DETAIL.ID, Tebo – Kebijakan operasi pasar yang dilakukan pemerintah untuk menstabilkan harga minyak goreng Rp14 ribu per kilogram ternyata belum merata. Terbukti, di Kabupaten Tebo Provinsi Jambi, harga komoditas pangan tersebut masih stabil tinggi yakni berkisar Rp18 ribu sampai Rp20 ribu per kilogram.
“Sekarang masih modal mahal, jadi kita juga Rp20 ribu per kilogram. Nanti kalo sudah dapat modal murah baru kita jual murah,” kata Pipin, salah seorang pedagang di pasar tradisional Lebak Bungu Kabupaten Tebo, Rabu, 02 Februari 2021
Dia mengaku harga tersebut sudah diterapkannya sebelum tahun baru 2022 kemarin. Dia juga mengaku saat ini penjualan minyak goreng sepi pembeli. Pasalnya, sudah banyak subsidi atau minyak murah yang dijual disejumlah minimarket.
“Kalo di pasar kan belum ada subsidi. Karena modalnya sudah mahal, jadi mau Ndak mau kita jual mahal juga,” ucapnya.
Ditanya jika pemerintah mengeluarkan edaran terkait harga minyak goreng harus dijual sesuai harga yang telah ditetapkan yakni Rp14 ribu per kilogram, dia berkata,” Untuk sekarang kita tetap menjual dengan harga tinggi. Nanti kalo sudah dapat modal murah, baru kita jual murah sesuai dengan anjuran pemerintah,” katanya.
Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Ketenagakerjaan (Disperindag Naker) Kabupaten Tebo melalui Kabid Perdagangan mengaku jika harga minyak goreng di Kabupaten Tebo sudah stabil. “Sudah stabil, harganya Rp14 per liter (kilogram),” kata dia.
Reporter: Syahrial
Discussion about this post