DETAIL.ID, Jakarta – Masyarakat Anti fitnah Indonesia (Mafindo) menyebut Facebook sebagai saluran penyebaran terbanyak hoaks soal corona.
Direktur operasional Mafindo Dewi Sari melalui konferensi pers daring Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sabtu (18/4/2020) menyatakan Mafindo melalui pemeriksa fakta telah melakukan klarifikasi secara spesifik terhadap 301 hoaks soal corona.
“Saluran penyebaran hoaks covid paling banyak melalui Facebook. Dari Januari sampai bulan ini tercatat ada 127. Dari WhatsApp 75, sehingga menunjukkan betapa besar pengaruh medsos,” kata Dewi.
Berita hoaks dibuat dengan sasaran dalam negeri sebanyak 52 persen dan luar negeri 48 persen. Lebih merinci sebanyak 40 persen menyasar wilayah, 18 persen menyasar pasar, kawasan industri dan terminal, serta 17 persen menyasar rumah sakit.
Kemudian 9 persen menyasar kantor pemerintah, 5 persen menyasar pariwisata, 5 persen menyasar perumahan, 2 persen menyasar sekolah, kemudian 4 persen menyasar sektor lainnya.
Data ini didapat dari penelitian MAFINDO periode Januari sampai Maret 2020. Setiap minggu setidaknya ada 25 hoaks yang dihasilkan dan diedarkan secara masif.
Discussion about this post