DETAIL.ID, Jambi – Kasus penipuan yang baru saja menggemparkan publik Jambi meninggalkan cerita di baliknya. Para pelaku penipuan berusaha kabur dengan menyusun drama terkena covid sebagai alasan untuk menunda pembayaran demi memuluskan rencana kabur.
Mulanya, SR yang dikenal sebagai aplikasi “cara mudah menjadi kaya” ini beredar di kalangan terbatas saja. Di masa lampau, pola tanam modal duplikasi Skema Ponzi ini sudah mengantarkan seorang pengusaha ternama Jambi, Taslim Moe, menjadi penghuni hotel prodeo.
Versi modern penipuan modus lama tersebut dijalankan lewat aplikasi SR ini secara online. Masyarakat diundang untuk menginvestasikan sejumlah dana dengan janji mendapat keuntungan berlipat. Aplikasi ini mulai mencuat dan ramai pada akhir Desember 2020.
Sistem kerja sangat mudah, peminat bisa bergabung melalui kode referal undangan dan mendaftar dengan menyetor modal sesuai level. Level pemula adalah Rp 600 ribu, di atasnya Rp 1,2 juta, Rp 3 juta, Rp 9 juta, Rp 18 juta dan hingga Rp 50 juta. Dana disetor ke beberapa rekening admin.
Setelah terdaftar, pemilik akun cukup meng-like dan mem-follow platform media sosial yang disebut sebagai mitra SR, seperti Instagram, Facebook, Tiktok dan Youtube. Selain itu, peserta di masing-masing tingkatan juga tetap mencari “kaki”, atau peserta di level bawahnya.
Sebelum kabur, aplikasi SR telah menyusun strategi mereka untuk meluaskan ruang gerak serta waktu untuk segera ambil langkah seribu. Aplikasi yang eror pun jadi alasan mereka tidak membayar permintaan pencairan dana. Melalui pesan grup yang diteruskan, Alice sebagai admin mengirimkan pesan permintaan maaf.
Berikut isi pesan yang dikirimkan Alice,
“Pemberitahuan Mendesak: Sejak Cindy, direktur keuangan cabang Indonesia, sayangnya tertular virus COVIDS-19 kemarin dan saat ini berada di bawah karantina di rumah sakit, semua personel SR aktif bekerja sama dengan pemerintah untuk melakukan pengujian virus Corona.
Saat ini, lima personel SR dinyatakan positif. Kementrian kesehatan RI mengeluarkan pemberitahuan yang menyatakan bahwa 6.322 pegawai SR telah melakukan kontak dengan orang yang terinveksi virus tersebut.
Sesuai standar kementrian Kesehatan, SR dari 6.322 pegawai akan dikarantina dan dipantau selama 14 hari. Pada saat yang sama, platform berbagi hasil akan ditangguhkan selama 14 hari hingga akhir pengamatan isolasi. Setelah itu, platform bagi hasil akan segera dibuka. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan kepada keluarga SR!”
Discussion about this post