Connect with us

PERISTIWA

Tim Gabungan Temukan Jasad SAD Ahad Pagi, Tenggelam Sejak Kamis

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL, Batanghari – Proses pencarian korban tenggelam bernama Nyilat Bin Nunai secara resmi dihentikan. Suku Anak Dalam (SAD) ini tercatat sebagai warga Dusun Brumbung Bandung III, Desa Padang Kelapo, Kecamatan Maro Sebo Ulu, Kabupaten Batanghari, Jambi.

Kapolsek Maro Sebo Ulu AKP Heri Triyanto mengatakan jasad Nyilat ditemukan sekira pukul 06.00 WIB, Ahad 29 November 2020 dalam kondisi meninggal dunia. Penemuan jasad korban berjarak 10 kilometer dari lokasi tenggelam.

[jnews_element_newsticker newsticker_title=”Baca Juga ” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” number_post=”7″ post_offset=”1″]

“Korban ditemukan dalam wilayah RT 08 Kelurahan Simpang Sungai Rengas, Kecamatan Maro Sebo Ulu dalam keadaan meninggal dunia,” ujar Heri kepada detail, Ahad 29 November 2020.

Kejadian tenggelam Nyilat sekira pukul 09.00 WIB, Kamis 26 November 2020. Lokasi tenggelam masih masuk dalam wilayah penemuan.

Heri berujar korban berusia 20 tahun dan telah memeluk Islam. Sebelum musibah nahas tiba, korban pergi bersama kakak ipar bernama Ninda dari Desa Tebing Tinggi menuju Kelurahan Simpang Sungai Rengas.

“Mereka menempuh perjalanan Sungai Batanghari menggunakan jasa penyeberangan ketek milik Dahril. Korban kala itu duduk di bagia belakang ketek sembari main handphone bersama dua orang yang belum diketahui identitasnya,” ucap Heri.

Menurut Heri, pada saat ketek mendekati pelabuhan Sungai Rengas, korban tiba-tiba jatuh ke Sungai Batanghari. Pencarian korban dilakukan tim gabungan Polsek Maro Sebo Ulu, TNI Koramil Mersam, BPBD Batanghari, Basarnas Provinsi Jambi dibantu kelompok SAD dan warga sekitar selama Empat hari, terhitung sejak Kamis 26 hingga 29 November 2020.

“Usai ditemukan, jasad korban di evakuasi ke Desa Tebing Tinggi menggunakan speed boat dan langsung di bawa menuju Puskesmas Sungai Rengas untuk dilakukan visum,” katanya.

Unit Intelkam dan Bhabinkamtibmas proaktif mengimbau dan menggalang Warga SAD agar tidak terprovokasi orang yang tidak bertangung jawab dan untuk tidak melakukan tindakan yang melangaran hukum. Polisi juga melakukan monitoring kisaran suara yang berkembang di tengah masyarakat.

“Khususnya warga SAD Kecamatan Maro Sebo Ulu pasca kejadian korban tenggelam yang sudah ditemukan, sehingga dapat mengantisipasi hal- hal yang tidak diinginkan dan gangguan kamtibmas lainnya,” ucap mantan Kapolsek Mersam ini.

Heri berujar korban tenggelam [Nyilat] mempunyai riwayat penyakit epilepsi. Polisi menduga penyakit korban kambuh sewaktu berada di atas ketek penyeberangan sehingga korban jatuh ke Sungai Batanghari. Korban rencananya akan di makamkan di TPU Desa Rawa Mekar Kecamatan Maro Sebo Ulu, Batanghari.

“Diperkirakan kejadian serupa dapat terjadi kembali apabila para penumpang ketek penyeberangan tidak berhati-hati, mengingat kini musim hujan dan permukaan Sungai Batangahari mulai naik,” katanya.

[jnews_element_newsticker newsticker_title=”Baca Juga ” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” number_post=”7″ post_offset=”1″]

Heri berkata tidak menutup kemungkinan akan muncul isu- isu atau opini negatif di tengah masyarakat SAD dengan sengaja dibuat pihak yang tidak bertanggung jawab untuk tujuan tertentu.

