DETAIL.ID, Batanghari – Sekretaris Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Batanghari, Jambi, Roni mengatakan wabah pandemi Covid-19 berhasil menghantam target pendapatan asli daerah (PAD) Balai Benih Ikan (BBI) tahun 2021.
“Target PAD BBI tahun ini sebesar Rp 97 juta. Karena wabah pandemi Covid-19 target PAD 2021 turun menjadi Rp 67 juta,” ucapnya dikonfirmasi detail Jumat 3 September 2021.
Ada tiga jenis benih ikan dalam kolam BBI yang berada di Desa Karmeo, Kecamatan Batin XXIV. Tiga jenis benih ikan adalah ikan patin, ikan nila dan ikan lele. Indukan ikan dalam kolam BBI, kata Roni, masih beli dari luar daerah. Masing-masing jenis ikan bisa menghasilkan 1.200 benih selama dua tahun.
“Hasil benih di jual kepada masyarakat dan memenuhi kebutuhan petani ikan. Benih ikan ukuran 2 cm baru bisa di jual karena kalau penjualan di bawah 2 cm resiko kematian benih cukup tinggi,” ujarnya.
Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan tahun depan akan mencoba membudidayakan benih ikan gurami. Ia berujar Bupati Batanghari ingin fokus ke BBI sebagai ikon sentra benih ikan. Apalagi minat masyarakat membeli benih ikan di BBI cukup tinggi. Buktinya target PAD selalu tercapai setiap tahun.
“Target PAD tahun ini baru terealisasi 40%,” katanya.
BBI Karmeo punya 34 kolam dengan ukuran berbeda. Pembangunan BBI tahun 2005 dan baru difungsikan tahun 2006 dengan luasan 1,8 hektar. Konsumen benih ikan hampir 60% individu dan 40% kelompok tani. Sedangkan harga benih ikan patin paling kecil 250 rupiah, nila 120 rupiah dan lele 150 sampai 200 rupiah.
“Konsumen benih ikan nila sejak 2014 ke bawah berasal dari Desa Aro. Kalau untuk penjualan benih ikan di BBI tergantung stok, bisa setiap hari dan bisa per minggu. Stok benih ikan nila tak pernah putus, khusus ikan patin dan lele tergantung musim,” ucapnya.
Editor: Ardian Faisal
Discussion about this post