Meskipun modal asing kembali masuk, namun pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terlanjur jatuh.
Pada perdagangan Jumat (3/4) rupiah berada di posisi Rp16.430 per dolar AS. Meski menguat 0,39 persen, mata uang Garuda jatuh dibandingkan posisi awal Maret di Rp14.175 per dolar AS.
Bahkan, kata Eko, rupiah pernah terdepresiasi hingga 500 poin dalam satu hari, jauh melampaui rata-rata pelemahan dalam sehari yakni di bawah Rp100 per dolar AS. Kondisi serupa terjadi pada IHSG. Pekan lalu, indeks saham ditutup di level 4.623.
Ideks saham terjungkal tajam dibandingkan awal Maret, yakni 5.638. Indeks saham sempat meninggalkan level 4.000-an dan terpaksa dibekukan sementara (trading halt) karena turun lebih dari 5 persen.
“Ini sebuah situasi yang semakin susah di sektor keuangan, dan berimbas kepada macam-macam aspek. Peluang terjadinya krisis juga sangat besar kalau tidak bisa ditangani,” ucapnya.
Karenanya, ia meminta pemerintah untuk segera mengembalikan kepercayaan pasar dengan cara memperbaiki dan meningkatkan penanganan virus corona. Toh, lanjutnya, pasar terbukti mengapresiasi sejumlah negara yang berhasil mengendalikan pandemi itu, misalnya China.
Pasar keuangan China kembali stabil lantaran pemerintah berhasil mengatasi pandemi itu dengan melakukan lockdown masyarakat di Provinsi Wuhan, tempat asal virus tersebut.
“Level confidence (kepercayaan) pasar baru akan muncul ketika penanganan covid-19 dinilai positif oleh masyarakat, artinya didukung oleh masyarakat, aspirasi masyarakat juga didengar dan dilakukan oleh pemerintah,” katanya.
Hingga Sabtu (5/4), kasus positif virus corona di indonesia meningkat menjadi 2.273. Dari jumlah tersebut, 198 orang meninggal dunia dan 164 lainnya berhasil sembuh.
Discussion about this post