PERISTIWA
DETAIL.ID Gelar Pelatihan Jurnalis Dasar di Tebo
DETAIL.ID, Tebo – Yayasan Orang Rimbo Kito (ORIK) bersama media online PORTALTEBO.id menggelar pelatihan dasar menulis (pelatihan jurnalis dasar) pada Sabtu, 27 Februari 2021.
Pelatihan yang melibatkan sejumlah organisasi dan pelajar ini dilaksanakan selama dua hari di sekretariat ORIK, Simpang Limo Kota Tebo.
Ketua Pelaksana yang juga Ketua Yayasan ORIK, Ahmad Firdaus mengatakan, ada dua lembaga dan dua media siber yang terlibat dalam pelatihan ini yakni, Lembaga Pemantau Penyelamat Lingkungan Hidup (LP2LH), Perkumpulan Petani Pemayongan Mandiri (PPPM), detail.id dan PORTALTEBO.id.
“Kalau pelajar yang ikut pelatihan dari SMAN 3 Tebo, SMAN 10 Tebo dan MAN 2 Tebo,” kata Firdaus dan menjelaskan jika masing-masing sekolah mengutus dua orang siswanya pada pelatihan ini.
[jnews_element_newsticker newsticker_title=”Baca Juga ” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” number_post=”7″ post_offset=”1″]
Dengan adanya pelatihan ini, kata Firdaus, diharapkan dapat melahirkan bibit dan bekal bagi calon jurnalis andal di era digital. “Tentunya dengan kemampuan menyampaikan berita dan informasi yang baik dan benar, sekaligus mengedukasi masyarakat,” kata Firdaus lagi.
Menurut dia, jurnalis tidak hanya menyampaikan berita, namun merupakan media penyampaian pendapat, kritik, dan saran untuk memperbaiki kehidupan serta meningkatkan kinerja pemerintah, masyarakat bangsa dan negara.
“Kalau untuk ORIK, LP2LH dan PPPM, usai pelatihan ini saya harapkan bisa menulis konsep-konsen program lebih baik lagi,” ujarnya.
Untuk itu, Firdaus mengingatkan kepada para peserta agar mengikuti pelatihan ini dengan serius. “Kita sengaja mendatangkan tutor dari Jambi. Jangan sia-siakan kesempatan ini,” kata dia.
Diketahui, tutor pelatihan dasar jurnalis ini adalah Pemimpin Umum/Pemimpin Perusahaan detail.id yaitu Jogi Sirait.
Saat pelatihan, mantan Kepala Biro Jambi Gatra Media Grup ini menyampaikan bahwa menulis itu sangat mudah, sama mudahnya dengan bicara. “Kalau tak bisa menulis, bicara lalu rekam kemudian tulis hasilnya,” kata wartawan senior lingkungan ini.
Jogi berkata, yang dibutuhkan dalam menulis adalah rasa ingin tahu, berani, kemauan, dan keterampilan (latihan). “Menulis itu ibarat bikin rumah. Ada rumah bambu, dibuat sehari selesai. Ada rumah dari batubata dan genteng, mungkin perlu waktu sebulan. Ada juga rumah bertingkat dari beton, butuh waktu setahun. Jadi naskah mana yang hendak anda bangun? Naskah rumah bambu? Naskah rumah beton? Atau naskah gedung pencakar langit?” katanya lagi.
[jnews_element_newsticker newsticker_title=”Baca Juga ” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” number_post=”7″ post_offset=”1″]
Selanjutnya, Jogi menyampaikan bagaimana cara memulai menulis, unsur utama dalam penulisan dan prinsip-prinsip menulis. “Setelah materi pertama ini kita lanjutkan dengan praktek,” ucapnya.
Pantauan PORTALTEBO.id, usai menerima materi pertama pelatihan, para peserta langsung melakukan peliputan di sekitar Taman Tugu Simpang Limo, Kota Tebo. Selanjutnya para peserta menulis naskah liputan.
Pada akhir pelatihan hari pertama ini, satu persatu peserta memaparkan hasil liputan dan langsung dikoreksi oleh tutor dan peserta lainnya.
