Pyongyang juga berencana mengoperasikan kembali seluruh pos penjagaan di zona demiliterisasi (DMZ) yang merupakan perbatasan Korut-Korsel.
Pemerintahan Pemimpin Tertingi Kim Jong-un juga menegaskan akan “melanjutkan semua jenis latihan militer reguler” di dekat perbatasan.
“Satuan-satuan dari tingkat resimen dan sub-unit dengan misi pertahanan akan dikerahkan di kawasan wisata Gunung Kumgang dan Kawasan Industri Kaesong,” ucap juru bicara kantor Staf Jenderal Korut, Seperti dilansir CNN, pada Rabu (17/6/2020).
“Pos-pos keamanan sipil yang telah ditarik dari DMZ di bawah perjanjian militer Korut-Korsel akan dioperasikan kembali untuk memperkuat penjagaan garis depan,” katanya.
Gunung Kumgang dan Kawasan Industri Kaesong merupakan dua situs yang menjadi simbol pemulihan hubungan Korut-Korsel.
Dalam perjanjian yang diteken kedua pemimpin negara pada 2018 lalu, Korut-Korsel sepakat mengembangkan kembali dua situs tersebut untuk dikelola bersama.
Dalam laporan terpisah, KCNA juga mengungkapkan bahwa Korut menolak “taktik jahat” Korsel yang menawarkan mengirim utusan khusus untuk menghadap Kim Jong-un.
Pengerahan pasukan ke perbatasan ini dilakukan Korut sehari setelah meledakkan kantor penghubung dengan Korsel di perbatasannya.
Kementerian Unifikasi Korsel melaporkan Korut meledakkan kantor penghubung itu pada Selasa sekitar pukul 14.29 waktu lokal.
Korut juga belum lama menyatakan telah memutus hubungan komunikasi militer dan politik dengan Korsel akibat insiden selebaran propaganda tersebut.