NIAGA  

Bursa Siang: Jenuh Beli Tekan Market Saham Regional Serta IHSG

IHSG. (Detail/ist)

DETAIL.ID, Saham – Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) melemah pada akhir perdagangan sesi 1 hari Senin 30 November 2020. IHSG melorot -0,60 persen (-35 poin) ke posisi 5.748.

Indeks LQ45 -1,12% ke 909.

Indeks IDX30 -1,31% ke 493.

Indeks IDX80 -1,03% ke 130.

Jakarta Islamic Indes (JII) -1,43% ke 611.

Indeks Kompas100 -0,88% ke 1.166.

Indeks Sri Kehati -1,14% ke 362.

Indeks SMInfra18 -1,34% ke 291.

Saham Teraktif: TLKM, BRIS, AGRO, DOID, ASII, BWPT, TOWR.

Saham Top Gainers LQ45: ITMG, MIKA, AKRA, PTBA, ADRO, MDKA, INCO.

Saham Top Losers LQ45: BBCA, ERAA, UNVR, TOWR, WIKA,GGRM, INTP.

Nilai transaksi Rp9,95 triliun. Volume perdagangan sebanyak 153,13 juta lot saham. Investor asing net sell Rp965,32 miliar.

Nilai tukar rupiah melemah 0,04 persen ke level Rp14.095 terhadap USD (12.00 PM).

[jnews_element_newsticker newsticker_title=”baca juga” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” autoplay_delay=”2500″ number_post=”8″]

Bursa Asia

Mayoritas pasar saham Asia jeda sejenak saat sesi siang pada perdagangan hari Senin (30/11), mencermati rekor tertinggi bulan ini. Penguatan pasar bulan ini seiring prospek vaksin yang menggerakkan pemulihan ekonomi tahun depan serta likuiditas melimpah bank sentral menutup kekhawatiran langsung pada pandemi virus corona.

“Pasar dalam kondisi jenuh beli dan berisiko jeda jangka pendek,” kata Shane Oliver, Analis pada AMP Capital. Menurut dia pasar sekarang berada dalam periode yang kuat tahun ini dan investor belum sepenuhnya mengabaikan potensi pemulihan ekonomi yang kuat tahun depan karena stimulus fiskal digabungkan dengan vaksin.

Market saham China menguat saat sesi siang. Indeks Shanghai Composite up 1,07 persen. Sementara Indeks Shenzhen Component melaju 0,701 persen.

Kantor Biro Statistik Nasional China mengumumkan data indeks manufaktur Tiongkok ke level 52,1 yang mana angka tersebut lebih tinggi dari perkiraan para analis sebesar 51,5 poin. Data indeks PMI China ini mencerminkan kenaikan bulan kesembilan beruntun seiring negara tersebut menorehkan pemulihan ekonomi yang kuat dari pandemi virus corona.

Di pasar saham Hong Kong, Indeks Hang Seng melorot 0,5 persen. Saham HSBC melemah 0,6 persen seiring artikel di Financial Times yang menginformasikan rencana HSBC keluar dari pasar ritel USA.
Pasar saham Jepang ke zona pelemahan. Indeks Nikkei 225 drop 0,51 persen. Indeks Topix turun 1,08 persen. Penjualan ritel Jepang periode Oktober naik 6,4 persen. Data ini sejalan dengan estimasi para analis.

Sedangkan Indeks Kospi (Korsel) juga melemah sebesar 0,39 persen.
Indeks acuan pasar saham Australia ke teritori negatif. Indeks S&P/ASX200 melorot 0,78 persen. Adapun indeks acuan regional, MSCI Asia Pasifik (tidak termasuk bursa Jepang) bergerak melemah sebesar 0,42 persen.

Indeks dolar AS melorot ke posisi 91,72 dari level sebelumnya di 92.
Kurs yen menguat terhadap dolar AS ke posisi 103,88 dari sebelumnya di 104,4.
Nilai tukar dolar Australia menguat ke level $0,7365 dari sesi sebelumnya $0,732.

Minyak

Harga minyak jatuh saat sesi pagi pada perdagangan hari Senin (30/11) di pasar komoditas Asia di tengah kegelisahan investor menjelang meeting OPEC plus untuk memutuskan apakah organisasi tersebut akan memperpanjang pemangkasan produksi dalam jumlah besar untuk menyeimbangkan pasar global.

Minyak WTI melemah 40 sen ke harga USD45,13 per barel. Minyak Brent drop 58 sen ke harga USD47,60 per barel. (pkl 00.08 GMT).

Exit mobile version