DETAIL.ID, Jakarta – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo mengimbau warga agar menjauhi zona merah erupsi Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara.
Hal ini disampaikan Pelaksana tugas (Plt) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo, Natanail Perangin-angin terkait dengan erupsi Gunung Sinabung yang terjadi hari ini.
“Zona merah yang dilarang itu harus tetap dipatuhi, demi keselamatan warga masyarakat sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Natanail yang dihubungi dari Medan, seperti dilansir CNNIndonesia, Sabtu 8 Agustus 2020.
Ia menyebutkan, saat ini Gunung Sinabung berada pada status Level III (Siaga). Sehingga direkomendasikan agar warga, petani, dan wisatawan agar tidak melakukan aktivitas di desa-desa sekitar Sinabung.
Berikut daftar zona merah Gunung Sinabung usai erupsi:
kawasan desa yang sudah direlokasi,
– lokasi di dalam radius 3 Km dari Puncak Gunung Sinabung.
– Radius sektoral 5 Km untuk sektor selatan-timur,
– Radius sektoral 4 Km untuk sektor timur-utara.
Natanail berharap kepada masyarakat, petani, dan pengunjung harus mematuhi zona larangan tersebut, dan jangan ada warga yang menjadi korban erupsi gunung Sinabung.
Sebelumnya, Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Sabtu 8 Agustus pukul 01.58 WIB kembali mengalami erupsi dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 2.000 meter di atas puncak (lebih kurang lebih 4.460 meter di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga coklat dengan intensitas sedang hingga tebal condong ke arah timur.
Erupsi ini terekam seismogram dengan amplitudo maksimum 120 mm dan durasi lebih kurang 1 jam 44 detik.
Empat kecamatan di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, terkena dampak erupsi Gunung Sinabung yang menyemburkan abu vulkanik setinggi 2.000 meter.
Wilayah yang terdampak abu vulkanik Gunung Sinabung yakni Kecamatan Naman Teran, Kecamatan Berastagi, Kecamatan Simpang 4 dan Kecamatan Merdeka.
Discussion about this post