DETAIL.ID, Kalimantan Barat – Kelompok tani (poktan) sawit swadaya Perkumpulan Mitra Harapan (PMH) dan Perkumpulan Swadaya Poliplant (PSP) yang berada di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, mendeklarasikan diri siap menjalani seluruh standar yang ada di Indonesia Sustainable Palm Oil dan Roundtable On Sustainable Palm Oil (ISPO-RSPO).
PMH dan PSP mendeklarasikan komitmennya secara langsung tatap muka dan sambungan online dengan media zoom meeting pada Jumat 25 Maret 2022 mulai pukul 09.00 WIB.
Poktan PMH merupakan dampingan PT Harapan Sawit Lestari (HSL), dan Perkumpulan Swadaya Poliplant (PSP) adalah dampingan dari PT Perintis Sawit Andalan (PSA). PT HSL maupun PT PSA merupakan anak usaha Cargill Tropical Palm (CTP).
Proses yang dilalui hingga deklarasi ini digelar cukup panjang sejak 2021 melalui program yang diadakan oleh kedua anak usaha CTP seperti pemberdayaan untuk petani swadaya menuju sertifikasi ISPO dan RSPO. Program itu mendapatkan dukungan dari sejumah NGO yakni Inisiatif Dagang Hijau (IDH), Jacobs Douwe Egberts (JDE), Yayasan Forum Petani Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia (Fortasbi).
Deklarasi tersebut dihairi Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Dedi Junaidi, Direktur IDH, Nassat, Presdir Cargill Ketapang, Anthony Yeow, dan M Windrawan Inantha selaku Deputy Director-Market Transformation Indonesia RSPO.
Muhammad Munsif, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Barat pun ikut hadir, selanjutnya ada Junaidi Firrawan (Staf Ahli Bupati Ketapang bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan), Burhanudin (Subkoordinator Bina Usaha Dan Produksi Perkebunan Dinas Perkebunan Ketapang), Sandi Priana (Group Manager PMH), dan Yusuf (perwakilan PSP).
“Kami mendorong pekebun sawit di Kalimantan Barat menerapkan praktik-praktik pertanian berkelanjutan dengan Best Manajemen Practice. Dari kebun seluas 11.500 hektare ada 5.500 mitra Cargill. Sekitar 3000 di antaranya petani swadaya dengan luasan lahan 6.000 hektare. Harapannya, minimal 1.000 mitra ikut sertifikasi tahun depan,” ujar Anthony Yeow.
Poktan PMH memiliki anggota 393 petani dan luas lahan 1.547 hektare (ha). Sedangkan PSP memiliki jumlah anggota 2.543 orang dan luas lahan 4.493 ha. Kedua poktan ini berkebun di Kecamatan Air upas dan Kecamatan Manismata.
Komitmen implementasi tersebut akan menerapkan 3 poin yakni:
- Mengutamakan peningkatan produktivitas dengan pemenuhan praktik perkebunan kelapa sawit yang baik dan berkelanjutan.
- Pembangunan perkebunan kelapa sawit akan diarahkan untuk perkebunan sawit swadaya dengan rantai pasok yang berkelanjutan dan rendah emisi.
- Pengelolaan Perkebunan akan menerapkan prinsip-prinsip berkelanjutan di Indonesia.
Discussion about this post