Bukan cuma Inggris, salah seorang politisi Amerika Serikat (AS) menyerukan hal yang sama. Seorang anggota DPR AS mengatakan China harus membayar kompensasi pada AS dan negara lainnya yang terdampak corona.
“COVID-19, penyakit yang disebabkan oleh virus corona baru, terus menyapu seluruh dunia, merenggut ribuan nyawa dan menghancurkan ekonomi global.” kata Mark Green, anggota DPR AS dari Partai Republik, dalam sebuah artikel opini di National Interest.
Menurut Green, akibat virus corona, Kongres AS telah meloloskan tiga pendanaan dengan total lebih dari US$ 2,26 triliun.
Pertama, Kongres mengalokasikan US$ 8,3 miliar pada awal Maret, lalu Presiden Donald Trump memberi otorisasi senilai US$ 50 miliar lagi ketika ia mengumumkan keadaan darurat nasional, dan kemudian Kongres membelanjakan US$ 2,2 triliun lagi pada Jumat lalu.
“Itu belum termasuk biaya yang disebut Family First Coronavirus Response Act, disahkan pada 18 Maret, di mana kami masih belum memiliki estimasi yang andal.” kata Green.
Amerika Serikat telah menjadi episentrum baru virus corona. Per Selasa ini, totalnya sudah ada 367.004 kasus, 10.871 kematian dan 19.671 orang sembuh di AS akibat COVID-19, Dilansir dari Worldometers.
“Alih-alih mengumpulkan miliaran lagi dengan membebankan biaya yang luar biasa besar kepada pembayar pajak Amerika, kita harus menguangkan cek dari pihak yang bertanggung jawab. China harus membayar dampak virus corona baru.” ujarnya.
Discussion about this post