DAERAH
Bupati MFA Dapat Apresiasi Tito Karnavian Soal Penyaluran Innakesda Covid-19

DETAIL.ID, Batanghari – Menteri Dalam Negeri RI Tito Karnavian melalui Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah memberikan apresiasi kepada Bupati Batanghari, Jambi, Muhammad Fadhil Arief (MFA) perihal penyaluran Insentif Tenaga Kesehatan Daerah (Innakesda) Covid-19.
Sekretaris Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) Akmaluddin, S.H, CRP mengatakan apresiasi Mendagri RI tertuang dalam Surat Kementerian Dalam Negeri Nomor: 904/5193/keuda, tanggal 13 Agustus 2021 hal apresiasi terkait dengan penyaluran Insentif Tenaga Kesehatan Daerah (Innakesda) penanganan Covid-19.
“Surat apresiasi kita terima tanggal 23 Agustus 2021 tentang insentif nakes Covid-19 yang kita anggarkan 2021 dengan jumlah persentase realisasi 63,63% dari jumlah total Rp 5 miliar yang kita anggarkan,” ujarnya kepada detail, Jumat 27 Agustus 2021.
Proses penyaluran jumlah Innakesda yang diterima Bakeuda Batanghari sesuai usulan Dinas Kesehatan. Jumlah Rp 5 miliar diambil dari jumlah amanah Kemendagri RI bahwa jumlah penanganan Covid-19 berjumlah 8% dari DAU (Dana Alokasi Umum) berkisar Rp 44,7 miliar.
“Dari jumlah Rp 44,7 miliar diambil 5% untuk Innakesda. Saat ini sudah mencapai persentase Rp 3.181.000.000 untuk proses pencarian sampai Juli 2021,” katanya.
Bakeuda masih menunggu usulan Dinas Kesehatan guna proses pencarian. Sebab pihaknya tidak mengetahui sejauh mana proses administrasi karena secara teknis berapa jumlah penerima Innakesda, merupakan kewenangan instalasi terkait.
“Bakeuda Batanghari sifatnya menunggu,” ucapnya.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI, kata dia, pembayaran Innakesda setiap bulan dengan standar tertinggi misalnya dokter spesialis Rp 15 juta, dokter umum dan gigi Rp 10 juta, bidan dan perawat Rp 7,5 juta dan tenaga medis lainnya Rp 5 juta perbulan.
“Itu standar tertinggi dari Kementerian Kesehatan dan ini juga harus sesuai dengan kemampuan keuangan daerah dan diserahkan kepada daerah masing-masing untuk memberikan batasan apa yang harus dibayar,” katanya.
Menurut Akmaluddin, secara teknis Dinas Kesehatan dan rumah sakit yang bisa menjawab bagaimana cara menghitung serta jumlah yang harus dibayar dan berapa dapat masing-masing nakes. Semuanya tentu mempertimbangkan dari jumlah SDM nya dan waktunya.
“Ada hitungannya itu, bahwa setiap rumah sakit yang ada atau tidak pasien, itu kan di hitung bahwa satu pasien ditangani berapa dokter dan perawatnya berapa. Pihak rumah sakit bisa lebih tahu,”ujarnya.
Kemendagri RI memberikan apresiasi kepada Bupati MFA berdasarkan data Kementerian Keuangan serta hasil monitoring dan evaluasi pembayaran Innakesda sampai dengan tanggal 6 Agustus 2021 terkait pembayaran Insentif Tenaga Kesehatan Daerah (Innakesda).
Sumber pembayaran Innakesda berasal dari dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) tambahan tahun anggaran 2020 dan refocusing 8% Dana Alokasi Umum (DAU) atau Dana Bagi Hasil (DBH) tahun anggaran 2021.
Dalam surat itu dibunyikan bahwa Kabupaten Batanghari telah melaporkan realisasi pembayaran Innakesda yang bersumber dari refocusing sebesar Rp 3.181.363.637.00 atau 63.63% dari alokasi sebesar Rp 5.000.000.000.00.
Sehubungan dengan hal tersebut Kemendagri RI memberikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya terhadap pemenuhan pembayaran Innakesda Kabupaten Batanghari.
Kemendagri RI juga meminta agar Bupati tetap konsisten mempertahankan pemenuhan realisasi pembayaran Innakesda dengan memperhatikan zonasi perkembangan Covid-19 dan tetap menjamin ketersediaan alokasi Innakesda sampai dengan bulan Desember pada APBD tahun anggaran 2021.
Surat apresiasi diteken Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah dengan tembusan Menteri Dalam Negeri, Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri dan Ketua DPRD Kabupaten Batanghari.
