DETAIL.ID, London – Sebuah lembaga pemerhati kebijakan pemerintah di Inggris, meminta pemerintah negeri kerjaan itu, untuk mengajukan kompensasi ke China karena virus corona (COVID-19). Bahkan, China diminta membayar hingga 351 miliar pound (Rp 7.000 triliun).
Sebagaimana dikutip dari Express.co.uk, Henry Jackson Society mengklaim menemukan bukti bahwa China harus bertanggung jawab pada isu kesehatan global ini.
Ini ditulis lembaga itu dalam kajian berjudul “Coronavirus Compensation: Assessing China’s potential culpability and avenues of legal response“.
“Sekarang China telah menanggapi penyebaran virus dengan mengerahkan kampanye disinformasi dan secara canggih meyakinkan dunia bahwa bukan penyebab krisis, dan (membuat) dunia seharusnya berterima kasih atas semua yang dilakukan China,” tulis Express mengutip penelitian itu.
“Yang benar adalah bahwa China bertanggung jawab untuk COVID-19 dan jika ada yang melakukan tuntutan hukum ke Beijing mereka harus membayar triliunan pound” ujarnya.
Provinsi Hubei, tepatnya kota Wuhan, merupakan tempat pertama penyebaran virus corona di Desember 2019 lalu. Penyebaran bertepatan dengan libur tahun baru imlek, di mana warga China melakukan mudik dan rekreasi ke luar negeri.
China pun melakukan Lockdown Wuhan dan sejumlah kota lain yang berdekatan dari 23 Januari lalu, dan seharusnya China melakukan travel screening dari awal, karena berdasarkan data University of Southampton, hal itu bisa mengurangi penyebaran hingga 95%.
Inggris sendiri mencatat 51.608 kasus positif corona, di mana ada 5.373 kematian dan 135 pasien sembuh. Pangeran Charles dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson merupakan dua figur publik yang terinfeksi corona.
Discussion about this post