Connect with us

PERISTIWA

Kebakaran Sumur Ilegal Driling dalam Kawasan Konsesi PT AAS

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Batanghari – Musibah kebakaran sumur minyak ilegal (ilegal driling) Sabtu 18 September 2021 rupanya berada dalam kawasan konsesi PT AAS (Agronusa Alam Sejahtera) Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari, Jambi.

“Betul masuk dalam konsesi PT Agronusa Alam Sejahtera (AAS),” kata Ekternal Relation PT AAS Tonga Siahaan seperti dilansir Gatra.com, Ahad (19/8) melalui sambungan telepon.

Ia belum bisa memberikan keterangan berapa luasan lahan PT AAS terbakar karena belum dapat informasi akibat sulit menjalin komunikasi. Pemicunya sinyal provider seluler sangat lemah.

“Kebakaran terjadi kemarin subuh. Aktifitas ilegal driling sudah tiga kali di brantas Ditkrimsus Polda Jambi. Bahkan para pelaku sudah pernah di tangkap dan dimasukkan ke sel tahanan,” ucapnya.

Pihak PT AAS tidak mengetahui pelaku masuk melalui jalan mana. Tonga mengakui keberanian pelaku melakukan aktifitas ilegal driling dalam kawasan konsesi PT AAS. Padahal penindakan hukum oleh Polda Jambi pernah dilakukan.

“Jadi mereka ini tidak tahu masuk dari mana, mereka berani, kita juga bingung. Padahal Polda Jambi sudah sikat kemarin tapi mereka masih juga mengulangi,” ujarnya.

Menurut dia aktifitas ilegal driling berlangsung cukup lama. Makanya Tim Polda Jambi bertindak. Upaya perusahaan menyikapi masalah ilegal driling pertama adalah melapor ke instansi terkait dalam hal ini Polda Jambi.

“Bahkan kita lapor ke Kementerian LHK. Kita udah publis juga, makanya dengan laporan kita ini, mereka (Polda Jambi) bertindak,”; katanya.

Upaya perusahaan kedua yakni memasang plang larangan bertuliskan dilarang melakukan kegiatan ilegal driling, perambahan dan memasuki areal perusahaan. PT AAS juga membuat plang yang menyatakan areal itu konsesi PT AAS.

“Kita juga ada pondok pengamanan lengkap dengan portal ditempati oleh security. Kita pantau terus, kita patroli. Memang mereka nekat sekali,” katanya.

Luas PT AAS secara keseluruhan, kata Tonga kurang lebih 23.000 hektar. Kebakaran besar dari sumur minyak ilegal terjadi dalam kawasan tanaman sengon PT AAS yang siap terbang. Usia tanam pohon sengon kurang lebih enam tahun.

“Tahun depan rencana kita masukkan dalam usulan panen. Kerugian belum bisa ditaksir,” ucapnya.

Apakah ada keterlibatan oknum security terhadap aktifitas ilegal driling dalam kawasan konsesi PT AAS? Tonga berujar belum ada informasi. Pos security memang agak besar dibuat perusahaan. Namun akses jalan menuju lokasi ilegal driling cukup banyak.

“Dari perkebunan sawit banyak. Dari arah ke Palembang juga bisa, arah ke PT REKI juga bisa. Jadi akses kesitu banyak. Terus jalan itu sengaja kita tidak perbaiki, tapi mereka bisa naik motor entah dari mana. Luar biasa, kita aja susah masuk,” kata Tonga mengaku sedang berada di Kota Jambi.

Agar kejadian kebakaran tak terulang, kata dia, perusahaan akan berkolaborasi minta bantuan pihak kepolisian. Alat-alat berat perusahaan banyak. Bahkan perusahaan akan menutup semua lubang-lubang sumur.

“Saat ini sumur minyak ilegal yang aktif kurang lebih 30 titik. Yang bisa mengeluarkan minyak lah katanya begitu,” ucapnya.

Menurut dia konon ceritanya ada sumur tua Belanda tak jauh dari lokasi kebakaran. Sumur tua Belanda itu sebenarnya sudah di tutup. Ia lagi-lagi heran dari mana pelaku mengetahui ada kandungan minyak dalam areal PT AAS.

