Joe Biden Janjikan ‘Hari Baru’ di Kampanye Terakhir Jelang Pilpres AS

Ilustrasi (detail/ist)

DETAIL.ID, Pennsylvania – Calon presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, mengakhiri kampanyenya di Pennsylvania pada Senin 2 November 2020 malam waktu setempat.

Biden yang unggul dalam sejumlah polling pilpres ini menjanjikan ‘awal hari yang baru’ kepada para pendukungnya.

Dihimpun dari CNN, Selasa 3 November 2020, Biden kembali berkampanye di negara bagian swing states yang krusial, termasuk Pennsylvania, menjelang pemungutan suara secara nasional pada 3 November waktu AS. Di hadapan pendukungnya, Biden berjanji akan menyatukan AS yang dilanda krisis jika memenangi pilpres tahun ini.

“Besok adalah awal dari hari yang baru,” ucap Biden kepada ratusan pendukungnya, dalam kampanye bergaya drive-in yang mematuhi aturan social distancing di tengah pandemi virus Corona (COVID-19). Kampanye dengan gaya semacam ini menjadi ciri khas Biden selama sepekan menjelang pilpres.

“Kekuatan untuk mengubah negara ini ada di tangan Anda,” tegasnya.

Rangkaian kampanye terakhir Biden menampilkan penyajian yang inovatif, dengan tayangan secara virtual menampilkan Biden di Pittsburgh dan calon wakil presiden (cawapres) Kamala Harris di Philadelphia — keduanya berkampanye secara terpisah namun disatukan secara digital dalam satu acara.

Istri Biden yang turut tampil bersama suaminya di Pittsburgh, juga sempat menyampaikan pidatonya. “Apakah kalian siap memberitahu Donald Trump, ‘Anda dipecat’?” ucap Jill dalam pidatonya.

Harris yang berkampanye di Philadelphia menyerukan warga AS untuk menggunakan hak pilihnya dalam pilpres tahun ini. “Kita semua tahu, dari waktu pemungutan suara dibuka besok pagi hingga ditutup, setiap menitnya berharga. Jadi kita tidak bisa menyerah, karena ini belum berakhir sampai benar-benar selesai,” ucapnya.

Dalam kampanye terakhir sebelum pilpres, Biden kembali membahas kegagalan Trump dalam menangani pandemi Corona. Sebelum berkampanye di Pittsburgh, Pennsylvania, Biden sempat berkampanye ke Cleveland, Ohio. Di sana, Biden menyerukan kepada para pendukungnya bahwa inilah saatnya mengakhiri ‘kekacauan’ yang dipicu Trump selama menjabat.

“Inilah saatnya bagi Donald Trump untuk mengemasi tasnya dan pulang,” cetus Biden (77) di hadapan pendukungnya di Cleveland, seperti dilansir AFP. “Kita sudah muak dengan kekacauan! Kita muak dengan cuitan, kemarahan, kebencian, kegagalan dan sikap tidak bertanggung jawab,” tegasnya.

Biden diketahui unggul dalam sejumlah polling terbaru, dengan laporan CNN sebelumnya menyebut Biden rata-rata meraih 50 persen suara lebih dalam enam polling atau jajak pendapat terbaru. Biden juga dilaporkan memiliki keuntungan kecil di seluruh swing states dan bahkan mengancam posisi Trump di negara bagian yang menjadi markas kuat Partai Republik, seperti Georgia dan Texas.

Ada dua alasan yang mendasari Biden mengakhiri kampanye di Pennsylvania. Pertama, karena 20 suara elektoral (electoral vote) yang dimiliki Pennsylvania menjadi dukungan penting yang — jika pilpres berlangsung ketat saat suara dihitung — dapat menjadi penentu kemenangan. Alasan kedua adalah kebanyakan warga Pennsylvania akan memberikan suara secara langsung pada Selasa 3 November 2020 waktu setempat, tidak seperti swing states lainnya yang kebanyakan warganya telah menggunakan hak pilih lebih awal.

Exit mobile version