik dari sisi ekonomi maupun konservasi lingkungan. Selain itu, pesona wisata bahari dengan keindahan bawah laut serta panorama alam Natuna turut menjadi fokus pembahasan riset.

Bupati Natuna Cen Sui Lan menyambut baik kehadiran tim BRIN. Menurutnya, pemerintah daerah terus berupaya memaksimalkan potensi kelautan dan wisata bahari secara berkelanjutan, dengan tetap menjaga keseimbangan ekosistem.

“Kami mengapresiasi perhatian BRIN terhadap Natuna. Potensi laut dan wisata bahari harus kita kelola dengan bijak, sehingga dapat memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat tanpa mengabaikan kelestarian lingkungan. Dengan dukungan riset, arah pengembangan ini akan lebih terukur,” ujarnya.

Bupati Natuna menyampaikan bahwa Natuna memiliki kekayaan laut yang sangat besar, mulai dari perikanan tangkap hingga pesona wisata bahari. Menurutnya, dua sektor ini bisa menjadi lokomotif pembangunan ekonomi daerah jika dikelola dengan prinsip keberlanjutan.

“Natuna punya laut yang kaya sekaligus indah. Ini peluang besar, tetapi kita ingin pengelolaannya tetap memperhatikan lingkungan agar manfaatnya bisa berkelanjutan bagi masyarakat,” tuturnya.

Bupati Natuna juga mengungkapkan adanya kendala yang dihadapi daerah dalam mengoptimalkan potensi tersebut.

“Salah satu tantangan utama Natuna adalah masalah aksesibilitas. Harga tiket penerbangan dari dan ke Natuna masih tergolong tinggi. Kondisi ini menjadi hambatan dalam percepatan pengembangan ekowisata dan industri perikanan, karena mobilitas orang dan barang sangat bergantung pada transportasi udara,” katanya.

Beliau menambahkan bahwa transportasi laut sebenarnya telah tersedia, namun membutuhkan waktu tempuh yang panjang.

“Natuna memang terbantu dengan transportasi laut seperti kapal Pelni KM. Bukit Raya dan kapal Roro. Namun, perjalanan ini bisa memakan waktu 2 hingga 4 hari, sehingga tidak cukup efisien bagi wisatawan maupun untuk mendukung rantai pasok industri perikanan,” ucapnya.

Perwakilan BRIN, Amalinur, menyampaikan bahwa pihaknya melihat Natuna sebagai salah satu daerah dengan potensi riset unggulan di Indonesia.

“Natuna memiliki kekayaan laut yang luar biasa dan destinasi bahari yang sangat potensial. Kami ingin memastikan bahwa riset yang kami lakukan bisa memberikan rekomendasi nyata dalam mengembangkan ekowisata sekaligus memperkuat industri perikanan,” ujarnya.

Ia menambahkan, keberlanjutan menjadi fokus utama BRIN dalam mendorong daerah berkembang.

“Kami tidak hanya melihat dari sisi ekonomi, tetapi juga dari aspek lingkungan dan sosial. Harapannya, Natuna dapat menjadi contoh daerah yang mampu menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan kelestarian alam,” tuturnya.

Tim BRIN menegaskan, riset dan inovasi akan menjadi fondasi penting dalam memetakan strategi pengembangan daerah. Kolaborasi antara pemerintah daerah dan lembaga riset diharapkan mampu menghasilkan rekomendasi konkret demi kemajuan Natuna.

Reporter: Saipul Bahari

Continue Reading
Advertisement Advertisement
Advertisement ads

Dilarang menyalin atau mengambil artikel dan property pada situs