“Makanya aneh, luar biasa memang mereka,” ujarnya.

Kabid Humas Polda Jambi Kombes Pol Mulia Prianto mengatakan konferensi pers musibah kebakaran sumur minyak ilegal dalam wilayah Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari akan dilaksanakan besok.

“Konferensi Pers akan dilaksanakan pada hari Senin pagi, tanggal 20 September 2021, pukul 08.00 WIB, di Lobby Utama Polda Jambi,” kata mantan Kapolres Batanghari melalui pesan WhatsApp.

Editor: Ardian Faisal

PERISTIWA

Delapan Warga Cedera Akibat Lemparan Bom Molotov, LPKNI Laporkan Pembakaran Perahu ke Polisi

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Jambi – Aksi pembakaran satu unit perahu pencari barang antik oleh warga Desa Gedong Karya, Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muarojambi pertengahan bulan ini berbuntut panjang.

Pasalnya para warga yang diklaim sebagai pelaku pencari barang antik tidak terima dengan aksi brutal yang dilakukan oleh oknum masyarakat yang membakar perahu milik mereka.

Atas kejadian itu, kurang lebih delapan orang warga yang berada di perahu tersebut mengalami cedera akibat lemparan bom molotov oleh pelaku pembakaran dan melaporkan perihal tersebut ke Lembaga Perlindungan Konsumen Nusantara Indonesia (LPKNI).

Kurniadi Hidayat menerangkan bahwa kejadian sebenarnya tidak sesuai dengan pemberitaan yang beredar saat ini, bahkan warga yang disebut pencari barang antik itu diserang secara tiba-tiba tanpa pemberitahuan.

“Tidak seperti pemberitaan yang beredar, mereka pekerja barang antik bukan pekerja penambang Ilegal atau PETI, dan beraktivitas jauh dari pemukiman warga. Mereka diserang dengan molotov, tombak, parang dan ketapel oleh lebih kurang 20 orang,” kata Ketua Umum LPKNI, Kurniadi Hidayat.

Kurniadi Hidayat mengatakan pihaknya telah melaporkan tindakan arogan pelaku pembakaran satu unit perahu tersebut ke Ditpolairud Polda Jambi.

“Iya, sudah kita laporkan ke Ditpolairud Polda Jambi,” ujarnya.

Dia menceritakan, delapan orang warga yang berada di atas perahu itu diserang ketika sedang bekerja terlebih lagi masih ada pekerja yang masih berada di dalam air.

“Mereka diserang dengan arogan ketika sedang bekerja dilokasi yang jauh dari permukiman warga, bahkan ada seorang pekerja yang masih berada di dalam air, akibat serangan itu banyak yang mengalami cidera,” katanya.

Berdasarkan keterangan Ketua Umum LPKNI Kurniadi Hidayat, kedelapan orang yang diserang tersebut sudah diperiksa oleh penyidik Ditpolairud Polda Jambi.

“Dari kejadian ini, pihak korban mengalami kerugian materi yakni sebuah kapal motor berikut perlengkapannya dan juga seorang pekerja mengalami cedera fatal akibat luka bakar dibagian betis sebelah kanan dan sudah ada hasil visum di RS Bhayangkara,” ujarnya menjelaskan.

Sementara itu, Kurniadi juga meminta polisi segera menangkap segera pelaku pembakaran dan penganiayaan terhadap para korban yang sedang mencari nafkah.

Reporter: Juan Ambarita

Continue Reading

PERISTIWA

Kapolda Jambi Silaturahmi Bersama Tokoh Agama Katolik se-Provinsi Jambi

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Jambi – Dalam upaya memperkuat sinergitas antara Kepolisian dengan tokoh lintas agama, Kapolda Jambi Irjen Pol Krisno H Siregar melaksanakan kegiatan silaturahmi bersama para tokoh agama Katolik se-Provinsi Jambi, pada Selasa, 15 April 2025.

Kegiatan yang berlangsung di Gereja Santo Gregorius Agung, Jl Lingkar Barat No 1, Kelurahan Kenali Asam Bawah, Kecamatan Kotabaru Jambi ini berlangsung khidmat dan penuh kehangatan.

