DETAIL.ID, Jambi – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi, Wahyudin mengatakan nilai ekspor Jambi pada Januari 2020 turun sebesar 9,38 persen dibandingkan bulan sebelumnya yaitu dari US$ 212,06 juta pada Desember 2019 menjadi US$ 192,18 juta pada Januari 2020.
Menurut Wahyudin, penyebab utama turunnya nilai ekspor Provinsi Jambi pada Januari 2020 akibat turunnya ekspor pada komoditi kopi, teh, rempah-rempah, komoditi minyak nabati, komoditi arang, komoditi pulp atau bahan baku kertas dan komoditi gas serta komoditi batu bara.
“Nilai ekspor sampai dengan bulan Januari 2020 yaitu US$ 192,18 juta lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2019 yaitu turun sebesar 18,62 persen,” kata Kepala BPS Provinsi Jambi, Wahyudin, Senin (2/3/2020).
Ia mengatakan kontribusi terbesar terhadap total ekspor di Jambi adalah ekspor kelompok pertambangan yaitu sebesar 53,17 persen, diikuti kelompok industri sebesar 40,45 persen dan kelompok pertanian sebesar 6,38 persen.
“Bila dirinci menurut komoditi kelompok industri didominasi oleh karet dan olahannya yang memberikan kontribusi mencapai 21,95 persen. Penyumbang kontribusi terbesar dari kelompok pertambangan yaitu minyak dan gas yang mencapai 49,81 persen sedangkan dari kelompok pertanian komoditi pinang memiliki sumbangan 5,23 persen,” ujarnya.
[jnews_element_newsticker newsticker_title=”Baca Juga” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” autoplay_delay=”2500″ newsticker_animation=”vertical”]
Sementara itu, untuk nilai impor Provinsi Jambi Januari 2020 naik sebesar 73,60 persen dibanding bulan sebelumnya yaitu dari US$ 4,76 juta pada Desember 2019 menjadi US$ 8,27 juta pada Januari 2020.
“Impor Provinsi Jambi ini melalui tiga pelabuhan laut utama di Jambi, yaitu Pelabuhan Talang Duku Jambi, Muara Sabak dan Kuala Tungkal serta Pelabuhan Udara Bandara Sultan Thaha,” kata Wahyudin.
Nilai impor Januari 2020 dibanding bulan sebelumnya, peningkatan impor ini dipicu oleh naiknya nilai impor pada kelompok komoditi karet dan sejenisnya, kelompok komoditi mesin dan alat angkutan serta kelompok komoditi hasil industri dan lainnya.
Bila dilihat perannya sampai dengan bulan Januari 2020 impor kelompok mesin dan alat angkutan memberikan kontribusinya 65,18 persen dari total impor, diikuti peran kelompok hasil industri dan lainnya yaitu sebesar 15,50 persen dan impor kelompok bahan kimia dan sejenisnya yang memberi kontribusi sebesar 9,54 persen.
“Untuk kelompok komoditi makanan dan sejenisnya berperan sebesar 9,44 persen dan kelompok komoditi karet dan sejenisnya hanya berperan 0,33 persen,” ucapnya.
Reporter: Syahrul Husni