DETAIL.ID, Batanghari – Wahyu Nugraha merupakan salah satu atlet cabang olahraga (Cabor) Ikatan Motor Indonesia (IMI) asal Kabupaten Batanghari yang batal berangkat mengikuti PON XX Papua 2021.
Ketua Cabor IMI Batanghari, Darmawansyah merasa kaget nama anak buahnya masuk daftar rekap cabor penerima uang saku dari Bupati Batanghari Muhammad Fadhil Arief (MFA) sebesar Rp 10 juta tanggal 13 September 2021.
“IMI Provinsi Jambi tidak ada menyurati pengurus cabor jika atlet balap motor lolos pra PON mengikuti PON XX Papua. Begitu pun KONI Provinsi Jambi tidak menyurati KONI Batanghari soal tidak berangkatnya atlet balap motor mengikuti PON,” ucapnya, Jumat 17 September 2021.
Pria akrab disapa Mawan Dragon dengan tegas berujar atlet balap motor asal Batanghari atas nama Wahyu Nugraha tidak menerima uang saku dari Bupati Batanghari.
“Intinya KONI Provinsi Jambi tidak mengirimkan atlet balap motor untuk PON XX Papua 2021,” katanya.
Ketua Umum KONI Batanghari H. Arzanil mengatakan atlet lolos pra PON XX Papua 2021 tidak semua di kirim ke Papua. Ia tidak mengetahui secara detail alasannya karena tanggung jawab Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jambi.
“Sebab kekuasaan PON XX Papua 2021 diserahkan ke Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jambi. Termasuk atlet cabor IMI asal Kabupaten Batanghari bernama Wahyu Nugraha. Seharusnya dia lolos PON, tapi tidak diberangkatkan, wajar-wajar saja dia protes,” katanya.
Sebagian cabor lolos pra PON tapi tidak diberangkatkan Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jambi, kata Arzanil, maka pengurus cabor dengan kebijakannya menggunakan biaya sendiri.
“Termasuk cabor Wushu, itu namanya biaya mandiri. Batanghari mengirim satu atlet bernama Fatimah Putri. Uang saku Wahyu Nugraha yang gagal berangkat akan diberikan kepada atlet Wushu,” ucapnya.
Ia mengetahui cabor IMI batal berangkat ke PON XX Papua 2021 karena adanya protes dari atlet balap motor hari ini, pasca pelepasan atlet sekaligus pemberian uang saku dari Bupati Batanghari.
“Kalau tidak ada protes, saya tidak tahu. Saya anggap dia sudah berangkat. Karena tidak ada pemberitahuan dari KONI Provinsi Jambi, dari Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jambi dan dari cabor IMI Provinsi Jambi pun tidak ada,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan bahwa Bupati Batanghari, Jambi, Muhammad Fadhil Arief (MFA) memberikan ‘jimat kertas’ atau uang saku sebesar Rp 60 juta kepada enam atlet asal daerah ini sebelum berangkat menuju perhelatan akbar PON XX Papua 2021.
Editor: Ardian Faisal