DETAIL.ID, Jambi – Muhammad Usman, dari Relawan Sedekah Rombongan masih terus berjuang mendamping pasien yang berasal dari keluarga miskin. Salah satunya, pasien berusia 6 tahun asal Kecamatan Pemayung, Kabupaten Batanghari.
“Jika yang lainnya bersuka cita mengenakan baju putih bawah merah, dia harus terbaring kesakitan karena menderita leukimia, lebih dikenal dengan sebutan kanker darah,” kata Muhammmad Usman, Jumat 30 September 2022.
Sebelumnya, dia menceritakan, Pemerintah Kabupaten Batanghari telah membantu biaya pendampingan untuk keluarga selama perawatan di RSUD Hamba dan RSUD Raden Mattaher. Kemudian, Dokter RSUD Raden Mattaher hendak merujuk pasien ke RSUD di Palembang atau RS di Jakarta. Namun, keluarga sudah kehabisan dana sehingga tidak bisa berangkat ke sana.
“Beberapa hari lalu, saya datang ke Dinas Kesehatan Provinsi Jambi. Dulu, sejumlah pasien yang saya dampingi bisa dibantu oleh Dinas Kesehatan. Namun, informasi yang diberikan pihak Dinas Kesehatan, dana bantuan pendampingan pasien di APBD 2022 murni sudah habis, dan jika bersabar nanti bisa mengajukan di APBD Perubahan,” ujar Usman.
Dinas berharap usulan tambahan di APBDP 2022 disetujui. Di APBD murni 2022, dianggarkan bantuan untuk 20 pasien. Ada sejumlah pasien yang tidak menghabiskan jatah bantuan, sehingga akhirnya Dinas Kesehatan bisa menambah jumlah pasien yang dibantu menjadi 23.
Berita buruknya, untuk tahun 2023, jumlah pasien yang bakal dibantu dikurangi.
Padahal, menurut Usman dana ini sangat membantu. Memang, sebagian besar pasien mendapatkan bantuan biaya perawatan dari BPJS. Namun, BPJS tidak mengcover biaya transportasi dari tempat asal menuju rumah sakit rujukan di Jakarta, Palembang, atau Padang.
“Begitu juga dengan biaya hidup keluarga yang mendampingi, tidak dibantu BPJS.
Pasien asal Pemayung ini sekarang butuh pengobatan lebih cepat. Dia selalu demam, punggung sakit, hidung sering mimisan, dan gusi bengkak serta berdarah. Kasihan,” katanya.
Discussion about this post