DETAIL.ID, Jambi – Semua SPBU di Kota Jambi dipadati oleh truk angkutan batu bara, bahkan pantauan awak media ini di beberapa SPBU, antrean truk batu bara untuk memperoleh bahan bakar minyak jenis solar sampai ke bahu jalan pada Senin, 28 Maret 2022 siang.
Pihak SPBU yang berada di depan Pempek Selamat, sebelum simpang Telanai yang dipenuhi oleh truk batu bara saat dikonfirmasi langsung oleh media ini mengatakan bahwa pimpinannya sedang tidak berada di lokasi.
“Iyo, bos dak ado, Bang. Kemarin baru bongkar. Hari ini dak masuk,” kata sekuriti SPBU Simpang Telanai, Senin 28 Maret 2022. SPBU ini disebut-sebut adalah milik keluarga Petrus Purba.
Hal yang sama juga dikatakan oleh salah satu pekerja SPBU tersebut. Namun meskipun baru dibongkar, solar telah habis. Salah seorang sopir truk ketika ditanyai awak media ini bahkan mengatakan jika ia telah menunggu sejak pagi tadi.
Sementara ketika ditanya soal jumlah pasokan solar dari Pertamina yang masuk per harinya. Ia menjawab bahwa hal itu tidak menentu.
“Sekali bongkar biasanya 12 ton, cukupnya untuk kebutuhan seharilah. Kalau truk kadang bisa ngisi sampai 60 liter,” ujarnya.
Mendengar pernyataan tersebut, SPBU ini telah melanggar instruksi dari Wali Kota Jambi, Sy Fasha yang sebelumnya telah menetapkan batas maksimal 30 liter untuk satu unit truk batu bara.
Saat hendak memastikan kebenaran informasi ini dan meminta agar dapat kesempatan wawancara dengan pihak yang bertanggungjawab di SPBU tersebut, sekuriti tersebut tetap mengatakan bosnya sedang tidak di tempat.
Sementara itu, di salah satu SPBU di kawasan Simpang Rimbo, juga terlihat pemandangan yang sama yakni antrean truk batu bara demi memperoleh solar.
Awalnya ketika ditemui detail, pihak SPBU enggan ketika untuk diwawancara. “Kalau mau liput itu aja, ambil foto atau video saja, Bang. Enggak usah wawancara ya, nanti malah repot,” kata pihak SPBU yang mengaku sebagai pengawas bernama Olan, Senin 28 Maret 2022.
Ia menolak wawancara dengan alasan SPBU hanya menyalurkan bahan bakar dari Pertamina, ketika disoroti terkait antrean truk angkutan batu bara dan kelangkaan solar yang sedang terjadi di SPBU tersebut, ia menyangkal.
“Per hari yang masuk 24 KL (Kilo Liter) solar. 24.000 liter, kita normal buka jam 6 sampai jam 10 malam. Solar jalan terus kok enggak ada langka di sini,” katanya.
Ditanya soal jumlah minyak yang biasa diisi oleh truk angkutan batu bara, ia mengatakan, sesuai kapasitas tangki mobilnya.
“Sekitar 60an liter,” katanya saat ditanya lebih rinci.
Namun terkait instruksi Wali Kota Jambi yang telah menetapkan batas maksimal solar bagi truk batu bara adalah 30 liter, ia berkata bahwa peraturan tersebut hanya berlaku selama satu bulan pada tahun lalu.
“Iya betul, tahun kemarin memang 30 liter cuma hanya berlaku selama satu bulan. Karena agak berat juga untuk mengawasinya mengingat jumlah kendaraan saat ini,” ujarnya.
Reporter: Juan Ambarita
Discussion about this post