DETAIL.ID, Jambi – Tanggal 19 September 2020 merupakan hari penting bagi pasien nomor 372. Hari itu, heboh beredar kabar lewat pesan WhatsApp, namanya disebut-sebut positif COVID-19. Penyakit yang sangat ditakuti selama setahun terakhir di seantero dunia.
Jam dua siang, dia ditelepon Johansyah. Kepala Biro Humas Provinsi Jambi sekaligus Juru Bicara Tim Gugus Tugas COVID-19 Provinsi Jambi. “Yang sabar yo dindo. Hasil swab dindo positif,” kata pria berusia 24 tahun itu menirukan pesan Johansyah kepada detail, Selasa, 13 Oktober 2020.
Kabar itu mengagetkan sekaligus membingungkan baginya. Ia langsung datang sendiri dan mulai diisolasi di Bapelkes di kawasan Pijoan, Kabupaten Muaro Jambi. Ia diuji swab setelah sehari sebelumnya hasil rapid test dinyatakan reaktif.
Pasien nomor 372 itu adalah wartawan kedua di Jambi yang dinyatakan positif COVID-19. Sejak dirinya dinyatakan positif COVID-19, banyak wartawan di Jambi yang mengikuti rapid test.
Kemudian ada tiga wartawan lain: dua merupakan wartawan media online dan satu lagi merupakan wartawan televisi lokal seperti halnya pasien nomor 372 ini yang bekerja untuk televisi lokal. Kini, hanya tersisa satu wartawan yang masih diisolasi di Bapelkes. Tiga lainnya termasuk pasien nomor 372 itu, sudah dinyatakan sembuh dan pulang ke rumah.
Ia mengaku tak tahu pasti dari mana virus itu menyusup ke dalam tubuhnya. Ia memang beberapa hari terakhir meliput acara pelantikan Tim Pemenangan Paslon Al Haris – Abdullah Sani dan acara KPU Provinsi Jambi.
“Saya ke mana-mana selalu mengenakan masker scupa. Saya juga rajin olahraga. Tapi kenapa saya bisa terserang COVID-19? Saya juga bingung,” ujarnya.
[jnews_element_newsticker newsticker_title=”Baca Juga” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” autoplay_delay=”2500″ newsticker_animation=”vertical”]
Ia merupakan pasien Orang Tanpa Gejala (OTG). Ia tidak batuk, pilek dan masih memiliki indra penciuman yang normal. Ia hanya merasa jika malam hari, tubuhnya merasa keletihan padahal tidak bekerja dengan keras. Ia sampai menghabiskan sebotol minyak kayu putih yang diminumnya langsung setiap hari.
Selama 14 hari diisolasi di Bapelkes dia hanya diberi suplemen jenis Solvitral dua kali sehari. Harganya murah sekali sekitar Rp1.100 per butir. Selebihnya, dia rajin mengonsumsi setiap hari rebusan daun sungkai yang diantar Tim Pemenangan Al Haris – Abdullah Sani.
Ia yakin rebusan daun sungkai ini yang membuatnya cepat sembuh. Soalnya, banyak pasien lain yang lebih lama darinya, justru masih diisolasi di Bapelkes. “Bahkan ada pasien yang sudah sebulan dirawat di sana,” ucapnya.
Hingga 13 Oktober 2020, pasien COVID-19 di Provinsi Jambi sudah mencapai 862 pasien, sementara 318 pasien di antaranya telah dinyatakan sembuh termasuk pasien nomor 372 itu.
Pasca sembuh, ia masih trauma bertemu banyak orang. “Saya masih trauma jika meliput di tengah keramaian. Saya lebih banyak menghindar. Saya tak ingin kedua kalinya terkena COVID-19,” katanya.
Reporter: Jogi Sirait