DETAIL.ID, Jambi – Banjir di Kota Jambi dan sekitarnya masih menjadi permasalahan yang kerap timbul ketika hujan deras tiba. Belasan titik tercatat menjadi daerah yang harus bersiaga terhadap datangnya genangan air.
Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Pelaksana Jaringan Sumber Air (PJSA) BWSS VI, Eris Hendrabuana sebelumnya sempat mengatakan banjir yang terjadi di Kota Jambi merupakan banjir sesaat. Pernyataan yang menjadi ironi bagi masyarakat yang daerahnya menjadi langganan genangan air tersebut.
“Setelah kita perhatikan, penyebabnya memang karena curah hujan yang cukup tinggi. Walaupun saluran untuk menampung sudah cukup, namun karena kondisi curah hujan dalam satu tahun ini cukup tinggi. Terjadilah banjir sesaat,” ujarnya
Menurut Eris, pihaknya sudah bergerak berdasarkan data. “Kasusnya itu semua sistemnya ada pemantau cctv banjir,” tuturnya.
Sementara itu, ia mengelak jika disebut ada keterlambatan pembukaan pintu air seperti yang telah disebutkan oleh staffnya sendiri. “Memang ada keterlambatan pembukaan pintu air oleh petugas kami di lapangan. Namun setelah dibuka, air yang menggenang lambat laun menurun,” ujar staf SNVT PJSA BWSS VI kepada detail sebelum menjumpai Eris.
“Mungkin ada miss komunikasi antara maayarakat yang di luar yang belum mengetahui fungsi rumah pompa sungai asam. Ada info terlambat buka, itu salah dan tidak benar. Di sana ada penjaga pintu 24 jam,” ucapnya membantah.
Eris melanjutkan. pada saat muka air batang hari tinggi, pintu tersebut ditutup. Yang berfungsi pompa ada 4 pompa.
“Sekalian meluruskan. Tidak benar informasi itu. Elevasi untuk airnya pada saat itu belum waktunya untuk dibuka,”
Pernyataan Kasatker tersebut sekaligus juga membantah ucapan dari Kabid SDA Dinas PUPR Kota Jambi, M Yunius. Berbeda, Yunius mengatakan, pihaknya akan berkomunikasi intens dengan BWSS agar tidak terjadi keterlambatan pembukaan pintu air.
“Pintunya itu kan kecil-kecil. Saya bilang, jika sudah dibuka harus pertahankan atau jangan ditutup lagi. Artinya, jika tersumbat atau ada gangguan di situ maka efeknya akan masuk ke kota jambi,” ujar M Yunius
Ia mengatakan saat terjadi curah hujan tinggi, maka beberapa wilayah tergenang. Saat itu daerah yang tergenang air segera surut, namun wilayah yang agak lambat surut berada di daerah sungai tersebut.
“Saya cek ke lapangan, yang lainnya notabene magrib sudah tidak ada lagi, cuman di sungai Asam, karena di pintunya ada yang kurang lancar. Menurut prediksi saya kalau gangguan di titik itu sudah dikelola maka akan lancar,” ujar M Yunius.
Discussion about this post