Dampaknya bisa berpotensi membuat keluarga korban [warga SAD] merasa kesal dan berujung pada tindak anarkis atau tindakan pelanggaran hukum kepada pemilik ketek penyeberangan.

“Saksi-saksi telah kita minta keterangan, diantaranya Ninda Bin Melino [Ipar korban] usia 23 tahun, RT 03 Desa Rawa Mekar dan Dahril usia 40 tahun [pengemudi ketek] warga RT 11 Kelurahan Simpang Sungai Rengas, Kecamatan Maro Sebo Ulu,” ucapnya.

Reporter: Ardian Faisal

PERISTIWA

Pendaki Gunung Ranai Cedera, Tim SAR Natuna Lakukan Evakuasi pada Malam Hari

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Natuna – Seorang pendaki bernama Alya (18), warga Desa Batu Gajah, Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, mengalami cedera kaki saat menuruni Gunung Ranai pada Sabtu, 19 April 2025. Peristiwa tersebut terjadi ketika rombongan pendaki yang berjumlah tujuh orang tengah menuruni jalur pendakian dalam kondisi hari mulai gelap.

Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Natuna menerima laporan insiden tersebut pada pukul 18.43 WIB melalui sambungan WhatsApp dari salah satu anggota tim pendaki bernama Dede. Dalam laporannya, Dede menyampaikan bahwa Alya mengalami cedera kaki, diduga akibat terpeleset saat turun dari gunung.

“Kondisinya saat itu sudah menjelang malam, dan rombongan juga dalam keadaan lelah setelah perjalanan panjang,” ujar Abdul Rahman, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna.

Menanggapi laporan tersebut, SAR Natuna langsung mengerahkan tim gabungan untuk melaksanakan operasi penyelamatan dengan kategori Kondisi Membahayakan Manusia (KMM). Tim gabungan terdiri dari personel Kantor SAR Natuna, Bhabinkamtibmas Polsek Bunguran Timur, Polairud Natuna, Babinsa Ranai Darat, serta unsur SAR lainnya.

Korban pertama-tama diberikan pertolongan pertama (prehospital treatment) sebelum dievakuasi menggunakan tandu dari lokasi kejadian yang berada di koordinat 3°57’28.08″N 108°21’8.66″E. Evakuasi berhasil dilakukan dan seluruh tim pendaki tiba dengan selamat pada pukul 21.40 WIB. Korban kemudian langsung dibawa menuju RSUD Natuna untuk penanganan lebih lanjut.

“Dengan selesainya proses evakuasi, operasi SAR dinyatakan ditutup. Kami mengucapkan terima kasih atas kerja sama semua pihak, termasuk TNI-Polri dan seluruh unsur SAR gabungan yang terlibat,” tutur Abdul Rahman.

Reporter: Saipul Bahari

Continue Reading

PERISTIWA

Kasat Lantas dan Kapolsek Pelabuhan Talang Duku Polresta Jambi Berganti

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Jambi – Kepala Kepolisian Daerah Jambi, Irjen Pol Krisno H Siregar melakukan mutasi dalam jabatan dilingkungan jajaran Polda Jambi sebagaimana tertuang dalam Surat Telegram Kapolda Jambi Nomor:ST/289/IV/KEP/2025 tertanggal 17 April 2025, yang ditanda tangani oleh Karo SDM Polda Jambi Kombes Pol Handoko, Sabtu 19 April 2025.

Kapolresta Jambi, Kombes Pol Boy Sutan Binanga Siregar melalui Kasi Humas Ipda Deddy Haryadi, membenarkan adanya mutasi tersebut yang melibatkan pejabat utama dan Kapolsek dilingkungan Polresta Jambi.

Diantaranya, Kompol Aulia Rahmad Kasat Lantas Polresta Jambi diangkat dalam jabatan baru sebagai Kasubbagbinlatops Bagbinops Roops Polda Jambi. Posisinya digantikan kepada AKP Hadi Siswanto yang sebelumnya menjabat sebagai Kasat Lantas Polres Merangin.

