DETAIL.ID, Tanjung Jabung Timur – Dampak larangan ekspor bahan baku minyak goreng dan CPO tampak telah menjadi momok yang menakutkan bagi para petani. Perekonomian rumah tangga mereka jadi imbasnya, tak terkecuali di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi.
Jika di Ibukota Jakarta petani kelapa sawit seluruh Indonesia yang dikomandoi oleh DPP Apkasindo kompak bersama-sama dengan mahasiswa yakni, Forum Mahasiswa Sawit (Formasi) untuk menyuarakan jeritan petani sawit sebentar lagi.
Hal yang serupa juga terjadi di wilayah provinsi Jambi. DPD Apkasindo Tanjung Jabung Timur bersama sejumlah masyarakat, maupun dari unsur mahasiswa akan berunjuk rasa di kantor Bupati Tanjung Jabung Timur pagi ini.
Koordinator lapangan aksi keperihatinan Petani Kelapa Sawit ini, Ade Rahman saat dikonfirmasi membenarkan sendiri hal tersebut.
“Iya, kita akan turun nanti sekitar jam 09.00 ke kantor Bupati bang. Tuntutannya itu pencabutan larangan eskpor. Kita mendesak Bupati Tanjabtim untuk menguarakan aspirasi kita ke Pusat. Agar kebijakan larangan ekspor bisa segera dicabut oleh pemerintah pusat sehingga harga sawit bisa kembali normal,” katanya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh awak media, kebijakan larangan ekspor jelas telah memberi pukulan berat bagi para petani sawit, tak hanya petani mitra namun petani plasma juga sama-sama terdampak.
Hari ini Apkasindo melakukan aksi serentak secara nasional, apakah kebijakan akan berdampak terhadap pencabutan kebijakan larangan ekspor? Kita lihat saja.
Discussion about this post