DETAIL.ID, Muaro Jambi – Salah satu tim Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) dari Universitas Jambi yakni UKM Entrepreneur sukses menggelar Pemberdayaan masyarakat melalui program Agropreneur Dalam Mewujudkan Wisata Kampung Herbal Organik di Desa Suka Maju, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi.
Sebelumnya, desa Suka Maju sendiri terkenal sebagai penghasil tanaman rimpang yaitu tanaman kunyit dan juga tanaman jahenya. Selain itu terdapat potensi yang cukup besar dari desa Suka Maju, banyak sekali limbah kotoran hewan ternak yang belum dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar seperti limbah kotoran kambing, kotoran ayam serta cangkang telur.
[jnews_element_newsticker newsticker_title=”Baca Juga ” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” number_post=”7″ post_offset=”1″]
Dari beberapa potensi dan juga sumber daya yang tersedia di Desa, Tim menghadirkan program–program pemberdayaan dan pembinaan masyarakat terkait pembuatan produk olahan berbahan dasar tanaman Jahe, Kunyit dan juga Serai yang memiliki nilai jual ekonomis yang menyasar ibu-ibu rumahtangga serta pelatihan pembuatan pupuk kompos organik dengan sasaran kelompok tani.
Awalnya, Tim melakukan pelatihan pembuatan Pupuk Kompos Organik kepada kelompok tani yang ada di desa Suka Maju. Bertempat di Saung Kelompok Tani RT 02 Maju Jaya, pelatihan diisi dengan mendatangkan seorang akademisi dari Fakultas Peternakan Universitas Jambi yang merupakan pakar dibidang pupuk kompos organik, Ir. Maksudi, M.Sc., Ph.D.
“Pelatihan pembuatan pupuk organik memanfaatkan limbah kotoran ternak menjadi pupuk kompos organik yang bermanfaat untuk menyuburkan tanaman dan juga dapat menetralkan PH tanah. Pada prosesnya pembuatan pupuk kompos dilakukan secara sederhana menggunakan bahan yang tersedia disekitar tempat tinggal kelompok tani,” kata Ir. Maksudi, M.Sc., PhD, Sabtu 6 November 2021.
[jnews_element_newsticker newsticker_title=”Baca Juga ” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” number_post=”7″ post_offset=”1″]
Hal ini, lanjutnya, ditujukan untuk menambah wawasan masyarakat khususnya kelompok tani tentang efek samping dari penggunaan pupuk kimia dan manfaat serta kelebihan pupuk kompos organik ketimbang pupuk kimia.
Masyarakat desa mengikuti acara pelatihan selama kurang lebih 4 jam dengan antusias, mulai dari pemaparan materi dasar–dasar pembuatan pupuk organik sampai praktek pembuatan pupuk organik secara langsung oleh kelompok tani dengan dipandu oleh Ir. Maksudi, M.Sc., PhD.
“Kegiatan ini juga merupakan salah satu program unggulan Tim PHP2D UKM Entrepreneur Mahasiswa Universitas Jambi yang lolos Kegiatan PHP2D Nasional dari Kemendikbud Tahun 2021 dalam memanfaatkan potensi limbah ternak ayam, kambing serta cangkang telur yang ada di desa Suka Maju Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi,” kata Dr. Sigit Indrawijaya S.E., M.Si, Dosen Pembimbing Tim PHP2D UKM Entrepreneur Mahasiswa Universitas Jambi.
Sementara itu, masyarakat Desa Suka Maju sendiri merespon baik kegiatan yang diselenggarakan oleh para mahasiswa, mereka berharap program yang dihadirkan Tim PHP2D UKM Entrepreneur Mahasiswa Universitas Jambi ini dapat membantu masyarakat kedepannya. Utamanya kelompok tani yang ada di Desa Suka Maju dalam mengelola potensi limbah yang ada secara baik dan benar serta bernilai ekonomis, serta kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan.
“Alhamdulillah dengan adanya adik mahasiswa tim PHP2D UKM Entrepreneur Mahasiswa UNJA sangat membantu kami kelompok tani Maju Jaya lebih bagus dalam mengelola limbah, harapan kami adik-adik Mahasiswa dapat terus bertukar informasi dan pikiran untuk kemajuan petani kedepan,” kata Sutarno, Ketua Kelompok Tani Maju Jaya.
[jnews_element_newsticker newsticker_title=”Baca Juga ” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” number_post=”7″ post_offset=”1″]
Untuk diketahui, Tim PHP2D UKM Entrepreneur Mahasiswa Universitas Jambi yang lolos Kegiatan PHP2D Nasional dari Kemendikbud Tahun 2021 ini mengikuti program PHP2D di Desa Suka Maju semenjak 28 September lalu. Mereka melakukan berbagai kegiatan pemberdayaan, pembinaan, pengabdian serta monitoring dan evaluasi terhadap masyarakat desa. Program PHP2D sendiri akan berakhir pada 11 Desember mendatang.
Reporter: Juan Ambarita