ADVERTORIAL
Jadi Ketua TP PKK, Hesti Haris : Fokus Pencegahan Covid dan Penurunan Kasus Stunting

DETAIL.ID, Jambi – Istri Gubernur Jambi, Hesnidar Haris hari ini, Rabu 14 Juli 2021. Resmi dilantik sebagai Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Jambi masa bhakti 2021-2024.
Hesti-sapaan akrab Hesnidar dilantik langsung oleh Ketua Umum TPP PKK, Tri Tito Karnavian secara virtual.
Usai dilantik sebagai Ketua TP PKK Jambi, Hesti menyebutkan bahwa, sebagai pengerak PKK, tentunya ia bersama PKK kabupaten-kota siap untuk bekerja sama dengan pemerintah guna kemajuan pembangunan di Negeri Sepucuk Jambi Sembilan Lurah ini.
[jnews_element_newsticker newsticker_title=”Baca Juga ” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” number_post=”7″ post_offset=”1″]
“Seperti yang disampaikan Bapak Gubernur, kita akan fokus kepada kasus Stunting dan pencegahan Covid-19,” kata Hesti Haris.
Dikatakan Hesti, meski saat ini masih Pandemi Covid-19, ia bersama dengan tim pengerak PKK dari semua jenjang tetap siap melaksanakan program yang ada di PKK ini.
“Dalam keadaan seperti ini dimana kami tidak harus bisa selalu langsung untuk hadir di tengah masyarakat, tentu saja kita bisa menggunakan teknologi. Karena kita sekarang sudah dituntut untuk itu. Yang pasti kita sudah dihadapkan dengan keadaan yang harus kita gerak cepat,” katanya.
Selain itu, Hesti juga memohon doa kepada para awak media, karena terakhir-terakhir ini bahwa kegiatan tidak hanya dilakukan secara langsung, namun bagaimana para awak media juga dapat mensuport.
“Karena segala sesuatu ini bisa viral dengan waktu sangat singkat. Dan saya harap ini nanti para awak media bisa membantu kami untuk menyebarkan program-program yang bisa mengedukasi masyarakat yang menebarkan aroma positif,” ucapnya.
Hesti juga mengajak umat-umat terutama para kader PKK agar lebih optimis lagi dalam melaksanakan program-program PKK kedepannya.
“Dengan segala keterbatasan tapi kita tidak boleh menggeluh, kita hadapi saja,” ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Jambi, Al Haris mengatakan, TP PKK ini merupakan mitra dari pemerintah daerah. Kata dia, fungsinya luar bisa, bahkan ada hal-hal yang tidak mungkin pemerintah menjangkaunya, itu bisa dijangkaua PKK.
“Maka ini kalau mereka berperan betul, ada 10 program pokok PKK yang menjadi acuan dari mereka bekerja. Hari ini tentu sama juga, ketika pemerintah ini sedang berjuang Covid, kalaulah ibu PKK juga bisa menerapkan di tengah-tengah keluarga yang cukup banyak ini. PKK juga bisa menjadi relawan Covid-19,” kata Al Haris.
Al Haris turut menyebutkan, dalam rangka pemulihan ekonomi ini, PKK sangat banyak membina ibu-ibu yang mengelola home industri.
“Ini saya juga ada sinergi ke depan. Antara pemulihan ekonomi hari ini jangka cepat ini kita menggerakan ekonomi rumah tangga home industri, kemudian juga UKM ini PKK juga akan langsung berhubungan langsung dengan para keluarga-keluarga tersebut. pembinaannya seperti apa, bangsa pasarnya seperti apa saya kira ini juga PKK ikut terlibat disitu,” ujarnya.
[jnews_element_newsticker newsticker_title=”Baca Juga ” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” number_post=”7″ post_offset=”1″]
“Supaya jangan ibu-ibu desa yang pusing oleh kondisi negara hari ini, di tambah lagi ekonomi rumah tangga lagi tidak baik, ini bisa nanti dibantu oleh PKK pendampingannya. Nanti kita bantu dana recofusing kita di dinas tersebut. terutamanya UKM-UKM yang sedang kita galakan,” katanya.
Haris juga menyampaikan, untuk kasus Stunting juga harus dapat ditangani. Kata dia, ada beberapa daerah stunting yang masih tinggi, lalu berharap pemkab dan kota ini menginterpensi daerah yang tinggi itu.
