DETAIL.ID, Medan – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) tekah memutuskan untuk memilih Kabupaten Dairi sebagai daerah pengembangan pertanian terpadu hortikultura.
“Dan ada tiga alasan pokok kenapa Pemprov Sumut memilih Dairi sebagai daerah pengembangan pertanian terpadu hortikultura,” ucap Kepala Biro Perekonomian Setda Pemprov Sumut, Dr. Naslindo Sirait, kepada para wartawan di Medan, Senin (3/10/2022).
Alasan pertama, menurut Naslindo Sirait, adalah soal kesiapan Kabupaten Dairi ini dalam berbagai persiapan mulai dari proposal dan kesiapan lahannya.
“Dari proposal yang diajukan Kabupaten Dairi, kami menilai sangat siap. Setelah kami pelajari, lahan yang ada memang bukan kawasan
hutan, sudah ada koperasinya, ada petaninya,” kata Naslindo.
Tidak hanya itu, ia bilang Pemkab Dairi juga sudah menyiapkan studi dan perhitungan net present value atau perhitungan selisih antara pemasukan dan pengeluaran.
“Selain itu, ada juga internal rate of return atau mengukur suatu aset dan periode pengembalian yang sudah dipastikan oleh Dinas Pertanian Dairi menjadi kekuatan pemilihan kabupaten ini,” kata Naslindo.
“Ini keyakinan kuat bagi gubernur yang memilih Dairi walau memang seluruh daerah mengusulkan programnya masing-masing,” kata Naslindo menambahkan.
Ia sendiri pernah menyampaikan hal ini kepada warga dan Pemkab Dairi saat pertemuan aksi nyata pertanian terpadu antara Pemprov Sumut, Pemkab Dairi, perbankan, offtaker, dan petani di Gedung Nasional Djauli Manik, Rabu 28 September 2022.
Alasan kedua, ujar Naslindo, adalah letak geografis Kabupaten Dairi dianggap potensial dalam pengembangan pertanian terpadu
produk hortikultura seperti kubis, kentang, cabai, dan bawang yang cukup besar
“Yang kami lihat, ada kekuatan geografis untuk pengembangan pertanian hortikultura di sini (Dairi). Kalau bicara pengembangan industri,
tentu Dairi bukan tempatnya. Dairi adalah sentranya pertanian, dan ini juga bermanfaat bagi pemerataan pembanguan di berbagai daerah dan sektor,” ucap Naslindo.
Alasan ketiga yang tidak kalah penting, kata Naslindo, adalah komitmen kepala daerah untuk meyakinkan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi.
“Komitmen kepala daerah itu penting. Komitmen itu yang meyakinkan pak gubernur, karena program ini juga harus dikawal oleh
kepemimpinan lokal yang ditangani kepala daerah, kepala dinas terkait dan juga kepala desa,” ucap Naslindo.
Walau demikian, ia mengatakan daerah lain juga menjadi perhatian, misalnya saja untuk padi akan pilih seperti Deli Serdang, Simalungun dan Madina.
“Namun untuk hortikultura, Dairi lebih berpotensi,” katanya mengakhiri.
Reporter: Heno
Discussion about this post