Reporter: Syahrial
PERISTIWA
Ops Sar Dibuka untuk Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Natuna–Anambas

DETAIL.ID, Natuna – Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna resmi membuka Operasi SAR gabungan untuk mencari dua nelayan yang hilang kontak dalam pelayaran dari Pulau Selaut, Kabupaten Natuna menuju Pulau Nyamuk, Kabupaten Kepulauan Anambas, Senin, 14 April 2025.
Kedua nelayan tersebut, Asrikandi, warga Desa Munjan, Kecamatan Siantan Timur, dan Han, warga Desa Selaut, Kecamatan Bunguran Barat, dilaporkan berangkat pada Jumat malam, 11 April 2025, sekitar pukul 19.00 WIB, menggunakan pompong berwarna biru berukuran sekitar 5 GT. Hingga berita ini diturunkan, keduanya belum juga tiba di tujuan dan belum dapat dihubungi pihak keluarga.
Sebelumnya, keluarga dan kelompok nelayan setempat yang tergabung dalam HNSI telah melakukan upaya pencarian secara mandiri, berdasarkan titik terakhir komunikasi yang diterima. Laporan hilangnya kontak ini kemudian diteruskan kepada Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna.
Sebagai tindak lanjut, koordinasi intensif dilakukan dengan berbagai pihak, termasuk Lanal Tarempa, Polres Anambas, BPBD Anambas, SROP Tarempa dan Natuna, Bakamla Natuna, serta unsur nelayan HNSI.
“Kami telah mengerahkan tim gabungan melalui Pos SAR Anambas dan terus melakukan pencarian bersama unsur TNI AL, kepolisian, Polairud, Bakamla, dan mitra lainnya,” ujar Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna, Abdul Rahman.
Selain upaya pencarian laut, pihak SAR juga meminta bantuan penyebaran informasi kepada kapal-kapal yang melintas di perairan tersebut, serta mengimbau masyarakat untuk turut memberikan laporan jika menemukan tanda-tanda keberadaan korban.
“Informasi mengenai posisi terakhir, data kapal, hingga muatan masih belum dapat dipastikan. Karena itu, kami mohon doa dan dukungan masyarakat,” ucap Abdul Rahman.
Bagi masyarakat yang memiliki informasi atau melihat objek mencurigakan, dapat segera menghubungi WhatsApp Kantor SAR Natuna di nomor 0822-8390-7707.
Kondisi cuaca di lokasi pencarian saat ini dilaporkan hujan dan jarak pandang terbatas. Masyarakat dan nelayan diminta tetap waspada dan terus mengikuti pembaruan informasi cuaca.
Informasi lanjutan terkait pencarian ini akan disampaikan dalam rilis berikutnya.
Reporter: Saipul Bahari
PERISTIWA
16 Orang Dilaporkan Hanyut di Pantai Tiku Agam, Terdapat Korban Jiwa

DETAIL.ID, Agam – Sebanyak 16 orang di Pantai Tiku, Kabupaten Agam, Sumatera Barat dilaporkan hanyut terbawa ombak pada Sabtu, 12 April 2025 sore.
Seorang warga dilaporkan meninggal dunia, dan dua orang lainnya dilaporkan masih dalam pencarian.
Kejadian tersebut dibenarkan oleh Kepala SAR Kelas A Padang, Abdul Malik.
“Korban yang hanyut di Pantai
Tiku, Kecamatan Tanjung Mutiara, Agam,
pada Sabtu, 12 April 2025 sekitar pukul 15.00 WIB,” tutur Abdul Malik dalam keterangan persnya.
Dijelaskannya, dalam peristiwa tersebut 16 orang usia remaja dilaporkan hanyut terbawa arus ombak.
Saat ini, 13 orang korban berhasil ditemukan dengan selamat. 1 orang meninggal dunia.
“Dua orang masih dalam pencarian,” ujarnya.
Saat ini petugas gabungan masih melakukan pencarian di areal lokasi pantai menggunakan perahu karet dan peralatan lainnya.
