DIKTUM Pembukaan UUD NRI 1945 menyatakan, “bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu penjajahan di atas dunia harus dihapuskan.” Nyata dan tegas bahwa bangsa Indonesia sangat anti terhadap segala bentuk penjajahan.
Kini, ketika umat Islam di berbagai belahan dunia merayakan Hari Raya Idulfitri, warga Palestina dihadapkan dengan suasana duka serta ketakutan akibat serangan militer Israel. Hingga Jumat, 14 Mei 2021 malam, tercatat sejumlah 69 warga Palestina meninggal dunia.
Menanggapi tragedi kemanusiaan yang terjadi di Palestina, Pemerintah Indonesia mengutuk tindakan Israel dan mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan terhadap pelanggaran yang terus dilakukan oleh Israel, ujar Jokowi dalam pernyataan resmi yang dikutip melalui akun media sosial twitternya pada Senin, 10 Mei 2021.
Rangkaian Eskalasi Konflik
Adapun eskalasi konflik bermula dari upaya Israel untuk menggusur paksa warga Palestina yang bermukim di daerah Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur.
Warga di permukiman itu kemudian merespons dengan menggelar aksi unjuk rasa, yang dibalas dengan blokade oleh polisi Israel dan ancaman pengusiran kepada siapa pun yang terlibat unjuk rasa. Ketegangan pun semakin meningkat pasca kerusuhan yang terjadi di Masjid Al Aqsa pada Jumat, 7 Mei 2021 malam ketika polisi Israel membubarkan warga Palestina yang tengah melaksanakan salat tarawih.
Kemudian, pada Senin, 10 Mei 2021, faksi Hamas di Jalur Gaza menembakkan sejumlah roket ke arah Tel Aviv dan sejumlah wilayah Israel lain, sebagai respons atas tindakan Israel di Yerusalem.
Serangan itu kemudian dibalas oleh Israel dengan membombardir Jalur Gaza menggunakan jet tempur, yang mengakibatkan kerusakan pada sejumlah bangunan dan puluhan korban tewas berjatuhan.
Konflik yang terjadi baru-baru ini menambah catatan panjang tragedi berdarah yang melanda Palestina.
Kini sejumlah kecaman terhadap Israel telah berdatangan dari berbagai pemimpin dan tokoh dunia Internasional, kita semua berharap semoga saja tragedi kemanusiaan yang menimpa Palestina kini dapat segera di rundingkan untuk penyelesaian konfliknya dan negara-negara di dunia rasanya perlu memberi sanksi terhadap Israel sebagai akibat dari aksi brutalnya terutama saat suasana Hari Raya Idulfitri ini.
Peran Penting PBB Dalam Konflik Israel dengan Palestina
Konflik antara negara Israel dan Palestina menuntut peran PBB yang salah satu tujuannya adalah memelihara keamanan dan perdamaian dunia. Tidak ada jalan keluar dari konflik ini selain dialog antara kedua belah pihak, jika salah satu negara menginginkan kehancuran dari pihak lawannya maka rantai konflik ini akan terus menerus berlanjut ke depan. Harus ada kekuatan yang besar untuk menghentikan keduanya terutama menghentikan keinginan kaum zionis Israel untuk selalu menyebar teror terhadap bangsa Palestina.
PBB harus secepatnya bertindak untuk menghentikan serangan yang terus menerus yang diluncurkan Israel ke daerah-daerah Palestina. Jikalau PBB tidak bisa mendorong resolusi konflik ini menuju jalan perdamaian, maka PBB telah gagal dalam menjalankan mandat yang telah diberikan oleh negara-negara di dunia. Kemudian negara-negara Arab harus bersatu padu dalam menengahi konflik yang sedang memanas ini, negara yang berbatasan langsung dengan Palestina juga sebaiknya segera membuka diri untuk para pengungsi Palestina.
Supaya tragedi kemanusiaan ini tidak terus menerus berlanjut dan menelan korban jiwa yang semakin banyak di antara kedua belah pihak, rasanya para pemimpin dunia harus segera menyamakan persepsi jikalau tindakan Israel hari ini telah melampaui batas toleransi, kemudian adanya sanksi berikut langkah tegas terhadap Israel.
Sudah teramat banyak korban berjatuhan akibat tragedi ini, saatnya PBB beserta para pemimpin dunia mengambil sikap dan langkah tegas demi terwujudnya perdamaian antara Israel dan Palestina.
*mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Jambi
Discussion about this post