ADVERTORIAL
Gubernur Al Haris Minta PGWI Turut Bangun Jambi

DETAIL.ID, Jambi – Gubernur Jambi, Al Haris meminta kepada Persekutuan Gereja Gereja Indonesia Wilayah (PGIW) Jambi turut serta dalam membantu proses pembangunan di Provinsi Jambi. Hal tersebut disampaikan Gubernur Al Haris saat menghadiri Sidang Pekerja Lengkap Pemilihan Pengurus PGIW Jambi, bertempat di Gedung Gereja BNKP Kota Baru Jambi, Senin 14 Februari 2022.
Gubernur Al Haris memberikan apresiasi agenda PGIW Jambi ini, sidang dalam rangka pemilihan pengurus, sebagai bagian dari kesinambungan suatu organisasi, dan dalam upaya untuk meningkatkan kinerja organisasi tersebut.
“Dalam melaksanakan pembangunan, Pemerintah Provinsi Jambi bekerja sama dan bersinergi dengan semua pemangku kepentingan, yakni Pemerintah Pusat, Pemerintah Kabupaten dan Kota, BUMN dan BUMD, swasta, komunitas, organisasi keagamaan, organisasi kemasyarakatan, masyarakat, dan semua stakeholder, serta bersedia dan terbuka menerima masukan dari semua pihak, termasuk dari PGIW Jambi sepanjang semangat dan tujuannya untuk meningkatkan pembangunan dan kemajuan Provinsi Jambi. Saya yakin bahwa PGIW Jambi juga pasti berkeinginan agar Provinsi Jambi semakin maju dan berdaya saing dalam semua sektor pembangunan,” ujar Gubernur Al Haris.
Gubernur Al Haris menyampaikan bahwa negara Indonesia, termasuk Provinsi Jambi memiliki anugerah kemajemukan (plural), baik suku, ras, daerah, bahasa, budaya dan adat-istiadat, serta agama. “Semua perbedaan itu, harus kita syukuri, maka sikap toleransi dan menghargai perbedaan merupakan keharusan, yang harus terus-menerus kita upayakan, pupuk, kembangkan, dan sebarluaskan bersama, agar toleransi dan menghargai perbedaan itu menjadi tradisi yang kemudian berkembang menjadi budaya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,” jelas Al Haris.
“Saya mengajak ketua dan seluruh jajaran PGIW Jambi, serta seluruh komponen masyarakat Provinsi Jambi, mari bersama-sama menjaga kerukunan, keamanan, dan kekondusifan Provinsi Jambi, hal yang sangat dibutuhkan dalam menyukseskan pembangunan Provinsi Jambi. Bersama kita berupaya untuk mewujudkan Provinsi Jambi sebagai rumah besar bagi keberagaman,” lanjut Gubernur Al Haris.
Gubernur Al Haris mengatakan bahwa visi pembangunan Provinsi Jambi dinamakan Visi Jambi MANTAP (Maju, Aman, Nyaman, Tertib, Amanah, dan Profesional) di bawah Ridho Allah Subhanahu Wa Ta’ala, dengan tiga misi turunannya: pertama adalah Memantapkan Tata Kelola Pemerintahan, kedua adalah Memantapkan Perekonomian Masyarakat dan Daerah, serta yang ketiga adalah Memantapkan Kualitas Sumber Daya Manusia.
“Saya yakin bahwa PGIW Jambi dan seluruh lembaga keagamaan yang ada di Provinsi Jambi merupakan mitra Pemerintah Provinsi Jambi dalam mewujudkan misi ketiga, Memantapkan Kualitas Sumber Daya Manusia, yakni melalui pembangunan karakter dan akhlak. Sumber daya manusia yang berkualitas bukan hanya dari sisi ilmu pengetahuan dan pemanfaatan teknologi, tetapi juga dari sisi karakter dan akhlak serta mengucapkan terima kasih kepada PGIW Jambi atas peran pembinaan para jemaatnya,” kata Gubernur Al Haris.
Gubernur Al Haris mengharapkan agar sidang ini berlangsung dengan lancar dan tertib, serta berhasil melahirkan pemimpin dan pengurus-pengurus terbaik, untuk kemajuan PGIW Jambi yang kontributif terhadap kemajuan Provinsi Jambi. “Saya yakin bahwa seluruh peserta sidang akan menyelenggarakan sidang dengan sebaik-baiknya. Saya berpesan, hendaknya nilai-nilai kasih yang menjadi dasar, motivasi, dan penggerak PGIW Jambi dalam melaksanakan sidang memilih pemimpin dan para pengurus, serta dalam melaksanakan tugas dan fungsi sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan di PGIW Jambi,” pungkasnya.

