DETAIL.ID, Medan – Selama beberapa tahun terakhir ini masyarakat sudah semakin familiar dengan keberadaan bursa saham atau pasar modal. Bahkan terkesan pasar modal sudah jadi bagian dan gaya hidup masyarakat Indonesia, termasuk di Kota Medan, Sumatra Utara.
Muhamad Pintor Nasution, Kepala PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Sumatra Utara, kepada para wartawan di Medan pada Selasa, 31 Mei 2022 mengungkapkan kelompok usia muda atau kaum milenial bahkan cenderung mendominasi minat berinvestasi di bursa saham.
Apalagi saat ini ada sejumlah kemajuan teknologi komunikasi yang mempermudah kaum milenial untuk berinvestasi saham hanya dengan menggunakan handphone.
“Lalu, bagaimana caranya menjadi investor saham? Caranya mudah. Langkah pertama, cari perusahaan sekuritas yang menjadi perantara pedagang efek di pasar modal,” kata Pintor.
Kata dia, sekuritas ini mirip seperti mencari bank untuk menyimpan dana kita. Ia menyebutkan ada banyak perusahaan sekuritas yang menjadi anggota Bursa Efek Indonesia (BEI).
dan ia menggaransi kalau semua perusahaan sekuritas yang menjadi anggota BEI, harus mendapatkan izin beroperasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai regulator atau wasit di pasar keuangan Indonesia.
Kata dia, para calon investor bisa melakukan verifikasi daftar perusahaan sekuritas di website resmi BEI dan OJK. Langkah berikutnya, ia menyarankan para calon investor dapat membuka rekening di perusahaan sekuritas, layaknya membuka rekening di bank.
“Terdapat formulir yang harus diisi beserta dokumen-dokumen yang dibutuhkan seperti Kartu Tanda Pengenal (KTP), NPWP, data rekening bank pembayar, dan menyetorkan sejumlah deposit dana untuk memulai transaksi saham,” ujar Pintor.
Namun untuk soal deposit, ia mengatakan hal itu berbeda-beda tergantung kebijakan tiap perusahaan sekuritas. Kata dia, dana itu tidak perlu disetorkan ke rekening perusahaan sekuritas.
Dana itu bisa tetap di dalam rekening atas nama nasabah yang ditempatkan di bank pembayar. Di pasar modal Indonesia, kata Pintor, terdapat sejumlah bank yang bekerja sama menjadi bank pembayar. “Investor hanya perlu memilih salah satunya,” ujarnya.
Lalu, setelah menyelesaikan proses administrasi itu maka calon investor akan mendapatkan nomor kepesertaan sebagai nasabah perusahaan sekuritas dan akan didaftarkan ke PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang merupakan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP) di Pasar Modal Indonesia.
“Nantinya investor akan menerima kartu AKSes dari KSEI yang menjadi SID atau Single Investor Identification bagi investor. Ini rasanya seperti memiliki rekening di bank yang bisa lebih dari satu,” kata Pintor.
Investor juga bisa membuka rekening efek di beberapa perusahaan efek. Namun dengan adanya layanan AKSes dalam satu akun ID, Pintor menyebutkan setiap investor bisa memantau kepemilikan asetnya dalam bentuk saham.
Atau bisa juga dalam bentuk efek investasi lain, termasuk reksa dana yang ada di rekening investor di beberapa perusahaan sekuritas hanya dengan melihatnya di sistem AKSes.
“Tentunya setiap investor perlu menyimpan user ID dan password untuk mengakses layanan ini, agar tidak bisa diakses pihak lain,” tutur Pintor memberi saran.
Kata dia, fasilitas AKSes KSEI ini dapat digunakan untuk memonitor posisi dan mutasi efek milik investor yang tersimpan pada Sub Rekening Efek di KSEI, yang dicatat oleh perusahaan sekuritas.
Nah, Pintor menyebutkan setiap investor berhak untuk memperoleh akses atas fasilitas ini melalui perusahaan sekuritas yang menjadi pemegang rekening KSEI. KSEI tidak mengenakan biaya apa pun, baik kepada pemegang rekening KSEI atau investor.
Ia meyakinkan publik kalau operasional KSEI dibiayai dari biaya transaksi perdagangan perusahaan sekuritas yang dibayarkan ke BEI setiap kali terjadi transaksi.
Selain KSEI, aktivitas back office di BEI didukung pula oleh Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP) yaitu PT Kliring Penjamin Efek Indonesia (KPEI).
Dengan demikian, Pintor menyebutkan investor akan mendapatkan fasilitas transaksi berupa sistem perdagangan daring (online trading) jika investor ingin melakukan transaksi sendiri secara langsung, dengan menggunakan kode perdagangan perusahaan efek tempatnya membuka rekening efek.
“Online trading berbasis web bisa diakses melalui gadget menggunakan jaringan internet dan bisa dibuka dari mana saja selama jam perdagangan saham.
Reporter: Heno
Discussion about this post