Selanjutnya, AKP Iryanto Kapolsek Kawasan Pelabuhan Talang Duku Polresta Jambi diangkat dalam jabatan baru sebagai Kanit 1 Siturjawali Subditgasum Ditsamapta Polda Jambi digantikan kepada Iptu Ade Hidayat yang sebelumnya menjabat sebagai Pamin 5 Subbagrenmin Ditintelkam Polda Jambi.

Selain itu juga ada beberapa jabatan perwira lainnya bergeser yaitu AKP M Fachri Rizky Wakasat Reskrim Polresta Jambi diangkat dalam jabatan baru sebagai Kasat Reskrim Polres Batang Hari.

AKP RA Lembang Nauli Harahap Wakapolsek Pasar diangkat dalam jabatan baru sebagai Kapolsek Pemayung Polres Batang Hari, dan Ipda Andi Ilham Junaidi Ps Kanit 6 Satreskrim Polresta Jambi diangkat dalam jabatan baru sebagai Kapolsek Tebing Tinggi Polres Tanjab Barat.

“Mutasi ini merupakan hal biasa dilakukan dalam dinamika organisasi Polri, selain sebagai penyegaran personel, dan juga bagian dari pembinaan karier untuk meningkatkan profesionalisme anggota,” kata Kasi Humas Polresta Jambi Ipda Deddy Haryadi.

Reporter: Juan Ambarita

Continue Reading

PERISTIWA

Delapan Warga Cedera Akibat Lemparan Bom Molotov, LPKNI Laporkan Pembakaran Perahu ke Polisi

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Jambi – Aksi pembakaran satu unit perahu pencari barang antik oleh warga Desa Gedong Karya, Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muarojambi pertengahan bulan ini berbuntut panjang.

Pasalnya para warga yang diklaim sebagai pelaku pencari barang antik tidak terima dengan aksi brutal yang dilakukan oleh oknum masyarakat yang membakar perahu milik mereka.

Atas kejadian itu, kurang lebih delapan orang warga yang berada di perahu tersebut mengalami cedera akibat lemparan bom molotov oleh pelaku pembakaran dan melaporkan perihal tersebut ke Lembaga Perlindungan Konsumen Nusantara Indonesia (LPKNI).

Kurniadi Hidayat menerangkan bahwa kejadian sebenarnya tidak sesuai dengan pemberitaan yang beredar saat ini, bahkan warga yang disebut pencari barang antik itu diserang secara tiba-tiba tanpa pemberitahuan.

“Tidak seperti pemberitaan yang beredar, mereka pekerja barang antik bukan pekerja penambang Ilegal atau PETI, dan beraktivitas jauh dari pemukiman warga. Mereka diserang dengan molotov, tombak, parang dan ketapel oleh lebih kurang 20 orang,” kata Ketua Umum LPKNI, Kurniadi Hidayat.

Kurniadi Hidayat mengatakan pihaknya telah melaporkan tindakan arogan pelaku pembakaran satu unit perahu tersebut ke Ditpolairud Polda Jambi.

“Iya, sudah kita laporkan ke Ditpolairud Polda Jambi,” ujarnya.

Dia menceritakan, delapan orang warga yang berada di atas perahu itu diserang ketika sedang bekerja terlebih lagi masih ada pekerja yang masih berada di dalam air.

“Mereka diserang dengan arogan ketika sedang bekerja dilokasi yang jauh dari permukiman warga, bahkan ada seorang pekerja yang masih berada di dalam air, akibat serangan itu banyak yang mengalami cidera,” katanya.

Berdasarkan keterangan Ketua Umum LPKNI Kurniadi Hidayat, kedelapan orang yang diserang tersebut sudah diperiksa oleh penyidik Ditpolairud Polda Jambi.

“Dari kejadian ini, pihak korban mengalami kerugian materi yakni sebuah kapal motor berikut perlengkapannya dan juga seorang pekerja mengalami cedera fatal akibat luka bakar dibagian betis sebelah kanan dan sudah ada hasil visum di RS Bhayangkara,” ujarnya menjelaskan.

Sementara itu, Kurniadi juga meminta polisi segera menangkap segera pelaku pembakaran dan penganiayaan terhadap para korban yang sedang mencari nafkah.

Reporter: Juan Ambarita

Continue Reading
Advertisement ads ads
Advertisement ads