DETAIL.ID, Pasaman Barat – Presidium DPP Gerakan Mahasiswa Petani Indonesia (Gema petani) Yoggy E Sikumbang datangi kantor DPRD Pasaman Barat terkait konflik Agraria di wilayah Kabupaten Pasaman Barat, Jumat 20 Mei 2022.
“Gema Petani sudah menyurati kantor DPRD Pasaman Barat untuk beraudiensi terkait konflik agraria di Pasaman barat, dan pihak DPRD Pasaman Barat menyambut niat baik kita ini, kami beraudiensi langsung dengan ketua DPRD Pasaman barat H. Erianto,” kata Yoggy Sikumbang usai beraudiensi.
Menurut Yoggy, konflik agraria semakin meningkat semenjak 1990. Menurut data dari Serikat Petani Indonesia (SPI) terdapat 30 kasus yang melibatkan 8.002 KK dengan total luas tanah 22.437 hektar.
Dalam hal ini diperlukan peran aktif semua lini terkait dalam mempertahankan eksistensi masyarakat adat dan ikut terlibat dalam upaya penyelesaian konflik agraria.
“Sebanyak 73.735 KK di Pasaman Barat merupakan warga miskin dengan total penduduk 436.298 jiwa, tentu ini merupakan angka yang mengerikan,” ujar Yoggy.
Menurut Yoggy, secara sosio ekonomi Tanah Objek Reforma Agraria (TORA) bisa menjadi jawaban dalam menyelesaikan konflik agraria, sebab program TORA yang di tawarkan oleh SPI merupakan salah satu wujud upaya mensejahterakan petani.
“Diperlukan dukungan atas teknologi terapan guna meningkatkan added value komoditi yang dimiliki petani. Secara sosio politik Rakyat dan pemerintah mesti dalam satu kesatuan untuk membangun kedaulatan nagari menuju kedaulatan negara.” katanya.
Kemudian, Ketua DPRD Pasaman Barat, Erianto juga membenarkan jika konflik agraria di wilayah kabupatennya tergolong tinggi, menurutnya pihaknya akan tetap berupaya untuk menyelesaikan konflik tersebut.
“Betul sekali angka konflik agraria di pasaman barat lumayan tinggi dengan banyak nya surat masuk ke DPRD Pasaman barat terkait sengketa lahan. Namun kita akan terus mengawasi dan bekerja keras sesuai kewenangan kita sebagai DPRD dalam menyelesaikan konflik agraria yang ada di kabupaten pasaman barat ini,” kata Erianto.
Discussion about this post