DETAIL.ID, Sarolangun – Karena tidak ada jalan untuk jalur kendaraan roda empat atau mobil untuk keluar masuk daerahnya, sejumlah warga Dusun Sekeladi, Desa Batu Empang, Kecamatan Batang Asai, Kabupaten Sarolangun, Jambi memikul keranda mayat sejauh lebih kurang 8 kilometer untuk keluar desa.
Kejadian ini juga viral di media sosial yang awalnya diposting oleh akun Facebook atas nama Ardiansyah warga Batin Pengambang, yang merupakan desa tetangga.
Dengan tulisan, “Ya Allah beginilah cara kami huluan Batang Asai, Desa Batu Empang membawa mayat kalau ada orang yang meninggal harus ditandu dengan banyak orang, dengan jarak tempuh 8 kilometer. Semoga keluarga yang ditinggalkan tabah dan sabar. Meninggal karena melahirkan anak tinggal di dalam. Mayat dibawa ke Lahat, Sumatra Selatan (Sumsel) Semoga selamat sampai tujuan. Amin YRA”.
Ardiansyah ketika dikonfirmasi mengatakan, kejadian tersebut berawal pada Kamis, 17 Juni 2021. Warga yang meninggal tersebut adalah Yeyen (29) seorang ibu hamil yang mau melahirkan.
Yeyen merupakan warga Lahat, Sumsel, yang tinggal dan bekerja mengikuti suaminya Mikron, di Desa Batu Empang.
“Yeyen meninggal mau melahirkan anak keduanya, sekira pukul 16.00 WIB Kamis, 17 Juni 2021. Karena keluarganya minta di kuburkan di Kampungnya, maka baru esok harinya Jumat, 18 Juni 2021, warga membawanya keluar, karena jarak tempuh untuk memikulnya jauh,” kata Ardiansyah pada Jumat, 18 Juni 2021.
Ardiansyah menjelaskan, warga mulai memikul keranda mayat Yeyen sekira pukul 8 pagi dari Dusun Sekeladi, karena mau salat Jumat, warga istirahat di Dusun Tangkui Desa Batu Empang dan membawa mayat ke dalam masjid.
“Barulah, sekitar jam 14.00 WIB mayat sampai melewati Desa Batin Pengambang dan Desa Tambak Ratu yang sudah ditunggu oleh ambulans dari Puskesmas Kecamatan Batang Asai untuk dibawa oleh keluarganya,” katanya.
Postingan Ardiansyah ini pun mendapat berbagai ucapan belasungkawa dan duka dari warganet, karena prihatin terhadap kondisi daerah tersebut.
Reporter: Warsun Arbain
Discussion about this post