Reporter: Diona
PERISTIWA
Masjid Amaliyah PKDP dan Sejumlah Rumah Warga di Belakang JBC Kebanjiran, Fikri Riza Minta Izin JBC Dicabut

DETAIL.ID, Jambi – Puluhan rumah warga dan Masjid Amaliyah PKDP di Kota Jambi terendam banjir setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut pada Minggu pagi, 30 Maret 2025. Ketinggian air mencapai 50 cm dan diduga banjir berkaitan dengan pembangunan Jambi Business Center (JBC), yang tidak jauh dari kawasan permukiman warga.
Banjir terjadi di kawasan RT 10, Kelurahan Simpang IV Sipin, Telanaipura, Kota Jambi. Fikri Riza, Pengurus Masjid Amaliyah PKDP, menjelaskan bahwa air mulai naik sekitar pukul 06.00 WIB saat hujan deras. Ketinggian air rata-rata 50 cm, merendam rumah-rumah warga dan masjid.
Fikri menyebutkan bahwa sejak adanya pembangunan JBC, kawasan mereka sering terendam banjir setiap kali hujan deras mengguyur.
“Padahal masjid kami sudah direnovasi dan dinaikkan satu meter, namun banjir kali ini tetap masuk. Rumah-rumah warga juga terendam, diperkirakan ada puluhan rumah yang terdampak,” kata Fikri.
Menurut Fikri, lahan tempat pembangunan JBC sebelumnya adalah kawasan resapan air yang dilalui anak sungai besar. Sebelum adanya pembangunan JBC, kawasan ini tidak pernah mengalami banjir. Namun, sejak pembangunan JBC kawasan sekitar mulai terendam banjir.
“Kami tidak ingin menyalahkan JBC, tetapi sejak bangunan itu berdiri, permukiman kami yang ada di belakangnya sering terendam. Kolam retensi yang seharusnya dibangun juga tidak ada, yang membuat banjir semakin sering terjadi,” ujar Fikri.
Banjir yang masih menggenangi kawasan tersebut membuat pengurus masjid bingung mengenai pelaksanaan salat Idul Fitri 1446 Hijriah. Banjir juga merendam seluruh fasilitas di dalam masjid, seperti karpet dan alat-alat ibadah, yang tidak bisa digunakan untuk salat.
“Masjid kami terendam, bagaimana dengan rumah warga yang sudah bersiap-siap menyambut Lebaran, namun kini rumah mereka juga terendam banjir?” katanya.
Fikri berharap Gubernur Jambi Al Haris dapat segera mengambil langkah evaluasi terhadap pembangunan JBC. Ia juga meminta Wali Kota Jambi Maulana untuk bertindak tegas dalam menangani dampak negatif yang ditimbulkan oleh bangunan tersebut.
“Kami berharap Pemkot segera mengevaluasi Amdal JBC yang sudah diterbitkan, dan jika memungkinkan segera mencabut izin Amdal tersebut. Pembangunan ini telah merusak lingkungan dan membuat banyak warga terdampak banjir,” katanya.
Ia juga menambahkan bahwa masalah banjir ini sudah disampaikan kepada Gubernur Jambi dan Wali Kota Jambi.
Namun, hingga kini belum ada ketegasan dari pemerintah daerah terhadap bangunan JBC. Pihak JBC seakan tidak mengikuti aturan izin Amdal, terutama terkait kolam retensi yang seharusnya dibangun. JBC pun seolah yang tidak memperhatikan kondisi lingkungan sekitar atas pembangunannya.
“Lahan yang digunakan untuk pembangunan Mall JBC adalah daerah resapan air, dan diduga anak sungai yang ada di kawasan tersebut kini sudah hilang. Kami berharap Gubernur dan Wali Kota Jambi meninjau kembali Amdal yang dimiliki oleh Mall JBC dan segera mencabutnya, serta memperbaiki kondisi lingkungan yang telah rusak,” ucapnya.
Warga sekitar juga berharap agar pemerintah daerah segera bertindak untuk mencegah terjadinya banjir yang terus-menerus menghantui kawasan permukiman mereka, terutama dengan adanya pembangunan JBC yang berisiko semakin memperburuk kondisi lingkungan.
Reporter: Juan Ambarita