Editor: Ardian Faisal
DAERAH
Diduga Tak Sesuai Prosedur, Mutasi Sekdes Pengadah Tuai Sorotan, Warga Desak Peninjauan Ulang

DETAIL.ID, Natuna – Isu mutasi jabatan di Lingkungan Pemerintah Desa Pengadah, Kecamatan Bunguran Timur Laut, Kabupaten Natuna, menuai polemik. Warga mempertanyakan legalitas proses mutasi Sekretaris Desa (Sekdes) dan sejumlah perangkat desa lainnya yang diduga dilakukan tanpa melalui prosedur yang semestinya.
Mutasi ini mencuat tak lama setelah Kepala Desa Pengadah kembali aktif usai enam bulan tidak menjalankan tugas akibat sakit. Meski belum sepenuhnya pulih dan hanya beberapa kali masuk kantor, sang Kades disebut langsung mengambil langkah sepihak terkait mutasi tanpa memberikan penjelasan terbuka kepada publik.
Yang mencengangkan, salah satu Kepala Seksi dari Kantor Kecamatan Bunguran Timur Laut—yakni Kasi Pemerintahan Desa (PMD)—diketahui turut menandatangani surat mutasi tersebut, padahal tidak memiliki kewenangan langsung atas urusan kepegawaian aparatur desa.
Menurut sumber terpercaya, proses mutasi ini melibatkan pemberhentian Sekdes lama dan pengangkatan seorang Kepala Urusan (KAUR) sebagai Sekdes baru. Namun proses ini dinilai cacat prosedur karena tidak disertai rekomendasi resmi dari instansi terkait di tingkat kabupaten, serta tidak melalui koordinasi yang semestinya.
Seorang tokoh masyarakat yang diwawancarai pada 18 April 2025, menyampaikan keprihatinannya. Ia mendesak agar Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Natuna serta pihak berwenang lainnya turun tangan menyelidiki dugaan pelanggaran ini.
“Warga berharap pemerintahan desa dijalankan secara prosedural, bukan berdasar kepentingan pribadi. Jika benar ada intervensi keluarga dalam proses ini, itu sangat merusak kepercayaan masyarakat,” ujarnya.
Isu intervensi kian menguat setelah muncul informasi bahwa anak Kepala Desa yang menjabat sebagai Kasi Kesejahteraan diduga ikut mengajukan permohonan rekomendasi pemberhentian Sekdes ke kantor Camat.
Masyarakat pun menuntut klarifikasi resmi serta evaluasi terhadap proses mutasi tersebut. Mereka mendesak agar setiap kebijakan mutasi dilakukan secara profesional, transparan, dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, demi menjaga integritas pemerintahan desa.
Hingga berita ini ditayangkan, pihak media masih berupaya menghubungi Kecamatan Bunguran Timur Laut untuk mendapatkan tanggapan resmi.
Reporter: Saipul Bahari
DAERAH
Anggota Komisi XIII DPR RI, Shadiq Pasadigoe Sambut Ketua Umum Gebu Minang di Tanah Datar: Menguatkan Identitas, Membangun Masa Depan

DETAIL.ID, Tanah Datar – Jumat, 18 April 2025, menjadi momentum penting bagi masyarakat Tanah Datar dan Sumatera Barat. Ir. M. Shadiq Pasadigoe, S.H., MM., anggota Komisi XIII DPR RI dari Fraksi NasDem, yang dikenal sebagai tokoh adat dan nasionalis Minangkabau, menyambut langsung Ketua Umum Gebu Minang, Dr. H. Osman Sapta Odang, Dt Bandaro Sutan Nan Kayo (OSO), bersama jajaran pengurus pusat Gebu Minang.
Turut hadir dalam rombongan tersebut tokoh-tokoh penting seperti, Yendra Fahmi dan Yuliandre Darwis. Mereka datang membawa semangat memperkuat peran perantau dalam pembangunan kampung halaman.
Sambutan Resmi di Rumah Dinas Bupati Tanah Datar
Rombongan Gebu Minang disambut oleh Bupati Tanah Datar, Eka Putra, di Rumah Dinas Bupati Indo Jalito. Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian besar perantau terhadap Tanah Datar.
Ir. M. Shadiq Pasadigoe menegaskan pentingnya sinergi antara tokoh ranah dan rantau dalam membangun daerah.
“Kita butuh kolaborasi. Kehadiran Gebu Minang ini adalah energi baru untuk kemajuan Tanah Datar,” ujarnya.
