DETAIL.ID, Jakarta – Penerbangan antara Israel dan Uni Emirat Arab (UAE) akan dapat terbang di atas Arab Saudi setelah kerajaan itu pada Rabu mengatakan semua layanan dari dan ke UAE dapat melintasi wilayah udaranya.
Arab Saudi sebagian besar melarang penerbangan dari dan ke Israel menggunakan wilayah udaranya, meskipun sejak 2018 telah mengizinkan Air India untuk terbang di atas negara itu ke Tel Aviv.
Keputusan itu, yang menurut otoritas penerbangan kerajaan datang atas permintaan UAE, menyusul kesepakatan bersejarah bulan lalu antara Abu Dhabi dan Israel untuk menormalisasi hubungan.
Semua penerbangan dari dan ke UAE dapat menggunakan wilayah udara Saudi, kantor berita negara melaporkan, mengutip otoritas penerbangan, tanpa menyebut Israel.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, tanpa menyebut Arab Saudi, mengatakan pesawat Israel dapat terbang langsung ke UAE, seraya menelusuri jalur penerbangan di peta dengan jarinya di atas kerajaan (Saudi).
Keputusan itu memotong waktu terbang antara negara-negara Timur Tengah hingga beberapa jam.
Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan al-Saud mengatakan bahwa posisi kerajaan dalam mendukung negara Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya tidak berubah. Pernyataan itu dikemukakan tak lama setelah keputusan penggunaan wilayah udara untuk penerbangan UAE-Israel itu.
Pejabat Emirat dan Israel akan mengizinkan warganya untuk mengunjungi negara satu sama lain setelah mereka menormalkan hubungan dan mengatakan akan ada layanan langsung.
Mereka yang bepergian dari Israel akan mendapatkan akses yang lebih baik ke ratusan tujuan global melalui titik pusat Abu Dhabi dan Dubai setelah penerbangan diluncurkan.
Maskapai Israel, El Al, minggu ini terbang melalui wilayah udara Saudi membawa delegasi Amerika Serikat dan Israel dari Tel Aviv ke Abu Dhabi, penerbangan resmi pertama oleh maskapai Israel di atas kerajaan.
Penerbangan kembali juga menggunakan wilayah udara Saudi.
Discussion about this post