DETAIL ID, Medan – Analis keuangan sekaligus ekonom Kota Medan, Gunawan Benjamin, mencemaskan kondisi pasar keuangan dan harga emas di seluruh dunia.
Pasalnya, sepanjang akhir pekan kemarin kinerja indeks bursa di berbagai tempat di Eropa, Asia, dan Amerika, berada di zona merah.
Kepada DETAIL.ID, Minggu 25 September 2022, Gunawan bilang pelemahan pada bursa global tersebut menjadi indikasi kuat bahwa ada potensi tekanan besar pada pasar keuangan di tanah air.
“Dan sejauh ini yang menjadi kekhawatiran pelaku pasar adalah ancaman resesi global yang sudah menunjukan tanda tanda besarnya,” kata pengajar di sejumlah kampus di Kota Medan ini.
Kekhawatiran itu, kata dia, disusul dengan aksi Bank Sentral AS atau The Fed dan sejumlah bank sentral di negara lain, termasuk Bank Indonesia, yang mengambil langkah menaikkan besaran bunga acuan untuk meredam inflasi.
“Dan implikasi dari kebijakan tersebut di waktu yang bersamaan menunjukan adanya ancaman resesi yang semakin kesini semakin terlihat,” kata Gunawan.
Ia mencontohkan Inggris yang menjadi salah satu negara besar yang mengalami penurunan penjualan ritelnya.
Bahkan, kata dia, penurunannya lebih buruk dari ekspektasi banyak ekonom sebelumnya.
“Sekadar informasi, penjualan ritel di inggris anjlok 1.6% dibandingkan konsensus analis sebesar -0.5%. Tidak berhenti di situ, mata uang Inggris Poundsterling (GBP) juga mengalami tekanan hebat,” kata Gunawan.
Terhadap US Dolar, ia bilang GBP justru melemah di kisaran $1.1 untuk setiap 1 GBP.
Dan di pekan ini, ujarnya, akan ada rilis data pertumbuhan ekonomi AS (GDP), yang akan mempertegas bahwa AS masuk dalam jurang resesi.
Melihat situasi ini, ia menilai sepekan ke depan pada dasarnya bukanlah pekan yang baik bagi pelaku pasar.
“Kita tengah berhadapan pada potensi tekanan hebat yang bisa menekan indeks harga saham gabungan (IHSG) dan Rupiah. Harga emas juga sulit tertolong karena kinerja mata uang US Dolar masih ditopang dengan ekspektasi kenaikan bunga acuan Bank Sentral AS,” kata Gunawan.
Ia melihat IHSG berpeluang untuk mencoba level psikologis 7.000, meskipun di akhir pekan kemarin IHSG ditutup di level 7.178,58.
“Terlihat ada selisih yang terlalu lebar, tetapi kemungkinan IHSG ke 7.000 itu cukup berpeluang di pekan ini. Sementara itu, Rupiah diperkirakan masih akan bertahan di atas 15.000 per US Dolar. Berpeluang bergerak dalam rentang 15.000 hingga 15.075 per US Dolar,” kata Gunawan.
Nah, untuk harga emas dunia, ia bilang diperkirakan akan bergerak dalam rentang $1.600 hingga $1.675 per ons troy.
“Pelaku pasar bisa mewaspadai level $1.635, jika level tersebut tembus kebawah, maka level psikologis $1.600 per ons troy berpeluang tercipta,” tegas Gunawan Benjamin.
Reporter: Heno
Discussion about this post