ADVERTORIAL
Terima Audiensi dari BPKP Jambi, Gubernur Al Haris Bahas Kajian Strategis untuk Kebijakan Daerah

Jambi – Gubernur Jambi Al Haris menerima audiensi dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Jambi, yang dilaksanakan di Rumah Dinas Gubernur Jambi pada Selasa, 14 Oktober 2025.
Audiensi ini dihadiri langsung Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Jambi, Mardiyanto Arif Rakhmadi, dan Gubernur Al Haris didampingi Inspektur daerah Provinsi Jambi, Agus Herianto.
Pertemuan ini membahas berbagai kajian strategis yang dapat menjadi dasar pengambilan kebijakan penting di lingkup Pemerintah Provinsi Jambi.
Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Al Haris mengungkapkan bahwa pihaknya meminta pendampingan dan telaah dari BPKP untuk memastikan setiap kebijakan daerah berbasis pada data dan analisis yang akurat.
“Saya banyak meminta kajian dari mereka dalam hal apapun. Misalnya kajian terkait dengan MBG, Kepmen 14 tentang sumur rakyat, Koperasi Merah Putih, dan Potensi Pajak Rakyat,” ujar Al Haris.
Dia menambahkan, masih terdapat beberapa potensi pendapatan daerah yang belum tergarap optimal, salah satunya dari sektor pertambangan galian C.
“Galian C belum ada kita pungut dari Pemda setempat,” katanya.
Menurut Al Haris, peran BPKP sangat penting dalam memberikan kajian, telaah, dan rekomendasi kebijakan yang dapat memperkuat tata kelola pemerintahan.
“BPKP ini kan badan yang memberikan kajian dan telaah kepada kami untuk mengambil kebijakan,” tuturnya.
Merangin
Bupati H M Syukur Pastikan Bantuan Ponpes Tetap Bergulir

Merangin – Meskipun kondisi keuangan daerah ‘dihantam’ efesiensi, ditambah lagi berkurangnya dana transfer Pusat, namun dipastikan program bantuan Rp 100 untuk setiap Pondok Pesantren (Ponpes) yang mempunyai legalitas, tatap dikucurkan.
Komitmen tersebut disampaikan Bupati Merangin H M Syukur, ketika bersilaturahmi dengan para pimpinan Ponpes se-Kabupaten Merangin, di Auditorium rumah dinas bupati Merangin pada Rabu, 15 Oktober 2025.
Tampak hadir, pada silaturahmi itu Wabup H A Khafidh, Pj Sekda Zulhifni, para Asisten Setda Merangin, Kemenag Khusaini, Ketua MUI Merangin Dr. H Joni Musa, Buya H Satar Saleh, Plt Kadis Kominfo Ahmad Khoirudin (Akhoi) dan para Kepala OPD lainnya.
“Program bantuan Ponpes ini akan terus berjalan dan bergulir ke tahun berikutnya. Kalau kita katakan Merangin keadaannya susah, itu bisa menjadi doa. Saya tegaskan, Merangin dalam kondisi baik-baik saja,” ujar Bupati disambut tepuk tangan yang hadir.
Diakui H M Syukur, tantangan itu memang selalu ada, namun semua itu bisa dilalui asalkan ada kebersamaan. Singkirkan berbedaan yang ada dan fokus bersemangat bersama membangun Merangin yang sama-sama dicintai.
Dijelaskan bupati ada tiga fase tantangan besar yang telah dilalui daerah, yaitu fase Covid-19/Corona, fase Efisiensi anggaran pasca pelantikan pasangan bupati Merangin yang mengejutkan dan terbaru adalah fase Pengurangan dana transfer Pusat.
Selain program bantuan Ponpes, Pemkab Merangin juga punya program 10.000 Jamkesda, untuk pelayanan kesehatan masyarakat kurang mampu, program beasiswa, bantuan peralatan sekolah dan pembangunan infrastruktur di jalan-jalan vital.
Perbaikan jalan vital itu, jalan di Desa Durian Rambun dan jalan Sungai Pinang-Ngaol yang tetap berjalan. Begitu juga dengan bantuan bibit sawit, bibit ikan dan bibit sayuran untuk petani juga sudah dianggarkan.
“Di tengah efisiensi saat ini, semua program yang pernah terucap saat kampanye dan tertuang dalam visi misi bupati, Insya Allah tetap akan berjalan, meskipun belum maksimal,” kata Bupati.
Pada silaturahmi yang berlangsung penuh rasa kekeluargaan itu, bupati berharap seluruh pimpinan Ponpes dapat membantu mensosialisasikan kepada seluruh elemen masyarakat, terkait kondisi keuangan daerah yang belum menguntungkan.
“Saya meyakinkan, di tengah efisiensi dan pengurangan anggaran, kita tetap bisa membangun. Kita butuh semangat, kebersamaan, rasa memiliki daerah. Tolong sampaikan ke masyarakat, agar semua rasa itu tumbuh diri setiap insan,” ucap Bupati.
ADVERTORIAL
Mahasiswa Bisnis Digital UNJA Lolos PMW 2025 Lewat Ceritia, Platform Teman Digital yang Peduli Kesehatan Mental

