DETAIL. ID, Jambi – Virus Korona yang mewabah di China sangat berdampak pada arus perekonomian di negara tersebut. Imbas dari itu, beberapa negara lainnya pun juga merasakannya.
Seperti yang dialami oleh pengusaha udang ketak di Kualatungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi. Ekspor udang ketak langsung menurun akibat wabah tersebut karena tujuan ekspor udang ini lebih besar ke China dan Hongkong.
Salah satu pengusaha hasil laut, Hafis mengatakan akibat virus korona itu, ekspor udang ketak ke China dan Hongkong menurun. Biasanya, momentum hari raya Imlek, permintaan kepiting meningkat setiap tahun, tujuan China.
Baca Juga: Jambi Tak Langsung Ekspor Sarang Walet ke Tiongkok
“Biasa ratusan udang ketak diekspor, apa lagi pada perayaan Imlek, tahun ini sepertinya sepi gara-gara virus korona dan barang tidak diterima di sana,” ucap Hafis, Kamis (6/2/2020).
Menurut Hafis, kondisi tersebut telah berlangsung selama seminggu. Karena pasar di China banyak yang tutup, sehingga tidak ada yang beli. “Akibatnya sektor perikanan kita di Kualatungkal juga terkena imbasnya, yakni pembelian udang ketak dari nelayan disetop semua,” kata Hafis.
Hafis juga mengatakan bahwa banyak udang ketak yang sudah dibeli dari nelayan tetapi pengepul mau mengirim tidak bisa.
“Kita beli dari nelayan dan kita kumpulkan, tetapi setelah adanya virus korona ini kami hentikan sementara, terpaksa kami pelihara sementara waktu, kami berharap pemerintah segera bertindak dengan cepat terkait ini,” ujarnya.
Reporter: Syahrul Husni
Discussion about this post