Corona Bertahan di Layar Ponsel, Begini Kata Peneliti

ilustrasi. (Detail/ist)

DETAIL.ID, Canberra – Nyaris setahun berlalu. Virus corona pertama kali dilaporkan mewabah di Wuhan. Terjadi pada november 2019 dan dilaporkan kepada para peneliti pada desember.

Para peneliti bekerja keras. Virus yang memiliki karakteristik serangan mirip dengan Sars ini tidak biasa.

Virus Corona baru ini menjelma menjadi bentuk lain dari sifat-sifat virus pada umumnya. Para ahli saling kontra-argumentasi dibuatnya.

Berbeda karakter. Informasi terdahulu tidak cukup menjadi dasar atas upaya pencegahan dan penanganan virus corona. Data-data tentang virus, baik secara morfologi, sifat-sifat, penularan dan serangannya menjadi kajian yang harus terus diuji secara spesifik.

Dilaporkan oleh peneliti Australia, Virus Corona baru ini dapat bertahan hingga 28 hari pada permukaan kaca dan uang, layar ponsel, dan baja tahan karat.

[jnews_element_newsticker newsticker_title=”baca juga” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” autoplay_delay=”2500″ include_category=”3″]

“Virus digantungkan ke dalam matriks buatan yang menyerupai sekresi manusia, kami kemudian menempatkan tetesan virus tersebut ke permukaan, biarkan mengering dan kemudian diinkubasi hingga 28 hari pada 20 derajat, 30 derajat, dan 40 derajat. Dan kami mengambil sampel di poin reguler untuk melihat apakah kami dapat memulihkan virus hidup.” Jelas Shane Riddell, kepala peneliti CSIRO pada 12 oktober 2020. Dilansir Detail.id dari video publikasi DW News.

Percobaan dilakukan dalam kondisi ruang karantina gelap untuk menghilangkan dampak sinar ultraviolet.

Sedangkan virus pada umumnya hanya mampu bertahan dalam waktu kurang dari 24 jam dalam suhu 40 derajat Celcius.

Kajian mengenai ketahanan virus pada suhu ruang menjadi sangat penting. Hal ini dimaksudkan agar kita dapat melakukan tindakan yang tepat. Baik dalam pencegahan maupun penanganan.

Meskipun demikian pihak CSIRO memperingatkan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami implikasinya.

“Faktor penting lainnya adalah kita masih belum tahu apa itu dosis infeksius. jadi meskipun kami dapat memulihkan virus menular hingga 28 hari, itu mungkin tidak cukup untuk benar-benar menyebabkan infeksi. Tapi saya pikir pesan utamanya sebenarnya adalah mencuci tangan jika memungkinkan dan sering membersihkan tangan Anda dengan desinfektan berbasis alkohol” lanjut Riddell memberi persuasi dalam pernyataannya.

Melalui penelitian ini, kita mesti lebih berhati-hati. Melakukan desinfeksi terhadap telapak tangan dan layar handphone menjadi tindakan preventif penting untuk dilakukan.

Mengingat ponsel adalah benda yang cukup sering disentuh saat ini. Bukan tidak mungkin layar ponsel kita menjadi media transmisi penyebaran virus.

 

Exit mobile version