Jambi – Empat mahasiswi Program Studi Bisnis Digital Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi berhasil meraih pendanaan dari Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) UNJA 2025 melalui Ceritia, sebuah platform digital yang dirancang sebagai teman curhat bagi mahasiswa.
Ceritia hadir untuk menjawab kebutuhan mahasiswa yang sering mengalami tekanan akademik, beban tugas yang menumpuk, dan kelelahan dalam kehidupan sosial. Platform ini memberikan ruang aman bagi pengguna untuk menyampaikan perasaan mereka tanpa takut dihakimi.
“Terkadang kita hanya ingin didengarkan, bukan dinasihati. Ceritia hadir untuk memberikan ruang yang nyaman dengan cara yang aman dan mudah diakses,” kata Az Zahra Aurellia Alamsyah Putri, ketua tim sekaligus penanggung jawab teknologi Ceritia.
Ceritia menggabungkan teknologi kecerdasan buatan dengan pendekatan yang manusiawi. Fitur utamanya adalah chatbot yang dapat menganalisis perasaan pengguna, memberikan saran aktivitas positif, dan menghubungkan mereka dengan komunitas yang saling mendukung.
Platform ini dikembangkan oleh tim yang terdiri dari Az Zahra, Safina Calzoum, Lintang Ayu Sukmadjati, dan Nanda Gita. Mereka bekerja sama dengan mahasiswa Psikologi Universitas Jambi untuk menjaga aspek etika dan empati dalam setiap fitur yang dikembangkan. Mahasiswa Sistem Informasi juga turut membantu dalam pengembangan teknis website.
“Kami ingin membantu mahasiswa berani berbagi perasaan tanpa rasa takut. Dunia digital seharusnya bisa jadi tempat yang nyaman dan aman,” ujar Safina Calzoum, yang bertanggung jawab atas arah strategis Ceritia.
Dana yang diperoleh dari PMW UNJA 2025 akan digunakan untuk melakukan riset pengguna dan mengembangkan versi uji coba platform. Lintang Ayu Sukmadjati, yang mengurus operasional dan keuangan, mengatakan bahwa riset ini penting agar Ceritia bisa lebih bermanfaat bagi penggunanya.
Nanda Gita, yang menangani komunikasi dan pemasaran, menjelaskan pendekatan tim dalam merancang Ceritia. “Kami sengaja membuat Ceritia terasa seperti teman, bukan aplikasi yang kaku. Bahasa yang digunakan santai dan hangat, agar orang merasa nyaman untuk berbagi cerita,” tuturnya.
Saat ini, Ceritia sudah bisa diakses melalui situs resmi di https://ceritia.id. Ke depannya, tim berencana meluncurkan versi beta untuk diuji coba di kalangan mahasiswa UNJA dan kampus lainnya di Jambi.
Dengan pendekatan yang mengutamakan empati dan kepedulian terhadap kesehatan mental, Ceritia menunjukkan bahwa inovasi digital tidak hanya soal teknologi, tetapi juga tentang memahami kebutuhan manusia.