DAERAH  

APBD Langkat Tahun 2023 Sebesar Rp 1,9 Triliun, Didominasi Belanja Daerah

Pemkab dan APBD Langkat untuk tahun 2023 disahkan pada akhir pekan lalu. (Detail/Heno)

DETAIL ID, Stabat – Bupati dan DPRD Langkat telah menyepakati anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) untuk tahun anggaran 2023.

Dari keterangan resmi Pemkab Langkat, Senin 28 November 2022, diterangkan kalau kesepakatan itu didapat melalui sidang paripurna, Jumat 25 November 2022.

Plt Bupati Langkat Syah Affandin menyebutkan nilai yang disepakati dalam APBD 2023 itu sebesar Rp 1.993.215.976.198.

Ringkasnya adalah Rp 1.9 triliun. Dana sebesar itu terdiri dari target pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp 170.033.415 220.

Terdiri dari pajak daerah sebesar Rp 120. 740.000.000, retribusi daerah sebesar Rp 8.895.415.220.

Lalu hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sebesar Rp 9.950 000.000, juga lain-lain PAD yang sah sebesar Rp 30.448 000.000

Sementara pendapatan transfer sebesar Rp1.774.833.065.278.

Terdiri dari pendapatan transfer Pemerintah Pusat sebesar Rp 1.697. 071.477.000.

Lalu dana pendapatan transfer antardaerah sebesar Rp 77.761.588.278, serta lain-lain pendapatan daerah yang sah Rp 48.349 495.700.

Lalu untuk belanja daerah disepakati, sebesar Rp 1.990.215.976.198.

Terdiri dari belanja operasi sebesar Rp1.503.794.543.320.

Yakni belanja pegawai sebesar Rp1.152.247.413.661, belanja barang dan jasa sebesar Rp333.709.655.809.

Belanja hibah sebesar Rp 6.014.773.850, dan belanja bantuan sosial Rp11.822.700.000.

Kemudian belanja modal sebesar Rp102.951.311.536

Terdiri dari belanja modal peralatan dan mesin sebesar Rp16.833.155.094, belanja modal gedung dan bangunan sebesar Rp14.759.244.690.

Belanja modal Jalan jaringan dan irigasi sebesar Rp70.797.161.752, belanja modal aset tetap lainnya sebesar Rp.561.750.000.

Sedangkan untuk belanja tidak terduga sebesar Rp1.077.874 1.320

Lalu belanja transfer sebesar Rp372.691.380.022.

Terdiri dari belanja bagi hasil sebesar Rp 9.078.541.522, dan belanja bantuan keuangan sebesar Rp 363. 612.838.500.

Dengan demikian ada surplus sebesar Rp 3.000.000.000

Maka pembiayaan daerah pengeluaran pembiayaan untuk penyerahan modal atau investasi pemerintah daerah sebesar Rp 3 miliar.

Jadi pembiayaan neto sebesar minus Rp 3 miliar. Sehingga sisa lebih pembiayaan anggaran daerah tahun berkendaraan sebesar Rp 0.

Reporter: Heno

Exit mobile version