DETAIL.ID, Jakarta – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay meminta pemerintah mengevaluasi pelaksanaan program Kartu Prakerja. Alasannya, menurut dia, program Kartu Prakerja memberikan sejumlah paket pelatihan yang tidak perlu seperti materi pelatihan penggunaan Microsoft Word.
“Saya juga menemukan ada paket pelatihan menulis Microsoft Word, itu sebetulnya enggak perlu dilatih, dikasih komputer saja sudah bisa itu,” kata Saleh, Sabtu (2/5/2020).
“Cukup dua angkatan, kita setop dulu, kita evaluasi,” kata Ketua DPP PAN tersebut.
Dia menilai, sentimen negatif publik terhadap Kartu Prakerja muncul karena perubahan pola pemberian latihan, dari yang seharusnya lewat pertemuan fisik menjadi virtual karena pandemi virus corona (COVID-19).
“Artinya ternyata Kartu Prakerja target sasarannya masih dipersoalkan,” kata Saleh seperti dilansir CNNIndonesia.com, Skill Academy turut memberikan pelatihan penggunaan Microsoft Word yang menurut Saleh tidak diperlukan. Mitra lain yakni sekolah.mu juga memberikan pelatihan Word dengan judul ‘Pengetikan Dasar Office Word’.
Menurutnya, perubahan pola itu membuat pelaksanaan pelatihan-pelatihan di Kartu Prakerja terkesan dipaksakan. Sebab, tidak semua materi pelatihan bisa dilakukan secara virtual dengan sekadar menonton video atau membaca modul.
“Pelatihan tak bisa sekadar nonton video atau baca modul, itu harus hadir, harus ada pelatihan langsung tatap muka dengan mentor atau pelatihnya,” ucapnya.
Pelaksanaan Kartu Prakerja juga tidak sesuai dengan harapan publik di tengah pandemi virus corona, yaitu mendapatkan bantuan sosial (bansos).
Discussion about this post