Dalam sambutannya, Romo Felik menyampaikan apresiasi atas kunjungan Kapolda Jambi dan jajaran. Ia menyoroti pertumbuhan umat Katolik di Jambi yang kini mencapai sekitar 16.000 jiwa, dengan Paroki Santo Gregorius Agung menjadi yang terbesar.

Ia juga menegaskan komitmen gereja dalam pelayanan masyarakat melalui sektor pendidikan, kesehatan, dan pengembangan kepemudaan.

Kapolda Jambi dalam sambutannya mengungkapkan rasa bahagia dapat bertemu langsung dengan umat Katolik di Jambi. Ia menyampaikan ajakan untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), serta membuka ruang komunikasi secara langsung bagi masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasi melalui kontak pribadinya.

“Saya percaya bahwa umat Katolik adalah pribadi yang baik, kritis, dan akademis. Saya berharap umat Katolik bisa menjadi mitra strategis dalam menjaga kondusivitas wilayah Jambi,” kata Irjen Pol Krisno.

Melalui kegiatan ini, diharapkan terjalin komunikasi yang harmonis antara Kepolisian dan masyarakat Katolik dalam mendukung terciptanya suasana yang aman dan damai di Provinsi Jambi. (*)

Continue Reading

PERISTIWA

Ops Sar Dibuka untuk Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Natuna–Anambas

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Natuna – Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna resmi membuka Operasi SAR gabungan untuk mencari dua nelayan yang hilang kontak dalam pelayaran dari Pulau Selaut, Kabupaten Natuna menuju Pulau Nyamuk, Kabupaten Kepulauan Anambas, Senin, 14 April 2025.

Kedua nelayan tersebut, Asrikandi, warga Desa Munjan, Kecamatan Siantan Timur, dan Han, warga Desa Selaut, Kecamatan Bunguran Barat, dilaporkan berangkat pada Jumat malam, 11 April 2025, sekitar pukul 19.00 WIB, menggunakan pompong berwarna biru berukuran sekitar 5 GT. Hingga berita ini diturunkan, keduanya belum juga tiba di tujuan dan belum dapat dihubungi pihak keluarga.

Sebelumnya, keluarga dan kelompok nelayan setempat yang tergabung dalam HNSI telah melakukan upaya pencarian secara mandiri, berdasarkan titik terakhir komunikasi yang diterima. Laporan hilangnya kontak ini kemudian diteruskan kepada Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna.

Sebagai tindak lanjut, koordinasi intensif dilakukan dengan berbagai pihak, termasuk Lanal Tarempa, Polres Anambas, BPBD Anambas, SROP Tarempa dan Natuna, Bakamla Natuna, serta unsur nelayan HNSI.

“Kami telah mengerahkan tim gabungan melalui Pos SAR Anambas dan terus melakukan pencarian bersama unsur TNI AL, kepolisian, Polairud, Bakamla, dan mitra lainnya,” ujar Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna, Abdul Rahman.

Selain upaya pencarian laut, pihak SAR juga meminta bantuan penyebaran informasi kepada kapal-kapal yang melintas di perairan tersebut, serta mengimbau masyarakat untuk turut memberikan laporan jika menemukan tanda-tanda keberadaan korban.

“Informasi mengenai posisi terakhir, data kapal, hingga muatan masih belum dapat dipastikan. Karena itu, kami mohon doa dan dukungan masyarakat,” ucap Abdul Rahman.

Bagi masyarakat yang memiliki informasi atau melihat objek mencurigakan, dapat segera menghubungi WhatsApp Kantor SAR Natuna di nomor 0822-8390-7707.

Kondisi cuaca di lokasi pencarian saat ini dilaporkan hujan dan jarak pandang terbatas. Masyarakat dan nelayan diminta tetap waspada dan terus mengikuti pembaruan informasi cuaca.

Informasi lanjutan terkait pencarian ini akan disampaikan dalam rilis berikutnya.

Reporter: Saipul Bahari

Continue Reading
Advertisement ads ads
Advertisement ads