Festival Pandeka Batagak Kapalo Koto 2025 dan Medan Nan Bapaneh Mahakarya
Acara dilanjutkan dengan pembukaan Festival Pandeka Batagak Kapalo Koto 2025, yang mengangkat kembali nilai-nilai silek tradisi Minangkabau sebagai identitas budaya. Juga diresmikan Medan Nan Bapaneh Mahakarya, tempat aktivitas budaya masyarakat.
Menurut Shadiq, silek bukan sekadar bela diri, tapi sarat filosofi dan nilai luhur. “Melalui silek, kita tanamkan semangat Pancasila dan karakter kuat sejak dini,” katanya.
Peletakan Batu Pertama Tugu “Karih Sakati Muno”
Salah satu momen penting adalah peletakan batu pertama pembangunan Tugu “Karih Sakati Muno” yang dilaksanakan di tempat H. Febby Dt. Bangso, S.St.Par., M.Par., dari Suku Koto. Tugu ini menjadi simbol persatuan, kearifan lokal, dan semangat pembangunan berbasis budaya.
Penghargaan Tokoh Peduli Silek Tradisi
Gebu Minang juga memberikan penghargaan kepada tokoh-tokoh yang berkontribusi dalam melestarikan silek tradisi. Penghargaan ini menjadi motivasi bagi generasi muda untuk mencintai warisan budaya Minangkabau.
Pesan untuk Generasi Muda
Dalam pidatonya, Shadiq mengajak kaum muda, milenial, dan Gen Z untuk mengisi waktu dengan kegiatan positif, seperti ke surau, belajar silek, dan seni budaya. Ia menyoroti bahaya narkoba yang merajalela di kalangan remaja.
“Sebagian besar penghuni lapas karena narkoba. Kita harus cegah dari awal melalui kegiatan positif,” tuturnya.
Gebu Minang: Jembatan Ranah dan Rantau
Ketua Umum Gebu Minang, OSO, menyampaikan bahwa Gebu Minang akan terus hadir sebagai jembatan antara ranah dan rantau. Ia menyebut Sumatera Barat memiliki potensi besar dari segi SDM dan budaya.
Shadiq menambahkan bahwa Gebu Minang, yang dihuni oleh para pengusaha sukses nasional, juga menunjukkan kepedulian terhadap pendidikan, sosial, dan pembangunan di kampung halaman.
Penutup: Sinergi Masa Depan Minangkabau
Seluruh kegiatan hari itu menjadi simbol kebersamaan untuk masa depan yang lebih baik. Shadiq menutup acara dengan pesan agar nilai-nilai adat dan budaya tetap hidup dalam diri generasi penerus.
“Dengan kebersamaan dan budaya, kita bisa membangun Tanah Datar dan Sumatera Barat yang maju dan berkarakter,” ucapnya.
DAERAH
Alfian Beben Goro Bersama Masyarakat Perbaiki Saluran Air di Sepanjang Jalan Raya Gadut

DETAIL.ID, Padang – Masyarakat Gadut, Kelurahan Bandar Buat, Kecamatan Lubuk kilangan, Kota Padang laksanakan gotong royong (Goro) bersihkan saluran air dipinggir ruas Jalan Raya Gadut pada Jumat pagi, 18 April 2025.
Goro bersama masyarakat ini dihadiri oleh Anggota DPRD Kota Padang, Alfi Beben One (Beben) yang juga Tokoh Masyarakat Lubuk Kilangan, Lurah Lubuk Kilangan, dan RT/RW setempat.
Alfi Beben One mengungkapkan kegiatan goro bersama ini bertujuan selain lingkungan bersih, sehat, dan nyaman juga menjadi bagian dari persiapan awal dalam perbaikan, pengaspalan jalan Raya Gadut oleh PUPR Kota Padang.
“Kemarin kita sudah minta Kadis PU Kota Padang untuk memperbaiki jalan ini, dan Goro ini adalah dalam rangka persiapan awal untuk Patching Jalan Raya Gadut yang dialiri air di sepanjang ruas jalan,” tuturnya.
Ia berharap jalur lalu lintas di sepanjang kawasan ini lancar. “Tentu sebagai Tokoh Masyarakat saya berharap Jalan Raya Gadut ini nantinya bebas dari aliran air sehingga lalu lintas jalan raya lancar,” ucapnya.
Sementara itu, Lurah Bandar, Naswandi menjelaskan menjelaskan bahwa air yang mengalir dan tergenang di sepanjang ruas jalan tersebut berasal dari rumah penduduk yang tidak disalurkan ke drainase.
Dengan sinergi Anggota DPRD, Lurah dan masyarakat ini, diharapkan kegiatan Goro dapat memberikan dampak signifikan bagi masyarakat dalam menjaga lingkungan di masa yang akan datang.
Reporter: Diona