“Ada juga yang sudah bagus. Yang lainnya ada juga masih tinggi, teman-teman di lapangan, ada PKK, ada Posyandu dan sebagainya ini mereka saling berkoordinasi untuk menangani ini, agar jumlah kasus Stunting di Jambi bisa menurun dan yang ada itu bisa bisa pulih mereka itu yang kita harapkan. Dana DAK ada juga ada untuk itu, itu sedang berjalan, tinggal kita lihat nanti dan kita evaluasi berapa persen tingkat penurunanya,” ucapnya.
ADVERTORIAL
Bupati Fadhil Arief Lantik 1.742 PPPK Batanghari Tahap II Formasi Tahun 2024

Batanghari – Bupati Batanghari, Muhammad Fadhil Arief melantik ribuan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahap II pada Jumat malam, 22 Agustus 2025 di Alun-alun Muara Bulian.
Sebanyak 1.742 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahap II formasi tahun 2024 terdiri atas tenaga Kesehatan dan tenaga teknis.
“Saya Bupati Batanghari, dengan ini secara resmi melantik dan menugaskan kepada saudara dan saudari jabatan yang baru,” katanya.
Bupati Batanghari juga yakin dan percaya bahwa saudara dan saudari akan dapat menjalankan tugas dengan sebaik baiknya, sesuai dengan tanggung jawab yang telah diberikan.
“Semoga tuhan yang Maha Esa Allah SAW selalu melindungi kita semua,” ujarnya.
Pelantikan PPPK tahap II kali ini berbeda dari sebelumnya, yang dilakukan di kawasan aek meliuk Muara Bulian, akan tetapi tetap sama sama di lapangan terbuka.
Pelantikan PPPK tahap II ini berlangsung pada malam hari dengan ribuan peserta dan juga kera at keluarga turut hadir dalam acara tersebut.
Usai secara resmi dilakukan pelantikan, Bupati didampingi sang istri dan Sekda Batanghari, melakukan salam salaman bersama seluruh PPPK.
Kemudian dilanjutkan dengan bernyanyi bersama bersuka cita dengan dimeriahkan pesta kembang api yang mana menambah kesan bahagia pada malam tersebut.
Natuna
Wakil Bupati Natuna Tekankan Peran Strategis Posyandu Usai Lantik Tim Pembina Baru

DETAIL.ID, Natuna – Wakil Bupati Natuna, Jarmin Sidik secara resmi melantik Tim Pembina Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Kabupaten Natuna Masa Bakti 2025–2030 di Gedung Serindit Ranai, pada Jumat, 22 Agustus 2025.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Jarmin menekankan bahwa Posyandu memiliki peran yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan dasar masyarakat, mulai dari ibu dan anak, gizi, turut mendukung program pemerintah daerah.
“Keberadaan tim Pembina Posyandu sangat vital. Tim ini tidak hanya berperan sebagai koordinator lintas sektor, tetapi juga sebagai motor penggerak dalam meningkatkan kualitas pelayanan Posyandu agar lebih tepat sasaran, berkelanjutan, dan mampu menjawab kebutuhan masyarakat saat ini secara langsung. Fungsi keberadaannya sangat strategis dalam mendukung program pemerintah daerah, terutama dalam bidang kesehatan ibu dan anak, gizi, imunisasi dan pemantauan tumbuh kembang balita,” ujarnya.
Tim Pembina Posyandu Kabupaten Natuna yang baru dilantik ini memiliki tugas utama melakukan pembinaan, pengawasan, serta pemberdayaan kader Posyandu agar dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat. Selain itu, tim juga diharapkan mampu mendorong inovasi pelayanan kesehatan yang menyentuh semua lapisan, dari anak-anak hingga lansia.
Wakil Bupati Jarmin menambahkan, ke depan Posyandu tidak hanya berfokus pada layanan imunisasi, kesehatan ibu, dan anak, tetapi juga berperan sebagai pusat edukasi masyarakat.
“Posyandu harus menjadi pusat informasi, mulai dari kesehatan remaja, pola makan bergizi, hingga perawatan lansia. Dengan begitu, masyarakat bisa merasakan manfaat nyata dari keberadaan Posyandu di lingkungannya,” katanya.
Pelantikan Tim Pembina Posyandu ini menjadi momentum penting dalam memperkuat komitmen Pemerintah Kabupaten Natuna terhadap pembangunan kesehatan daerah. Harapannya, keberadaan tim baru ini dapat mempercepat pencapaian target pembangunan kesehatan, terutama dalam menekan angka stunting dan meningkatkan kualitas gizi masyarakat.
