DAERAH  

Gelar Workshop bagi Wartawan, BPS Sumut Nilai Literasi Statistik Sangat Penting

DETAIL.ID, Kuala Namu – Mulai Senin hingga Selas17-18 Oktober 2022, pihak Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara (Provsu) menggelar workshop atau pelatihan bagi para wartawan.

Kegiatan yang diikuti oleh dari 50 wartawan itu digelar di Prime Plaza Hotel Kuala Namu, Deliserdang.

Dalam acara itu, Nurul Hasanudin, SST, M.Stat selaku Kepala BPS Sumut mengakui pentingnya peran pers dalam menyebarluaskan hasil survei dan penelitian pihak BPS, termasuk data-data yang dihasilkan.

Ia menjelaskan, literasi statistik yang mereka maksudkan dalam acara itu tidak melulu untuk kalangan pegawai BOS atau untuk para wartawan.

Melainkan juga, kata dia, untuk masyarakat agar mudah memahami tentang pentingnya statistik.

Ia bilang, literasi ini menjadi indikator penting bagi kemajuan sebuah bangsa.

Nah, untuk menyebarluaskan literasi statistik ke tengah masyarakat, Nurul Hasanuddin bilang peran wartawan sangat dibutuhkan.

“Peranan Wartawan dalam pembangunan statistik adalah menyebarluaskan data, mengolah informasi sesuai fakta, mengedukasi publik,” jelasnya.

Dalam kesempatan workshop ini ia menyampaikan dua hal kegiatan besar BPS Provsu tentang pendataan awal registrasi sosial ekonomi yang sedang berjalan di masyarakat.

“Karena itu kita ingin masyarakat menerima petugas kami baik itu di Medan maupun di seluruh provinsi sumut untuk menerima petugas kami,” ucapnya.

Ia juga menyampaikan bagaimana persiapan sensus pertanian 2023.

Kata dia, daya tahan sebuah bangsa dalam menghadapi krisis dan merespon perubahan, sektor pertanian inilah kekuatannya.

Sehingga, kata Nurul, data sensus pertanian ini menjadi bahan baku yang kuat jika ini bisa dibangun dengan menyeluruh.

“Pasti data ini menjadi kekuatan keberlanjutan data tahan kedaulatan pangan Tanah Air,” kata Nurul Hasanuddin.

Ia menambahkan bahwa adapun dukungan terhadap kebijakan strategis pemerintah.

Yaitu reformasi penyaluran subsidi pupuk, perbaikan data targeting, perbaikan tata kelola basis data pertanian melalui, pengendalian
laju konversi lahan pertanian, khususnya sawah.

Kemudian, ujarnya, rekrutmen petani milenial untuk mendorong regenerasi petani, kesejahteraan petani dan kedaulatan pangan.

Peningkatan kesejahteraan masyarakat petani kawasan hutan melalui Program Perhutanan Sosial, modernisasi mekanisasi sektor pertanian melalui adopsi modern dan digitalisasi pertanian atau dikenal dengan istilah smart farming 4.0.

Reporter: Heno

Exit mobile version