DETAIL.ID, Saham – Harga minyak mentah dunia menguat sekitar satu persen pada akhir perdagangan Jumat pekan lalu 20 November 2020. Ini membuat rekor baru kenaikan harga minyak selama 3 pekan berturut-turut.
Mengutip Antara, Senin 23 November 2020, harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Januari terangkat 76 sen atau 1,7 persen menjadi US$44,96 per barel.
Sedang, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk penyerahan Desember naik 41 sen atau 1 persen dan berakhir di level US$42,15 per barel. Baik Brent maupun WTI terbang sebesar 5 persen sepanjang perdagangan pekan lalu.
Kenaikan ditopang oleh prospek vaksin corona yang diklaim efektif. Pfizer Inc, perusahaan farmasi asal Amerika Serikat (AS), pada Jumat lalu mengajukan permohonan kepada regulator kesehatan AS untuk menggunakan vaksin darurat dari pihaknya.
[jnews_element_newsticker newsticker_title=”baca juga” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” autoplay_delay=”2500″ number_post=”8″ include_category=”658″]
Langkah ini merupakan permohonan pertama sekaligus keputusan besar dalam memberikan perlindungan dari virus corona.
“Terlepas dari fakta pada kenyataannya perlu waktu untuk melaksanakan kampanye vaksin global, saat permintaan minyak akan menutup, berita positif setiap hari tentang pengiriman vaksin,” ujar Kepala Pasar Minyak Rystad Energy Bjornar Tonhaugen.
Selain itu, sentimen juga berasal dari OPEC+ yang berencana menunda peningkatan produksi minyak mentah demi menjaga harga. Dijadwalkan OPEC+ akan bertemu pada 30 November dan 1 Desember mendatang.
“Asumsi pengalihan pemotongan saat ini oleh OPEC+ ke kuartal pertama 2021 mungkin di harga hari ini US$44 per barel,” kata Bank Nordik, SEB.
Namun, kekhawatiran akan munculnya kelebihan pasokan datang dari Libya yang terus meningkatkan produksi ke tingkat pra-blokade, yakni 1,25 juta barel per hari.