NIAGA  

PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) akan Melakukan IPO

Ilustrasi. (Detail/ist)

DETAIL.ID, Saham – Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) atau Telkom bernama PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) akan melakukan penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO).

Pria yang akrab disapa Tiko ini menyebutkan IPO akan dilakukan tahun depan. Namun, ia tak merinci kapan tepatnya saham Mitratel akan dilepas ke publik.

“2021 direncanakan ada aksi korporasi besar, Telkom jajaki IPO Mitratel,” ucap Tiko dalam diskusi webinar, Selasa 2 Desember 2020.

[jnews_element_newsticker newsticker_title=”baca juga” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” autoplay_delay=”2500″ number_post=”11″ include_category=”658″]

Tiko menyatakan rencana IPO anak usaha Telkom akan meramaikan bursa saham pada 2021 mendatang. Ia optimistis hal ini akan memberikan energi positif untuk investor, baik dalam dan luar negeri.

“Ini akan ramaikan pasar modal dan berikan nuansa positif baik untuk investor,” ujar Tiko.

Sebagai informasi, informasi terkait rencana Mitratel untuk IPO bukanlah isu baru. Manajemen Telkom pada 2016 lalu sempat mengumumkan bahwa anak usahanya tersebut akan IPO.

Saat itu, manajemen masih terus mengkaji kapan waktu yang tepat bagi Mitratel untuk IPO. Perusahaan terus memantau situasi pasar sebelum melepas anak usahanya ke lantai bursa.

Kemudian, Tiko menyatakan rencana merger dari tiga bank syariah perusahaan pelat merah ditargetkan selesai pada Februari 2021. Saat ini, masing-masing pihak sedang melakukan proses merger tersebut.

“Proses merger bank syariah, Februari 2021,” kata Tiko.

Diketahui, tiga bank syariah BUMN yang terdiri dari BRI Syariah, BNI Syariah, dan Bank Syariah Mandiri baru saja menandatangani Conditional Merger Agreement (CMA). Hal itu merupakan bagian awal dari proses merger tersebut.

Ketua Tim Project Management Office (PMO) merger tiga bank syariah BUMN Hery Gunardi menyatakan BRI Syariah akan menjadi entitas yang menerima penggabungan (surviving entity).

Anak usaha dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk itu sengaja dipilih menjadi surviving entity karena menjadi satu-satunya perusahaan yang sudah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Exit mobile version