Acara pelantikan ditutup dengan sesi foto bersama antara Wakil Bupati Natuna, jajaran OPD, Tim Penggerak PKK, serta anggota Tim Pembina Posyandu yang baru dilantik.
Hadir dalam acara tersebut Sekretaris Daerah Kabupaten Natuna serta jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Tim Penggerak PKK, tenaga kesehatan, serta perwakilan masyarakat.
Reporter: Saipul Bahari
Natuna
Natuna Jadi Sorotan BRIN, Bupati Sampaikan Potensi Pengembangan Wisata Bahari dan Perikanan

DETAIL.ID, Natuna – Natuna kembali menjadi pusat perhatian nasional. Kali ini, tim Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan kunjungan ke Kabupaten Natuna untuk melakukan wawancara mendalam bersama Bupati Natuna terkait potensi besar daerah di sektor ekowisata dan industri perikanan. Bertempat Ruang Kerja Bupati Natuna, Kantor Bupati Bukit Arai, pada Kamis, 21 Agustus 2025.
Dalam kunjungan tersebut, BRIN menyoroti kekayaan laut Natuna yang dinilai memiliki nilai strategis, baik dari sisi ekonomi maupun konservasi lingkungan. Selain itu, pesona wisata bahari dengan keindahan bawah laut serta panorama alam Natuna turut menjadi fokus pembahasan riset.
Bupati Natuna Cen Sui Lan menyambut baik kehadiran tim BRIN. Menurutnya, pemerintah daerah terus berupaya memaksimalkan potensi kelautan dan wisata bahari secara berkelanjutan, dengan tetap menjaga keseimbangan ekosistem.
“Kami mengapresiasi perhatian BRIN terhadap Natuna. Potensi laut dan wisata bahari harus kita kelola dengan bijak, sehingga dapat memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat tanpa mengabaikan kelestarian lingkungan. Dengan dukungan riset, arah pengembangan ini akan lebih terukur,” ujarnya.
Bupati Natuna menyampaikan bahwa Natuna memiliki kekayaan laut yang sangat besar, mulai dari perikanan tangkap hingga pesona wisata bahari. Menurutnya, dua sektor ini bisa menjadi lokomotif pembangunan ekonomi daerah jika dikelola dengan prinsip keberlanjutan.
“Natuna punya laut yang kaya sekaligus indah. Ini peluang besar, tetapi kita ingin pengelolaannya tetap memperhatikan lingkungan agar manfaatnya bisa berkelanjutan bagi masyarakat,” tuturnya.
Bupati Natuna juga mengungkapkan adanya kendala yang dihadapi daerah dalam mengoptimalkan potensi tersebut.
“Salah satu tantangan utama Natuna adalah masalah aksesibilitas. Harga tiket penerbangan dari dan ke Natuna masih tergolong tinggi. Kondisi ini menjadi hambatan dalam percepatan pengembangan ekowisata dan industri perikanan, karena mobilitas orang dan barang sangat bergantung pada transportasi udara,” katanya.
Beliau menambahkan bahwa transportasi laut sebenarnya telah tersedia, namun membutuhkan waktu tempuh yang panjang.
“Natuna memang terbantu dengan transportasi laut seperti kapal Pelni KM. Bukit Raya dan kapal Roro. Namun, perjalanan ini bisa memakan waktu 2 hingga 4 hari, sehingga tidak cukup efisien bagi wisatawan maupun untuk mendukung rantai pasok industri perikanan,” ucapnya.
Perwakilan BRIN, Amalinur, menyampaikan bahwa pihaknya melihat Natuna sebagai salah satu daerah dengan potensi riset unggulan di Indonesia.
“Natuna memiliki kekayaan laut yang luar biasa dan destinasi bahari yang sangat potensial. Kami ingin memastikan bahwa riset yang kami lakukan bisa memberikan rekomendasi nyata dalam mengembangkan ekowisata sekaligus memperkuat industri perikanan,” ujarnya.
Ia menambahkan, keberlanjutan menjadi fokus utama BRIN dalam mendorong daerah berkembang.
“Kami tidak hanya melihat dari sisi ekonomi, tetapi juga dari aspek lingkungan dan sosial. Harapannya, Natuna dapat menjadi contoh daerah yang mampu menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan kelestarian alam,” tuturnya.
Tim BRIN menegaskan, riset dan inovasi akan menjadi fondasi penting dalam memetakan strategi pengembangan daerah. Kolaborasi antara pemerintah daerah dan lembaga riset diharapkan mampu menghasilkan rekomendasi konkret demi kemajuan Natuna.
Reporter: Saipul Bahari